- Setelah didapuk sebagai inisiator deklarator, Gus Dur kemudian mulai menyampaikan gagasan pendirian partai politik oleh dan untuk kaum nahdliyin ini.
- Gus Dur kemudian mendapat dukungan dari deklarator lainnya, yaitu KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH A. Mustofa Bisri serta KH A. Muchith Muzadi.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Di momen istimewa hari lahirnya PKB ke-24, layak untuk kita mengingat sejarah berdirinya PKB. Fakta bahwa PKB adalah saluran aspirasi warga NU, yang secara resmi didirikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), terekam jelas dalam jejak para panggagas dan pendirinya.
Agar kita tidak melupakan fakta sejarah, yuk kita simak para ulama penggagas dan pendiri PKB, tersebut.
#TimLima | 3 Juni 1998
Tim Lima dibentuk oleh PBNU berdasarkan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU, tanggal 3 Juni 1998. Tim Lima diberi tugas untuk memenuhi dan menampung aspirasi warga NU, yang saat itu ingin memiliki wadah saluran aspiriasi politik sendiri.
Untuk mengatasi hambatan organisatoris, dalam melaksanakan kerjanya, Tim Lima itu dibekali Surat Keputusan (SK) oleh PBNU.
Adapun anggota Tim Lima ialah:
- KH Ma`ruf Amin (Rais Suriyah/Kordinator Harian PBNU), sebagai ketua – merangkap anggota.
- KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU)
- Dr KH Said Aqil Siroj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU),
- HM Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU)
- Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU).
#TimAsistensi | 20 Juni 1998
- Untuk memperkuat posisi dan kemampuan kerja Tim Lima, seiring semakin derasnya usulan warga NU yang menginginkan adanya partai politik, maka Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU pada tanggal 20 Juni 1998 memberi Surat Tugas kepada Tim Lima.
- Selain itu, juga dibentuk Tim Asistensi, beranggotakan sembilan orang. Tim Asistensi ini bertugas membantu Tim Lima dalam mengiventarisasi dan merangkum usulan yang ingin membentuk parpol baru, dan membantu warga NU dalam melahirkan parpol baru yang dapat mewadahi aspirasi poitik warga NU.
Adapun anggota Tim Asistensi, tersebut ialah :
- Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU), sebagai ketua merangkap anggota.
- H Muhyiddin Arubusman,
- M. Fachri Thaha Ma`ruf, Lc.,
- H Abdul Aziz, M.A.,
- H Andi Muarli Sunrawa,
- M. Nasihin Hasan,
- H Lukman Saifuddin,
- Amin Said Husni,
- Muhaimin Iskandar.
#RencanaAwalPembentukanPartai | 22 Juni 1998 dan 26-28 Juni 1998
Pada tanggal 22 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan rapat untuk mendefinisikan dan mengelaborasikan tugas-tugasnya.
Tanggal 26 – 28 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan konsinyering di Villa La Citra Cipanas untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol. Pertemuan ini menghasilkan lima rancangan, yaitu:
- Pokok-pokok Pikiran NU Mengenai Reformasi Politik,
- Mabda` Siyasi,
- Hubungan Partai Politik dengan NU,
- AD/ART Partai
- Naskah Deklarasi.
#PeranGusDur – KH Abdurrahman Wahid
Membaca fenomena semakin besarnya arus keingingan dari warga NU untuk memiliki partai sendiri KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merasa prihatin. Sebab jika tidak Kelola dengan baik, hal ini dikhawatirkan timbul kesan adanya upaya mengaitkan agama dengan partai politik. Tegasnya menjadikan agama sebagai alat politik.
Namun, pada akhir Juni 1998 sikap prihatin Gus Dur mulai mengendur, dan bersedia untuk menjadi inisiator – deklarator kelahiran partai politik berbasis ahlussunnah waljamah.
Setelah didapuk sebagai inisiator deklarator, Gus Dur kemudian mulai menyampaikan gagasan pendirian partai politik oleh dan untuk kaum nahdliyin ini. Gus Dur kemudian mendapat dukungan dari deklarator lainnya, yaitu:
- KH Munasir Ali,
- KH Ilyas Ruchiyat,
- KH A. Mustofa Bisri
- KH A. Muchith Muzadi.
#Deklarasiberdirinya_PKB
Proses selanjutnya, penentuan nama partai disahkan melalui hasil musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, Perwakilan Wilayah, para tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat.
Usai pembentukan partai, deklarasi pun dilaksanakan di Jakarta pada 29 Rabiul Awal 1419 H atau 23 Juli 1998. Berikut ini bunyi naskah deklarasi PKB yang dibacakan pada 23 Juli 1998 :
“……… bahwa cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur, serta untuk mewujudkan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
….. Bahwa wujud dari bangsa yang dicita-citakan itu adalah masyarakat beradab dan sejahtera yang mengejawantahkan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan yang bersumber dari hati nurani, bisa dipercaya, setia dan tepat janji serta mampu memecahkan masalah sosial yang bertumpu pada kekuatan sendiri, bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi, tolong menolong dalam kebajikan, serta konsisten menjalankan garis/ketentuan yang telah disepakati bersama.
….. Maka dengan memohon rahmat, taufiq, hidayah dan inayah Allah SWT serta didorong oleh semangat keagamaan, kebangsaan dan demokrasi, kami warga Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan ini menyatakan berdirinya partai politik yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka dan demokratis yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
#PKB Wadah Aspirasi Politik Warga NU
Melalui penelusuran tonggak sejarah beridirinya PKB ini, maka menjadi mafhum bahwa PKB adalah partai berhaluan ahlussunah waljamaah, yang dirikan oleh PBNU melalui musyawarah dan proses dialog yang panjang dari paraa ulama-ulama panutan warga nahdliyin.
Sepeninggal Gus Dur sebagai deklarator – representasi perjuangan politik warga NU pada masa awal berdirinya, hingga mengantarkannya menjadi Presiden RI ke4 – PKB saat ini dipimpin dan dinakkodai oleh Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Salah seorang kader ulama, yang berperan langsung dalam proses pendirian PKB sebagai anggota Tim Asistensi, yang beranggotan 9 tokoh NU, dalam membantu Tim 5 menginventarisir keinginan warga NU untuk memiliki partai politik sendiri, hingga akhirnya berdirilah PKB para 23 Juli 1998.
Sumber : Sejarah Pendirian PKB – https://pkb.id/page/sejarah-pendirian/