Jumat, 18 Juli, 2025
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
NEWSLETTER
PKBTalk24.Com
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
No Result
View All Result
PKBTalk24.Com
No Result
View All Result
Home Feature

Jakarta Butuh Perda Sungai: Saatnya Kelola Sungai dari Sumber Masalah ke Sumber Peradaban

by Redaksi
20 Juni 2025
in Feature, Nusantara, Opini
0
Jakarta Butuh Perda Sungai: Saatnya Kelola Sungai dari Sumber Masalah ke Sumber Peradaban

Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan. FOTO/ILUSTRASI | Dok. www.klook.com/id/destination

0
SHARES
70
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

Tri WaluyoJakarta dilintasi oleh 13 Daerah Aliran Sungai (DAS), mulai dari Ciliwung, Pesanggrahan, hingga Sunter dan Angke. Sayangnya, hingga kini belum satu pun sungai ini dikelola dengan pendekatan ekosistem secara terpadu. Padahal, dunia sudah memberi banyak contoh bahwa sungai bukanlah sumber masalah, melainkan sumber peradaban.

Oleh: H. Tri Waluyo, S.H | Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Pemerhati Tata Kota dan Lingkungan, Tinggal di Pesisir Pantai Jakarta Utara

PKBTalk24 | Jakarta ~ Setiap musim hujan, Jakarta kembali dihadapkan pada wajah klasiknya: banjir, kemacetan, dan krisis air bersih. Meski berulang tiap tahun, solusi yang ditawarkan seringkali teknis dan jangka pendek—tanggul ditinggikan, sungai dikeruk, drainase diperlebar. Namun, kita luput memandang sungai sebagai bagian strategis dari pembangunan kota, bukan sekadar saluran air.

Jakarta dilintasi oleh 13 Daerah Aliran Sungai (DAS), mulai dari Ciliwung, Pesanggrahan, hingga Sunter dan Angke. Sayangnya, hingga kini belum satu pun sungai ini dikelola dengan pendekatan ekosistem secara terpadu. Padahal, dunia sudah memberi banyak contoh bahwa sungai bukanlah sumber masalah, melainkan sumber peradaban.

Dari Sungai Cheonggyecheon hingga Sungai Nil

Ambil contoh Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan. Pada awal 2000-an, sungai ini hanyalah saluran air kotor yang tertutup jalan layang dan kumuh. Namun pemerintah kota di bawah kepemimpinan Walikota Lee Myung-bak kala itu mengambil langkah radikal: membongkar jalan layang, membebaskan sempadan sungai, dan mengembalikannya menjadi ruang publik hijau. Hasilnya? Selain mengurangi suhu mikroklimat kota dan banjir, Cheonggyecheon kini menjadi ikon wisata dan pusat ekonomi kota yang menghidupi ribuan UMKM.

RelatedPosts

Runtuhnya Pilar Sekolah Swasta : Refleksi atas Kebijakan Populis di Jawa Barat

Tarif Impor AS Turun Jadi 19%, Indonesia Malah Harus Borong Produk AS Rp300 Triliun! : Ekonom Sebut Bukan Kabar Bahagia

BUMD DKI Jakarta: Jangan Jadi Beban, Harusnya Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

Lalu lihat Sungai Nil di Mesir, yang sejak ribuan tahun lalu menjadi sumber kehidupan dan pusat budaya. Mesir kuno berkembang karena mampu menjadikan Nil sebagai sumber air, transportasi, irigasi, dan spiritualitas. Hari ini pun, modernisasi sistem kanal dan embung di sepanjang Nil masih menjadi tulang punggung ketahanan pangan Mesir.

Begitu pula dengan Sungai Eufrat, yang mengalir melewati Turki, Suriah, hingga Irak. Meskipun saat ini menjadi sumber ketegangan geopolitik, sejarah menunjukkan bahwa kawasan ini menjadi salah satu pusat peradaban kuno—Mesopotamia—karena sungainya yang subur dan sistem pengairan yang canggih. Artinya, sungai tak hanya membawa air, tapi juga kemajuan peradaban.

