“Evaluasi ini penting, sehingga kita tahu di mana sisi lemahnya kita dan di mana kekuatan kita untuk kemudian melakukan perubahan-perubahan di masa mendatang,” urainya.
PKBTalk24, Jakarta ~ Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan, Kemendes PDTT siap menyongsong 2023 dengan penuh optimisme dan lebih produktif.
Gus Halim, sapaan akrab Menteri Abdul Halim Iskandar mengungkapkan hal itu saat Evaluasi Kementerian tahun 2022 dan Persiapan Pelaksanaan 2023 di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta.
“Kita siap menyongsong 2023 dengan penuh optimisme. Menyongsong 2023 dengan lebih produktif,” ungkap Gus Halim, Senin (26/12/2022).
Oleh karena itu, Kemendes PDTT menggelar rapat evaluasi dengan seluruh jajaran pimpinan tinggi madya dan pratama. Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mencari dan mengetahui titik lemah dan kekuatan Kemendes PDTT. Sehingga bisa melakukan perubahan di tahun selanjutnya
“Evaluasi ini penting, sehingga kita tahu di mana sisi lemahnya kita dan di mana kekuatan kita untuk kemudian melakukan perubahan-perubahan di masa mendatang,” urainya.
Gus Halim menyatakan sudah membuat matrikulasi untuk kemudian disandingkan dengan hasil rapat evaluasi Kemendes PDTT hari ini.
“Namun saya tidak akan menyampaikan (matrikulasinya) di forum ini. Karena yang terpenting bukan kemudian kita, dalam istilah yang sudah saya sampaikan tadi, evaluasi bukan mengolok-olok tapi betul-betul mencari titik lemah,” ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa matrikulasi yang sudah disiapkan akan disandingkan dengan hasil rapat evaluasi hari ini.
“Sehingga nanti mungkin bisa saja yang masuk matrikulasi saya tidak muncul di sini, atau muncul di sini tapi tidak muncul di matrikulasi saya. Sehingga nanti di Raker 2023 awal kita sudah menemukan beberapa titik lemah kita,” tambahnya.
Lebih lanjut Gus Halim berharap matrikulasi yang telah disusun tersebut selaras dengan hasil evaluasi kementerian hari ini.
“Mudah-mudahan nyambung betul sehingga bisa kita ambil kesimpulan yang sama, bahwa ada beberapa permasalahan yang paling tidak kita klasifikasi menjadi tiga,” ungkapnya.
Pertama permasalahan secara umum yang dihadapi pada 2022. Kemudian diturunkan lagi permasalahan di direktorat atau di UKE 1. “Selanjutnya kita turunkan lagi permasalahan di level direktur,” sambung Gus Halim.
Dengan adanya klasifikasi akan mudah melakukan identifikasi dan kemudian solusi ke depannya juga akan lebih detail. Hal inilah cara berpikir di Kemendes PDTT yang selalu berpikir detail dan berbasis data mikro.
Gus Halim meyakini apa yang dilakukan dalam rapat evaluasi hari ini, kemudian ditindak lanjuti dengan rapat kerja di awal tahun 2023 yang direncanakan di Kupang.
Rapat kerja yang dilaksanakan bersamaan dengan peringatan UU Desa yang akan digelar di Rote Ndao akan lebih berbobot dibanding rapat kerja di Sukabumi awal tahun 2022. (AKH)