“Saya kira pasangan AMIN ini pasangan paling ideal untuk mewakili komunitas santri, komunitas kaum sarungan. Kenapa? Karena kita tahu bahwa Anies adalah santri dari Pabelan, kemudian Gus Muhaimin santri dari Lirboyo, dari Gontor, dan juga dari Mambaul Denanyar.” KH. Imam Jazuli, Lc,MA.
PKBTalk24, Jakarta ~ KH Imam Jazuli, Lc. MA., Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) Cirebon, mengtakan bahwa Pasangan Calon Presiden – Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI, Anies R. Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) merupakan pasangan yang paling ideal pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saya kira pasangan AMIN ini pasangan paling ideal untuk mewakili komunitas santri, komunitas kaum sarungan. Kenapa? Karena kita tahu bahwa Anies Baswedan adalah santri dari Pabelan, kemudian Gus Muhaimin santri dari Lirboyo, dari Gontor, dan juga dari Mambaul Denanyar,” kata KH Imam Jazuli dalam wawancara bersama MetroTV, saat menerima kedatangan Cawapres Gus Imin di pesantrennya, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (25/10/2023).
Lebih lanjut, Kiai Imjaz, begitu ia biasa disapa, menyampaikan bahwa munculnya Paslon AMIN merupakan momentum bagi para kiai, ulama, masyayikh, dan santri untuk menumbuhkan kesadaran politik dan potensi politik kaum santri agar bisa solid. sehingga bisa memenangkan pasangan Capres-Cawapres dari kalangan santri.
“Jadi ini mewakili komunitas santri. Maka dari itu saya berharap kepada para santri, para kiai, ini adalah momentum paling tepat untuk solid. Kita bersama-sama, ayo jadikan momentum tahun 2024 ini adalah kemenangan kaum santri. Sudah lama kita kaum Pesantren selalu saja dijadikan tunggangan, dijadikan pendorong mobil mogok, di mana setelah Pemilu kita ditinggalkan,” ujarya.
Kesempatan bagi komunitas santri
Menurut Kiai Imjaz, Pilpres dan Pemilu 2024 ini merupakan kesempatan bagi komunitas santri untuk memiliki kesadaran politik untuk bisa berkuasa. Pilpres 2024 ini merupakan momentumnya.
“Kenapa? Karena dulu kita tidak memiliki calon pemimpinnya. Hari ini kita punya calonnya dari komunitas santri. Nah, yang penting juga ini adalah tentang kesadaran politik warga Nahdliyin. Nahdliyin ini adalah mayoritas, kaum santri juga sangat luar biasa besar,”ucapnya.
“Kalau mereka memiliki kesadaran politik untuk bisa berkuasa, untuk bisa memiliki kedaulatan dalam politik tentu ini kesempatan yang luar biasa,” sambungnya.
Politik kaum santri, lanjut Kiai Imam Jazuli, hukumnya Fardu’ain. Sementara itu, Pasangan AMIN ini adalah representasi dari perjuangan kaum santri agar bisa menegakkan keadilan, menegakkan kesejahteraan terutama, ini adalah keadilan.
“Sudah lama kita ini berkontribusi untuk negara, dari semenjak kemerdekaan sampai hari ini. Tapi kalangan kita masih marginal,” katanya.
Karena itu, ia berharap para kiai dan santri menyadari hal ini, bahwa mendukung pasangan AMIN ini merupakan jalan untuk mengangkat kesejahteraan dan kemakmuran para kaum santri.
“Caranya satu, harus merebut kekuasaan dan momentumnya datang dengan AMIN ini. Saya berharap, para kiai ini sadar,” tukas Kiai Imam Jazuli. (***)