Rabu, 21 Mei, 2025
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
NEWSLETTER
PKBTalk24.Com
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event
No Result
View All Result
PKBTalk24.Com
No Result
View All Result
Home Feature Arsip

R.A. Kartini: Surat dari Kegelapan yang Menyalakan Cahaya Perempuan Indonesia

by Redaksi
22 April 2025
in Arsip, Figure, WomenTalks
0
R.A. Kartini

R.A. Kartini dan

0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

Kartini menolak tunduk pada takdir yang hanya menempatkan perempuan sebagai pemanis rumah tangga, atau pelengkap laki-laki. Ia menolak dijodohkan, tapi akhirnya tetap menikah demi menyelamatkan kehormatan keluarga. Meski demikian, ia tidak menyerah. Justru dari dalam rumah tangga, Kartini membuka sekolah, menulis surat, dan memantik api perubahan.

PKBTalk24 | Jepara, 21 April – Di sebuah kota pesisir kecil bernama Jepara, Jawa Tengah, Hindia Belanda (saat itu) pada 21 April 1879, lahirlah seorang perempuan bangsawan yang kemudian menjadi cahaya bagi jutaan perempuan Nusantara. Namanya Raden Ajeng Kartini. Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, adalah Bupati Jepara.

Terlahir dari rahim budaya Jawa yang kental dengan tradisi patriarki, Kartini tumbuh di tengah benteng adat yang membatasi langkah perempuan.

Namun, siapa sangka, dari balik tembok keraton dan keterkungkungan “pingitan”, lahir suara yang mengguncang zaman—bukan lewat teriakan di podium, melainkan lewat sepucuk demi sepucuk surat yang ditulis dengan penuh perasaan, keteguhan, dan harapan.

Ketika Pena Lebih Tajam dari Pedang

Kartini tak panjang umur. Ia wafat di usia 25 tahun, pada 17 September 1904, hanya beberapa hari setelah melahirkan anak pertamanya. Namun, dalam usia yang singkat itu, ia mewariskan sesuatu yang lebih abadi dari sekadar nama: gagasan, cita-cita, dan keberanian melawan gelap.

RelatedPosts

RDF Rorotan Terbengkalai, H. Sutikno Desak DLH DKJ Gerak Cepat Sosialisasi Pemilahan Sampah

Perempuan Bangsa DKI Jakarta Soroti Tawuran Pelajar: Saatnya Semua Pihak Turun Tangan!

H. Ahmad Ruslan Desak Pemprov DKI: Pangkas Pohon Rawan Tumbang & Benahi Sungai Semongol

Surat-surat Kartini yang ditulis kepada sahabat-sahabat penanya di Belanda, menjadi saksi betapa keras pergulatan batin seorang perempuan Jawa muda yang mengimpikan dunia baru bagi kaumnya. Surat itu tak hanya berisi rengekan getir, tapi juga cetak biru masa depan perempuan Indonesia.

Kartini menolak tunduk pada takdir yang hanya menempatkan perempuan sebagai pemanis rumah tangga, atau pelengkap laki-laki. Ia menolak dijodohkan, tapi akhirnya tetap menikah demi menyelamatkan kehormatan keluarga. Meski demikian, ia tidak menyerah. Justru dari dalam rumah tangga, Kartini membuka sekolah, menulis surat, dan memantik api perubahan.

Surat-surat inilah yang kemudian dikumpulkan oleh Mr. J.H. Abendanon, dan dijadikan buku legendaris “Door Duisternis Tot Licht” atau dalam bahasa Indonesia, “Habis Gelap Terbitlah Terang.” Sebuah buku yang tidak hanya menggetarkan Belanda, tapi juga mengguncang kesadaran kolektif bangsa ini akan hak perempuan untuk bermimpi dan berjuang.

Cita-Cita yang Melampaui Zaman

Kartini tak sekadar ingin perempuan bisa membaca dan menulis. Ia bercita-cita agar perempuan Indonesia memiliki akses pendidikan yang setara, kesempatan untuk mengembangkan bakat, kemandirian ekonomi, dan hak untuk memilih jalan hidup sendiri. Ia ingin perempuan berdiri sejajar—bukan lebih tinggi, bukan pula lebih rendah—dengan laki-laki.