Jakarta: Sungai Masih Dipinggirkan

Bandingkan itu dengan Jakarta. Sungai-sungai kita justru jadi tempat pembuangan, terjepit bangunan liar, dan dikelola oleh terlalu banyak dinas yang bekerja sendiri-sendiri. Tidak heran jika banjir tetap datang, kualitas air memburuk, dan warga makin jauh dari sungai yang seharusnya menjadi bagian dari kehidupan kota.

Kita butuh lompatan kebijakan. Salah satunya adalah dengan menghadirkan Peraturan Daerah (Perda) Khusus tentang Tata Kelola 13 DAS di Jakarta.

Perda Sungai: Kenapa Penting?

  1. Memberikan kepastian hukum dan arah pengelolaan DAS dari hulu ke hilir secara ekosistemik.

  2. Menyatukan kewenangan yang selama ini tersebar di berbagai dinas—PU, lingkungan hidup, SDA, hingga pertamanan.

  3. Mengatur tata ruang sempadan sungai secara tegas dan berkeadilan, agar tidak ada lagi alih fungsi liar atau pendudukan ilegal.

  4. Memanfaatkan DAS secara produktif sebagai sumber air baku, ruang publik, koridor hijau, dan jalur transportasi.

  5. Membangun kelembagaan khusus seperti Badan Pengelola DAS DKI Jakarta yang lintas sektor dan responsif terhadap tantangan iklim.

Kota Tanpa Sungai Adalah Kota Tanpa Masa Depan

Jika Jakarta ingin menjadi kota kelas dunia, maka sungai-sungainya harus menjadi pusat kehidupan. Bukan hanya drainase, tapi nadi kota. Kita tidak bisa lagi berpikir tambal sulam: perlu keberanian politik, visi ekologis, dan kerangka hukum yang kokoh. Perda DAS bisa menjadi awal perubahan.

Dengan mengelola sungai secara menyeluruh—dari Ciliwung hingga Angke—Jakarta tidak hanya mengurangi banjir, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, memperbaiki kualitas lingkungan, dan membangun identitas kota yang kuat.

Karena pada akhirnya, seperti Sungai Nil dan Eufrat, peradaban besar selalu tumbuh dari sungai yang dikelola dengan bijak. (***)

________

Penulis : H. Tri Waluyo, S.H | Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Pemerhati Tata Kota dan Lingkungan, Tinggal di Pesisir Pantai Jakarta Utara

Penulis

  • Redaksi
    Redaksi

    Lihat semua pos
Tags: 13 Daerah Aliran Sungai (DAS)CiliwungPeraturan Daerah (Perda) Khusus tentang Tata Kelola 13 DAS di Jakarta.PesanggrahanSungai CheonggyecheonSungai Nil di Mesir

RelatedPosts

Pemerintah kembali hidupkan jurusan di SMA

Runtuhnya Pilar Sekolah Swasta : Refleksi atas Kebijakan Populis di Jawa Barat

by Redaksi
16 Juli 2025
0

KDM—mengambil langkah kontroversial: menaikkan jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) di SMA/SMK negeri dari 36 menjadi 50 orang per kelas....

menabung emas sesuai syar'i

Tarif Impor AS Turun Jadi 19%, Indonesia Malah Harus Borong Produk AS Rp300 Triliun! : Ekonom Sebut Bukan Kabar Bahagia

by Redaksi
16 Juli 2025
0

“Diskon tarif sebesar 19% yang diberikan Presiden Trump terhadap barang ekspor Indonesia tidak layak dirayakan sebagai kabar bahagia. Di balik...

gratis transportasi umum dki

BUMD DKI Jakarta: Jangan Jadi Beban, Harusnya Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

by Redaksi
14 Juli 2025
0

Beberapa BUMD bahkan masih menanggung beban dari anak-anak perusahaan yang sudah tidak beroperasi, tapi tetap menggerogoti keuangan induknya. Kalau tidak...

