Jumat, 9 Mei, 2025
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
NEWSLETTER
PKBTalk24.Com
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event
No Result
View All Result
PKBTalk24.Com
No Result
View All Result
Home Figure

Ketua Umum PBNU Gus Yahya: Kalau Agama Ingin Punya Peran, harus Bisa Jadi Solusi Global

"Karena sebagian besar konflik masih berkaitan dengan agama. Itu terbukti dengan 34 titik di dunia di mana PBB mengirimkan tentara perdamaian, 26 konfliknya adalah konflik agama,"ujar Gus Yahya.

by Redaksi
23 Juni 2023
in Figure, UlamaTalks
0
Ketua Umum PBNU Gus Yahya: Kalau Agama Ingin Punya Peran, harus Bisa Jadi Solusi Global

Ketua Umum PBNU KH. Cholil Yahya Staquf - Memandang nilai-nilai agama masih relevan sebagai sumber solusi mengurai masalah konflik global - FOTO | Dok. PBNU Media Center

0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

“Saya sebagai Muslim atau pemeluk agama tidak terima bila agama hanya berperan di bagian pinggir, bukan di tempat yang utama atau sentral,”ujar Gus Yahya di forum yang dihadiri sejumlah pemuka lintas agama dan aliran yang ada di Indonesia itu.

 

PKBTalk24, Surabaya ~ Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menyebut fenomena hari ini, di mana agama tidak lagi menduduki posisi sentral dalam konsolidasi politik global. Berbeda dengan di masa lalu yang semuanya ketika mau melakukan konsolidasi politik atas dasar agama.

“Saat ini yang kita lihat dan alami, pertarungan nilai-nilai untuk konsolidasi tersebut. Dan pertarungan nilai-nilai itu saling bersaing di level gerakan sosial untuk mempromosikan nilai gagasan masing-masing. Tetapi yang memiliki pengaruh itu gagasan-gagasan atau nilai-nilai yang bersumber dari luar agama-agama,” ujar Gus Yahya saat membuka acara sosialisasi menuju ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC), di Surabaya, Kamis (15/6/2023).

Pertanyaannya, kata Gus Yahya, di mana kedudukan agama di dalam konstruksi tersebut? Apakah agama punya nilai yang layak? Sejatinya, agama sangat memiliki nilai tersebut. Namun, bila boleh dikatakan, ia masih disibukkan dengan konflik, baik antar agama atau kelompok berbeda dalam lingkup satu agama.

RelatedPosts

Anggota DPR dari PKB Desak Hukuman Maksimal untuk Predator Seksual Jepara: “Kebiri Kimia Wajib Diterapkan!”

M. Fu’adi Luthfi: Pansus Aset Dibentuk untuk Optimalkan Pendapatan Daerah Menuju Jakarta sebagai Kota Global

R.A. Kartini: Surat dari Kegelapan yang Menyalakan Cahaya Perempuan Indonesia

“Karena sebagian besar konflik masih berkaitan dengan agama. Itu terbukti dengan 34 titik di dunia di mana PBB mengirimkan tentara perdamaian, 26 konfliknya adalah konflik agama,” ungkapnya.

“Saya sebagai Muslim atau pemeluk agama tidak terima bila agama hanya berperan di bagian pinggir, bukan di tempat yang utama atau sentral,”ujar Gus Yahya di forum yang dihadiri sejumlah pemuka lintas agama dan aliran yang ada di Indonesia itu.

Berkaca para sejarah dan pengalaman peranan agama di masa lalu

Untuk itu, PBNU punya keyakinan untuk mengikhtiarkan sesuatu dalam mengatasi hal tersebut. Bahwa kalau agama ingin punya peran, maka agama harus mampu memecahkan masalah di antara mereka sendiri. “Kalau Sunni dan Syi’ah bertempur terus, siapa yang percaya Islam itu memperjuangkan perdamaian,” ujarnya.

Karena itu, yang ingin ditawarkan dengan ASEAN IIDC ini adalah wacana tentang pengalaman sejarah yang juga menjadi warisan peradaban bersama di lingkup kawasan Asia Pasifik. Yakni, sejarah kepemimpinan kerajaan Sriwijaya yang pusatnya di tepian Sungai Musi, Palembang.