Kartini tahu, pendidikan bukan semata soal buku dan angka. Pendidikan adalah pintu menuju kebebasan, dan dari kebebasan, lahir keberdayaan. Ia bermimpi agar perempuan Indonesia bisa bekerja, berkarya, dan menentukan nasibnya sendiri.

“Tak dapat saya bayangkan, betapa bahagianya hati saya bila saya dapat menyambung hidup seorang gadis, dan membawanya ke tempat terang,” tulis Kartini dalam salah satu suratnya. Kalimat itu, ditulis dalam bahasa Belanda, kini menjelma menjadi semangat yang tak lekang oleh zaman.

Warisan yang Tak Pernah Usang

Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” kini tersimpan rapi di Museum Kartini di Rembang. Buku setebal 10 cm itu, bersampul putih dengan tulisan tinta emas, adalah simbol bahwa bahkan dalam keheningan, perempuan bisa mengukir sejarah.

Hari ini, setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Tapi seharusnya, Kartini tak sekadar dikenang dengan kebaya dan lomba memasak. Kartini adalah tentang pemikiran yang hidup, tentang perjuangan yang belum selesai, dan tentang keberanian melampaui batasan yang diwariskan tradisi.

Lebih dari Sekadar Nama di Kalender

Kartini adalah kita—perempuan muda yang menolak diam ketika haknya dipangkas. Kartini adalah setiap ibu rumah tangga yang memilih bekerja agar anaknya bisa sekolah. Kartini adalah guru di pelosok yang mendidik anak-anak dengan penuh cinta. Kartini adalah pekerja migran yang bertahan di negeri orang demi keluarga di kampung. Kartini adalah aktivis, pengusaha, pelajar, bahkan wartawan seperti kita—yang menulis agar suara perempuan terus terdengar.

“Habis Gelap Terbitlah Terang” bukan hanya judul buku. Ia adalah janji Kartini bahwa meski gelap pernah membelenggu perempuan, cahaya akan datang—jika kita berani menjemputnya. Selamat Hari Kartini. (AKH

Penulis

  • Redaksi
    Redaksi

    Lihat semua pos

RelatedPosts

FPKB DPRD DKJ  Berharap Penataan PKL di Kawasan Ancol Perhatikan Aspirasi Pedagang 

RDF Rorotan Terbengkalai, H. Sutikno Desak DLH DKJ Gerak Cepat Sosialisasi Pemilahan Sampah

by Redaksi
21 Mei 2025
0

“DLH harus segera bergerak cepat. Sosialisasi pemilahan sampah harus melibatkan seluruh perangkat kelurahan, sampai ke tingkat RT dan RW, termasuk...

Perempuan Bangsa DKI Jakarta Soroti Tawuran Pelajar: Saatnya Semua Pihak Turun Tangan!

Perempuan Bangsa DKI Jakarta Soroti Tawuran Pelajar: Saatnya Semua Pihak Turun Tangan!

by Redaksi
15 Mei 2025
0

“Masalah kenakalan remaja, termasuk tawuran, tidak bisa ditangani hanya oleh pemerintah. Ini harus jadi gerakan bersama seluruh elemen masyarakat: ormas,...

Anggota Komisi D dari Fraksi PKB, H. Ahmad Ruslan

H. Ahmad Ruslan Desak Pemprov DKI: Pangkas Pohon Rawan Tumbang & Benahi Sungai Semongol

by Redaksi
14 Mei 2025
0

“Pemangkasan pohon (topping) harus segera dilakukan, terutama di jalan-jalan yang dilalui armada TransJakarta, seperti di sepanjang Jalan Daan Mogot. Ini...

Next Post
Sertifikasi produk halal

BPJPH & BPOM Temukan Kandungan Babi dalam 9 Produk Marshmallow, 7 Sudah Bersertifikat Halal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Gus Muhaimin: Bahaya! PKB Tolak Rencana Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ditunjuk Presiden

PKB Resmi Buka Pendaftaran Kandidat Kepala Daerah untuk Maju Pilkada 2024

1 tahun ago
Anies Usai Daftar Capres ke KPU: Maaf Kami Mengecewakan Mereka yang Psimistis!

