Sebagai anggota Komisi E FPKB DPRD DKI Jakarta, yang membidangi Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Pemuda, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, ia sering menyuarakan aspirasi rakyat Jakarta atas banyak keluhan rakyat yang terjadi di lapangan.
PKBTalk24 | Jakarta ~ H. Sutikno caleg DPRD Incumbent dari FPKB DKI Jakarta Kembali terpilih di Pemilu 2024 melalui Dapil 7, Jakarta Selatan untuk duduk di kursi dewan di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Berdasarkan rekapitulasi perhitungan suara di tingkat kota Jakarta Selatan, yang berasal dari hasil perhitungan suara secara berjenjang seluruh kecamatan ( Formulis DA1) Dapil 7, Jakarta Selatan, H. Sutikno meraih 34.403 suara, menempatkannya sebagai caleg terpilih dengan suara terbanyak di Dapil 7 Jakarta Selatan.
Menandakan tingkat kepercayaan yang tinggi serta penerimaan konstituen atas kinerjanya selama menjabat sebagai anggota dewan. “Alhamdulillah, ini artinya apa yang selama ini saya kerjakan sebagai anggota DPRD dari PKB, diterima oleh masyarakat di basis konstituen,”ujar H. Sutikno kepada PKBTalk24, Selasa (5/3/2024).
Pernawirawan TNI AD berpangkat Sersan Mayor
Sebelum menjadi anggota dewan, H. Sutikno adalah seorang tantara dari TNI AD dengan pangkat Sersan Mayor. Tetapi, pada saat yang sama, ia merasa ada sesuatu yang tidak sesuai harapan. Pria kelahiran
Lamongan, 7 Janjuari 1972, ini mengaku bahwa dari situlah ia merasa harus segera banting setir.
Jika meneruskan karier di dunia militer, mestinya ia akan purna tugas di tahun 2025, persisnya pada, 7 Januari 2025. Namun pada 5 Mei 2018, ia memutuskan untuk pensiun dini, sebab ia merasa kariernya di dunia militer sudah mentok. Tidak ada peluang naik pangkat atau meraih jabatan.
Atas restu orangtua, ia pun memutuskan maju menjadi Caleg DPRD DKI dari PKB DKI Jakarta di Pemilu 2019 lewat Daerah Pemilihan (Dapil) 7, Jakarta Selatan. “Saya berpikir, jika berhasil menjadi anggota dewan, maka secara tidak langsung, ia sudah memiliki posisi jabatan sejajar dengan kepala daerah,”ujarnya sembari berkelakar.
Saat itu, praktis hanya tiga bulan proses yang ia lalui untuk mempersiapkan diri ikut kontestasi Pileg 2019. “Sebelumnya sempat ragu, karena izin dari Ibu tak kunjung keluar,”ujarnya.
Ia pun sempat mengajukan pembatalan kepesertaanya sebagai Caleg PKB ke DPW PKB DKI Jakarta sebelum akhirnya mendapatkan izin dan restu dari orangtua, terutama Ibundanya. “Alhamdulillah, di Pemilu 2019 saya meraih 17.748 suara dari Dapil 7, Jakarta Selatan,”ujarnya.
Kiprahnya sebagai anggota dewan
Sebagai anggota Fraksi PKB di DPRD DKI Jakarta, H. Sutikno dikenal sebagai salah satu sosok anggota dewan yang vokal. Bersama dengan 5 anggota FPKB lainnya, H. Sutikno dikenal juga rajin turun ke basis konstituen. Menyerap dan menampung aspirasi warga DKI Jakarta.
Sebagai anggota Komisi E FPKB DPRD DKI Jakarta, yang membidangi Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Pemuda, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, ia sering menyuarakan aspirasi rakyat Jakarta atas banyak keluhan rakyat yang terjadi di lapangan.
Sebagai contah, masalah penyaluran KJP Plus yang tidak tepat sasaran, PKH yang terlambat, serta problem BPJS Ketenagakerjaan mapun layanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit (RS) yang sering berbelit dan cenderung diskriminatif, selalu menjadi perhatiannya.
H. Sutikno juga dikenal luas memiliki perhatian terhadap dunia olahraga dan remaja. Tak heran jika ia kerap menyoroti masalah penyaluran sarana olahraga oleh Dinas Pemuda dan Olahraga di DKI Jakarta yang dinilainya kurang sesuai harapan.
Suatu kali ia menyoroti kinerja mitranya di Dinas Kepemudaan, yang dinilainya lamban dalam eksekusi mata anggaran belanja alat-alat keolahragaan. “Mengapa tidak disipakan dari sejak awal tahun, agar penyalurannya bisa disegerakan, tidak menunggu hingga akhir tahun,”tandasnya heran.
Soal dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta untuk NU Jakarta
Sebagai kader nahdlatul ulama (NU), H. Sutikno juga termasuk FPKB yang vokal menyuarakan alokasi dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta untuk organisasi kemasyarakat, terutama alokasi dana hibah untuk PWNU DKI Jakarta yang dianggapnya tidak proporsional dan seimbang.
Di period eke-2 sebagai anggota DPR dari FPKB DKI Jakarta nanti, ia berharap bisa berkiprah lebih baik lagi untuk kemaslahatan masyakat DKI Jakarta dan terutama konstituen PKB DKI Jakarta. “Ada banyak agenda pembangunan di DKI Jakarta pasca IKN yang memerlukan perhatian dan pengawalan serius,”ujarnya. (***)