“Peradabannya berhasil mempersatukan seluruh Nusantara dengan tetap mentolerir format-format politik masing-masing elemen di dalamnya,” kata dia.

Kerajaan Sriwijaya bertahan hingga 7 abad karena mengedepankan nilai-nilai toleransi dan harmoni. Hal yang sama juga terjadi dengan Kerajaan Majapahit. Ia tidak pernah memproklamirkan dirinya kerajaan yang berbasis agama, karena di dalamnya banyak rumpun agama.

“Kerajaan Majapahit bukan kerajaan agama, tetapi  memproklamirkan konsep bhinneka tunggal ika,”ujar Gus Yahya di acara sosialisasi menuju ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC).

Sebuah acara yang bertujuan sebagai upaya PBNU dalam memfasilitasi dialog, konferensi budaya dan agama dunia.

Pada kesempatan tersebut, KH. Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, menceritakan senjumlah kekhasan lokal yang ada di tanah air. Kekhasan-kekhasan lokal itu menurutnya, bisa menjadi nilai lebih bagi keharmonisan masyarakat. Salah satunya soal bersih desa. “Saat bersih desa, yang lebih ditekankan adalah kebersamaan tanpa memandang latar belakang agama,” ujarnya.

Menurut Marzuki, salah satu kearifan yang ada pada tradisi bersih desa tersebut adalah penghargaan kepada umat Islam. “Khusus untuk penyembelihan hewan, warga di sana memasrahkan kepada tokoh agama Islam,”jelasnya.

Apa yang terjadi di wilayah tersebut ujarnya, merupakan bentuk penghormatan terhadap pengalaman keberagamaan yang sudah menjelma menjadi sebuah sub kultur dalam kehidupan masyakat, di mana nilai-nilai yang bersumber dari agama Islam, teralah diserap dan diakui menjadi tradisi yang bersifat universal dalam lingkup yang lebih kecil atau masayarakat lokal.

Hal itu bisa terjadi lantaran, masyarakat di kawasan setempat mempercayai bahwa penyembelihan hewan tidak boleh dilakukan sembarangan. Apalagi dalam Islam juga mengatur hal tersebut.

“Karena itu, khusus untuk penyembelihan hewan saat bersih desa dipasrahkan kepada tokoh agama Islam, yang dipersepsikan memiliki nilai kebajikan yang terlah diakui sesuai standart yang semestinya,” ungkap dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur ini.

Sementara itu, Holland Taylor, narasumber lainnya di acara tersebut, mengungkapkan bahwa ada kekhasan yang muncul di tengah masyarakat di daerah Magelang, Jawa Tengah. Menurutnya, di kawasan tersebut terjalin hubungan yang demikian harmonis kendati terdapat berbagai perbedaan.

“Perbedaan yang ada tidak menjadi alasan untuk saling berkonflik, namun bagaimana menghargai dan hidup damai dalam perbedaan,” katanya. (***)

Penulis

  • Redaksi
    Redaksi

    Lihat semua pos
Tags: gus yahyaketua pbnu

RelatedPosts

hasbiallah ILyas - MInta Predator Seksual di Kebiri Kimia

Anggota DPR dari PKB Desak Hukuman Maksimal untuk Predator Seksual Jepara: “Kebiri Kimia Wajib Diterapkan!”

by Redaksi
6 Mei 2025
0

“Ini kejahatan yang kejam dan terencana. Tidak boleh ada ampun! Kebiri kimia wajib diterapkan agar ada efek jera,” tegas Hasbi,...

pansus Aset

M. Fu’adi Luthfi: Pansus Aset Dibentuk untuk Optimalkan Pendapatan Daerah Menuju Jakarta sebagai Kota Global

by Redaksi
6 Mei 2025
0

“Kalau kita ingin menjadikan Jakarta sebagai kota global, tentu dibutuhkan dukungan anggaran yang besar. Maka pengelolaan aset daerah menjadi salah...

R.A. Kartini

R.A. Kartini: Surat dari Kegelapan yang Menyalakan Cahaya Perempuan Indonesia

by Redaksi
22 April 2025
0

Kartini menolak tunduk pada takdir yang hanya menempatkan perempuan sebagai pemanis rumah tangga, atau pelengkap laki-laki. Ia menolak dijodohkan, tapi...