Next Post
Ketua FPKB M. Fuadi Luthi

Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta Soroti Taman 24 Jam: Jangan Sampai Jadi Ajang Mesum, Perlu Pengawasan Ketat!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Gus Muhaimin: Bahaya! PKB Tolak Rencana Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ditunjuk Presiden

Gus Muhaimin: Saya Pribadi Senang Anies Maju Pilgub Jakarta

1 tahun ago
Ingin Tahu Perjuangan Paslon AMIN, KH Said Agil Siradj Sambangi Markas Nasdem!

Ingin Tahu Perjuangan Paslon AMIN, KH Said Agil Siradj Sambangi Markas Nasdem!

2 tahun ago

Popular News

  • Pemerintah kembali hidupkan jurusan di SMA

    Runtuhnya Pilar Sekolah Swasta : Refleksi atas Kebijakan Populis di Jawa Barat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasbiallah Ilyas: Panji Bangsa Harus Jadi Garda Terdepan Pembela Martabat Umat dan Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat: Ketika Mimpi Besar Mengabaikan Luka Lama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BUMD DKI Jakarta: Jangan Jadi Beban, Harusnya Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Butuh Modal? Ini Tabel Pinjaman KUR Bank DKI 2025 Plafon Rp1-Rp500 Juta, Cek Syarat dan Cara Pengajuannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

INFO HAJI & UMROH

Siap-siap Mudik Lebaran, Ini Jadwal Hari Libur Idul Fitri 1446 H sesuai SKB 3 Menteri
Ekbis

Menag Nasaruddin Umar: 800 Ribu Masjid Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Umat, Bukan Sekadar Tempat Ibadah!

16 Juli 2025
menabung emas sesuai syar'i
Dunia Usaha

Tarif Impor AS Turun Jadi 19%, Indonesia Malah Harus Borong Produk AS Rp300 Triliun! : Ekonom Sebut Bukan Kabar Bahagia

16 Juli 2025
gratis transportasi umum dki
Feature

BUMD DKI Jakarta: Jangan Jadi Beban, Harusnya Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

14 Juli 2025
Ini Daftar 5 Pesantren Modern Terbaik di Indonesia…
Feature

Sekolah Rakyat: Ketika Mimpi Besar Mengabaikan Luka Lama

13 Juli 2025
DikBar Panji Bangsa DKI Jakarta
Berita PKB

Hasbiallah Ilyas: Panji Bangsa Harus Jadi Garda Terdepan Pembela Martabat Umat dan Bangsa

12 Juli 2025

Newsletter

Dapatkan update Berita dan info terbaru dari PKBTalk24.com...

Category

  • Berita Eksekutif
  • Berita Parlemen
  • Berita PKB
  • Budaya Kita
  • Daerah
  • Dunia Usaha
  • Eco-Living
  • Ekbis
  • Ekonomi Syariah
  • Feature
  • Figure
  • Haji dan Umrah
  • Headline
  • Healthy Living
  • Humaniora
  • IKNNews
  • Khasanah Aswaja
  • NU Today
  • Nusantara
  • NUTrip
  • Opini
  • Pendidikan
  • PKBTalk Event
  • PKBTalk24
  • PolitisiTalks
  • SalebTalks
  • Santri Digital
  • UlamaTalks
  • Wawancara
  • WIBTalks
  • WITATalks
  • WITTalks
  • WomenTalks

About Us

Sebagai platform lierasi berita rintisan, PKBTalk24.com hadir dengan menggabungkan tiga unsur kebutuhan dasar pembaca, pembuat dan penyedian konten sosial media yang serba cepat dan instant, sekaligus edukasi seputar pentingnya informasi yang valid, terpercaya, utuh-menyeluruh sesuai kontek peristiwanya, selaras  kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga nilai berita dan informasi yang disampaikan tetap valid, relevan, dan bermakna.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In