- “Masyarakat Jawa Barat tidak bahagia, mayoritas Jawa Barat tidak menemukan kebahagiaan terutama dalam mengakses pelayanan dasar, indeks kebahagiaan Jawa Barat saat rangking kelima terbawah dari 38 provinsi,” ujar Syaiful Huda.
- “Saya kira layanan dasar kita cukup memprihatinkan, kita akan mendorong untuk berlakukanya 4 Kartu Bahagia,” katanya.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat KH Acep Adang Ruhiat dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Gitalis Dwinatarina (Gita KDI), meluncurkan empat kartu Jabar Bahagia.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memenuhi pelayanan dasar masyarakat di Jabar. Peluncuran Kartu Jabar Bahagia tersebut dilakukan dalam even konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilkada Serentak Kabupaten Kota Se-Jabar yang digelar DPW PKB Jabar, di The Papandayan Hotel, Kota Bandung, Jumat (20/9/2024).
Empat Kartu Jabar Bahagia terdiri dari Kartu Keluarga Bahagia, Kartu Wirausaha dan Pra Kerja, Kartu Pendidikan Bahagia, dan Kartu Insentif Guru Ngaji.
Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda, mengatakan Kartu Jabar Bahagia yang digagas Pasangan KH Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwinatarina merupakan bagian dari konsen dari pasangan ini. Terutama, terkait isu pelayanan dasar di Jabar.
“Masyarakat Jawa Barat tidak bahagia, mayoritas Jawa Barat tidak menemukan kebahagiaan terutama dalam mengakses pelayanan dasar, indeks kebahagiaan Jawa Barat saat rangking kelima terbawah dari 38 provinsi,” ujar Syaiful Huda.
“Saya kira layanan dasar kita cukup memprihatinkan, kita akan mendorong untuk berlakukanya 4 Kartu Bahagia,” katanya.
Huda menerangkan Kartu Jabar Bahagia juga menjadi kontrak politik pasangan Acep Adang – Gita kepada masyarakat Jawa Barat dalam rangka menekan pragmatisme politik di Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang.
“Karena kita tidak boleh menukar nasib kita selama lima tahun dengan uang seratus ribu, karena itu semangatanya dalam rangka menekan pragmatisme politik di Pilkada ini kita akan bagikan 4 Kartu Bahagia sebagai kontrak politik masyarakat dengan Kang Acep Adang dan Teh Gita,” paparnya.
Sementara itu Cagub Jabar KH Acep Adang mengatakan Kartu Keluarga Jabar Bahagia sebagai komitmennya dalam menjamin kesejahteraan keluarga wargi Jabar.
“Kartu Keluarga Bahagia adalah komitmen kami, untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan akses kesehatan yang layak, konsumsi yang terjamin dan dukungan finansial,” ujar KH Acep Adang.
Angka putus sekolah di Jabar, kata dia, paling banyak dari provinsi lain dengan jumlah anak sebanyak 10.884 siswa. Maka dari itu Paslon ini meluncurkan kartu Pendidikan Bahagia demi mengentaskan persoalan pendidikan.
“Pendidikan adalah pintu menuju kesuksesan. Melalui Kartu Pendidikan Bahagia, kami memberikan beasiswa penuh, akses pelatihan digital, dan peralatan belajar bagi ribuan siswa di Jawa Barat. Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih cita-citanya,” katanya.
Selain itu, mereka pun memastikan Jabar Bahagia meliputi terwujudnya masyarakat mandiri. Dimensi kemandirian kaitannya erat dengan indikator ekonomi, seperti penghasilan, rumah layak huni hingga tabungan.
“Kartu Wirausaha dan Pra Kerja adalah jawaban bagi generasi muda yang ingin membangun usaha dan menjadi wirausahawan mandiri. Dengan modal usaha, pelatihan kewirausahaan, dan akses pasar digital, kami memberikan dukungan penuh untuk menciptakan 100 ribu wirausaha baru di Jawa Barat,” kata KH Acep Adang.
Kartu lainnya, kata dia, yaitu Kartu Insentif Guru Ngaji, menjadi bagian komitmen Paslon Gubernur KH Acep Adang dan Wakil Gubernur Gita KDI yang keduanya berlatar belakang santri dan aktivis dalam menjaga ahlak masyarakat Jabar.
Selama ini, guru ngaji telah mengabdikan secara lahir dan batin untuk menanamkan nilai-nilai agama. Akan tetapi, perjuangan mereka hanya dinikmati manfaatnya tanpa diapresiasi prosesnya.
“Kartu Insentif Guru Ngaji adalah penghargaan bagi mereka yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mendidik generasi muda dengan akhlak yang mulia. Dengan insentif bulanan, pelatihan tambahan, asuransi kesehatan, dan tunjangan hari raya, kami memastikan kesejahteraan guru ngaji di Jabar,” paparnya. (***)