Ulama dalam pandangan Islam adalah sosok yang memiliki karakteristik dan integritas tinggi, karena ke-aliman dan ketawadhu’annya.
PKBTalk24, Jakarta ~ Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPW PKB DKI Jakarta, H. Muhammad Fauzie, menjelaskan bahwa ulama merupakan figur pas untuk memimpin DKI Jakarta pasca IKN. Sebab menurutnya, dalam diskursus keislaman, ulama adalah orang dengan kapasitas keilmuan yang mumpuni.
“Dalam sejarahnya, ulama selalu mengayomi masyarakat di mana ia berada. Ulama secara empiris telah dikenal luas sebagai pusat rujukan masyarakat dalam banyak bidang keilmuan, karena diakui kepakarannya dalam bidang tertentu, dan menjadi panutan sekaligus pengayom di tengah-tengah masyarakat,” ujar Fauzie dalam kesempatan lunching Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD dari DPW PKB DKI Jakarta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ulama dalam pandangan Islam adalah sosok yang memiliki karakteristik dan integritas tinggi, karena ke-aliman dan ketawadhu’annya.
Ulama disebutkan dalam sebuah hadits adalah pewaris para nabi dan Rasul ( al-ulama’u warasatul ambiya’ wal mursalin). Dalam artian, selain memiliki kapasistas keilmuan dan akhlak yang mulia, sehingga bisa menjadi teladan.
Selain itu, figur ulama juga mesti mewarisi karakter dan empat “sifat wajib bagi Rasul ” yaitu as-shiddiq ( selalu berkata dan berperilaku benar), amanah ( jujur), tabliqh ( transparan – menyampaikan seperti apa adanya), dan fathonah ( cerdas – pandai dan mampu membaca situasi).
figur ulama juga mesti mewarisi karakter dan empat “sifat wajib bagi Rasul ” yaitu as-shiddiq ( selalu berkata dan berperilaku benar), amanah ( jujur), tabliqh ( transparan – menyampaikan seperti apa adanya), dan fathonah ( cerdas – pandai dan mampu membaca situasi).
Definisi ulama secara Bahasa
Kreterian ulama tersebut, sejalan dengan definisi pengertian ulama secara bahasa. Jika dilihat secara Bahasa, kata “ulama” atau dalam bahasa Arab: العلماء, mengandudng arti orang-orang berilmu, para sarjana.
Mereka ini adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina dan membimbing umat Islam, baik dalam masalah-masalah agama maupum masalah sehari-hari yang diperlukan, baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
Namun demikian, makna ‘ulama’ sebenarnya dalam bahasa Arab adalah ilmuan atau peneliti. Namun, arti ulama tersebut berubah dan mengalami penyempitan saat menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia, sehingga maknanya menjadi “orang yang ahli dalam ilmu agama Islam. Padahal, makna umumnya secara harfiyah, adalah “orang-orang yang memiliki ilmu”.
Dari sini pemahaman terhadap arti kata ulama kemudian disimpulkan sebagai figure atau tokoh yang memiliki kreteria antara lain,
- Pertama, seorang Muslim yang menguasai ilmu agama Islam;
- Kedua, muslim yang memahami syariat Islam secara menyeluruh (kaaffah) sebagaimana terangkum dalam al-Qurandan as-Sunnah;
- Ketiga, seorang figur yang mampu menjadi teladan umat Islam dalam memahami serta mengamalkan ilmunya.
“Dengan kreteria tersebut kami yakin, figure yang kami pilih nantinya akan dapat memimpin DKI Jakarta menjadi lebih baik lagi,”ujar H. M. Fauzie kepada media di kantor DPW DKI Jakarta. (AKH)