Next Post

Dipercaya Bisa Lanjutkan Estafet Kepemimpinan Nasional, Farum Ulama Se-Jakarta Utara Dukung Gus Muhaimin Presiden 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Mendes PDTT, Gus Halim: Kemendes Siap Songsong 2023 Lebih Optimis dan Produktif

Mendes PDTT, Gus Halim: Kemendes Siap Songsong 2023 Lebih Optimis dan Produktif

2 tahun ago
P2G: Banyak Guru Honorer di Jakarta Syok Akibat Kebijakan Cleansing

P2G: Banyak Guru Honorer di Jakarta Syok Akibat Kebijakan Cleansing

10 bulan ago

Popular News

  • beasiswa santri PBNU 2025

    PBNU Buka Beasiswa Kuliah ke Maroko, Khusus Santri Hafizh 30 Juz!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • M. Fu’adi Luthfi: Pansus Aset Dibentuk untuk Optimalkan Pendapatan Daerah Menuju Jakarta sebagai Kota Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FPKB DPRD Jakarta Apresiasi Gebrakan Gubernur Pramono, Lantik 59 Pejabat Baru di Lingkungan Pemprov Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Jakarta Buka 1.652 Lowongan Petugas PPSU, Lulusan SD Boleh Daftar!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anggota DPR dari PKB Desak Hukuman Maksimal untuk Predator Seksual Jepara: “Kebiri Kimia Wajib Diterapkan!”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

INFO HAJI & UMROH

terowongan istiqlal
Feature

“Terowongan Silaturahmi” Masjid Istiqlal – Gereja Katedral : Jembatan Hati di Tengah Ibu Kota

8 Mei 2025
biasiswa santri NU
Feature

Ketum IPPNU Ajak Santriwati Se-Indonesia Daftar Beasiswa BIB: “Ini Jalan Jihad Intelektual Kita!”

8 Mei 2025
Lakspesdam NU Malang
Feature

Lakpesdam NU Malang Luncurkan Forum Intelektual Nahdliyin: Gaungkan Gagasan Islam Klasik di Tengah Era AI dan Krisis Global

8 Mei 2025
aplikasi layanan haji terintegrasi
Ekbis

Kemenag Luncurkan Hajj Command Center dan Aplikasi “Satu Haji”: Layanan Haji Kini Lebih Canggih dan Terintegrasi!

8 Mei 2025
Dirjen PHU, Hilman Latief : PIHK Wajib Punya Mitra Rumah Sakit di Arab Saudi, Demi Jemaah Haji Lebih Aman!
Ekbis

Dirjen PHU, Hilman Latief : PIHK Wajib Punya Mitra Rumah Sakit di Arab Saudi, Demi Jemaah Haji Lebih Aman!

8 Mei 2025

Newsletter

Dapatkan update Berita dan info terbaru dari PKBTalk24.com...

Category

  • Arsip
  • Berita Eksekutif
  • Berita Parlemen
  • Berita PKB
  • Budaya Kita
  • Daerah
  • Dunia Usaha
  • Eco-Living
  • Ekbis
  • Ekonomi Syariah
  • Event
  • Feature
  • Figure
  • Haji dan Umrah
  • Headline
  • Healthy Living
  • Humaniora
  • IKNNews
  • NU Today
  • Nusantara
  • NUTrip
  • Opini
  • Pendidikan
  • PKBTalk24
  • PolitisiTalks
  • SalebTalks
  • Santri Digital
  • UlamaTalks
  • Wawancara
  • WIBTalks
  • WITATalks
  • WITTalks
  • WomenTalks

About Us

Sebagai platform lierasi berita rintisan, PKBTalk24.com hadir dengan menggabungkan tiga unsur kebutuhan dasar pembaca, pembuat dan penyedian konten sosial media yang serba cepat dan instant, sekaligus edukasi seputar pentingnya informasi yang valid, terpercaya, utuh-menyeluruh sesuai kontek peristiwanya, selaras  kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga nilai berita dan informasi yang disampaikan tetap valid, relevan, dan bermakna.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In