Respon Cak Imin atas Pilihan Yenny Wahid Dukung Ganjar : Nggak Apa-apa, Proses Demokrasi Biasa

2 tahun ago

Popular News

  • PBNU Gandeng BPOM: Dorong UMKM Nahdliyin Naik Kelas dan Mudah Urus Izin Edar!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Misi Damai dari Indonesia: Cak Imin Sampaikan Pesan Perdamaian Pemerintah Indonesia saat Bertemu Paus Leo XIV di Vatikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kinerja UPT Parkir Dinilai Lemah, H. Sutikno, Anggota Komisi C DPRD DKI Desak Dilelang ke Swasta atau BUMD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Butuh Modal? Ini Tabel Pinjaman KUR Bank DKI 2025 Plafon Rp1-Rp500 Juta, Cek Syarat dan Cara Pengajuannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • RDF Rorotan Terbengkalai, H. Sutikno Desak DLH DKJ Gerak Cepat Sosialisasi Pemilahan Sampah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

INFO HAJI & UMROH

hasbiallah ILyas - MInta Predator Seksual di Kebiri Kimia
Berita Parlemen

Anggota Komisi III DPR, Hasbiallah Ilyas Kritisi Penghitungan Aset Korupsi Timah: “Uangnya Sudah Balik ke Negara Belum?”

21 Mei 2025
FPKB DPRD DKJ  Berharap Penataan PKL di Kawasan Ancol Perhatikan Aspirasi Pedagang 
Figure

RDF Rorotan Terbengkalai, H. Sutikno Desak DLH DKJ Gerak Cepat Sosialisasi Pemilahan Sampah

21 Mei 2025
Terkait Bau Tak Sedap di RDF Plant Jakarta di Rorotan, FPKB DPRD DKJ Minta agar Proses Kerja Operasi Unit AOP Segera Perbaiki
Eco-Living

Menteri LH Tegur DLH DKI, Desak RDF Rorotan Beroperasi Juni: “Jangan Main-Main dengan Sampah Jakarta!”

20 Mei 2025
Sesalkan PHK Sepihak Guru Honorer di DKI, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Berencana Minta Penjelasan Disdik Jakarta Pekan Depan
Daerah

Kinerja UPT Parkir Dinilai Lemah, H. Sutikno, Anggota Komisi C DPRD DKI Desak Dilelang ke Swasta atau BUMD

19 Mei 2025
cak imin ketua paus leo di vatikan
Berita Eksekutif

Misi Damai dari Indonesia: Cak Imin Sampaikan Pesan Perdamaian Pemerintah Indonesia saat Bertemu Paus Leo XIV di Vatikan

19 Mei 2025

Newsletter

Dapatkan update Berita dan info terbaru dari PKBTalk24.com...

Category

  • Arsip
  • Berita Eksekutif
  • Berita Parlemen
  • Berita PKB
  • Budaya Kita
  • Daerah
  • Dunia Usaha
  • Eco-Living
  • Ekbis
  • Ekonomi Syariah
  • Event
  • Feature
  • Figure
  • Haji dan Umrah
  • Headline
  • Healthy Living
  • Humaniora
  • IKNNews
  • NU Today
  • Nusantara
  • NUTrip
  • Opini
  • Pendidikan
  • PKBTalk24
  • PolitisiTalks
  • SalebTalks
  • Santri Digital
  • UlamaTalks
  • Wawancara
  • WIBTalks
  • WITATalks
  • WITTalks
  • WomenTalks

About Us

Sebagai platform lierasi berita rintisan, PKBTalk24.com hadir dengan menggabungkan tiga unsur kebutuhan dasar pembaca, pembuat dan penyedian konten sosial media yang serba cepat dan instant, sekaligus edukasi seputar pentingnya informasi yang valid, terpercaya, utuh-menyeluruh sesuai kontek peristiwanya, selaras  kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga nilai berita dan informasi yang disampaikan tetap valid, relevan, dan bermakna.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In