“Saya bertanya pada beberapa petugas yang saya kenal, ‘ke sini pakai apa?’ Mereka menjawab, ‘jalan kaki, antar jamaah, lalu balik jalan lagi.’ Selama di Armuzna, mereka terus berjalan karena diminta untuk tidak berhenti oleh petugas Arab Saudi. Saya bilang, ‘kaki Anda kaki unta’—saking tangguhnya,” kisahnya sambil tersenyum.
PKBTalk24 | Madinah ~ Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Anwar, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi luar biasa para petugas haji Indonesia dalam mendampingi jamaah selama puncak ibadah haji tahun ini. Ia menilai, kerja keras petugas di lapangan menunjukkan ketangguhan fisik dan ketulusan niat dalam melayani.
Dalam kunjungannya ke Tanah Suci sebagai bagian dari Amirulhajj, Syamsul Anwar mengaku menyaksikan langsung bagaimana para petugas haji bekerja tanpa lelah di wilayah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
“Saya bertanya pada beberapa petugas yang saya kenal, ‘ke sini pakai apa?’ Mereka menjawab, ‘jalan kaki, antar jamaah, lalu balik jalan lagi.’ Selama di Armuzna, mereka terus berjalan karena diminta untuk tidak berhenti oleh petugas Arab Saudi. Saya bilang, ‘kaki Anda kaki unta’—saking tangguhnya,” kisahnya sambil tersenyum.
Meskipun mengakui usia petugas cenderung lebih muda, ia tetap kagum pada semangat mereka yang tak kenal lelah. Ia pun mendoakan agar semua jerih payah mereka dibalas dengan pahala berlipat oleh Allah SWT.
Penyelenggaraan Haji Berjalan Lancar meski Penuh Tantangan
Syamsul juga menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran pelaksanaan ibadah haji jamaah Indonesia. Meski dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem dan mobilitas tinggi, ia menilai proses ibadah berjalan sesuai harapan.
“Alhamdulillah, jamaah kita dapat melaksanakan ibadah haji meskipun sangat melelahkan. Ini adalah keberhasilan bersama, yang patut kita syukuri,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas sejumlah kemudahan yang diberikan kepada Indonesia, termasuk hasil negosiasi yang mempermudah teknis penyelenggaraan haji.
Catatan Perbaikan dan Harapan ke Depan
Syamsul turut mengunjungi Bandara Madinah untuk melepas kepulangan jamaah asal Lombok. Ia menyapa langsung para jamaah dan mendapat banyak cerita tentang kepuasan mereka dalam melaksanakan haji tahun ini.
“Saya tanya, ‘Bagaimana Pak hajinya?’ Mereka jawab, ‘Alhamdulillah, kami tenang dan bahagia bisa menyelesaikan haji dengan baik.’ Tentu ini hasil yang harus kita syukuri. Kalau masih ada kekurangan, itu jadi pelajaran untuk tahun depan,” tegasnya.
Haji Bukan Sekadar Ritual, tapi Harus Meninggalkan Nilai Kehidupan
Lebih jauh, Syamsul Anwar menekankan pentingnya membina kesadaran jamaah bahwa haji bukan hanya perjalanan ritual, tetapi juga proses spiritual dan sosial yang seharusnya berpengaruh pada kehidupan pasca haji.
Menurutnya, salah satu nilai penting dari haji adalah semangat berkurban, yaitu berani mengorbankan kenyamanan pribadi demi kepentingan umat yang lebih besar. Semangat inilah yang perlu dikembangkan di tengah tantangan kehidupan saat ini, terutama di bidang ekonomi.
“Nilai kurban dari haji sangat penting. Kita harus mengembangkan semangat itu dalam masyarakat. Haji tidak berhenti di Mina atau Ka’bah, tapi harus terus hidup setelahnya, di tengah kehidupan sehari-hari,” kata Guru Besar Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Pernyataan Syamsul Anwar bukan hanya apresiasi atas kerja keras petugas dan jamaah haji, tetapi juga refleksi penting agar ibadah haji menjadi modal spiritual dan sosial untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih kuat, peduli, dan tangguh. (AKH)