Cak Imin mengatakan Islam punya peran dan kekuatan konkrit dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, menurutnya, sejak lama Islam sudah menjadi inspirasi dalam pola kehidupan berbangsa.
PKBTalk24, Jakatra ~ Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang juga Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyatakan bahwa Islam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bernegara. Menurut dia, Islam dan negara berada pada posisi saling mengisi dan menguatkan satu sama lain.
Cak Imin mengatakan Islam punya peran dan kekuatan konkrit dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, menurutnya, sejak lama Islam sudah menjadi inspirasi dalam pola kehidupan berbangsa.
“Islam terbukti menjadi kekuatan, bukan hanya inspirasi tapi juga power dalam proses politik. Islam telah menunjukkan bukan hanya sebagai nilai dan ajaran, tetapi juga pengorganisasian yang bersifat politik maupun sosial,” kata Muhaimin Iskandar dalam keterangannya, Selasa, 6 Desember 2022.
Tidak ada alasan memisahkan Islam dan demokrasi
Dalam kontek kehidupan bernegara, menurut Cak Imin, milai-nilai universal Islam seperti keadilan, egalitarianisme, dan musyawarah telah lama hidup dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara di Indonesia..
Karena itu, bagi Cak Imin, tidak ada alasan memisahkan Islam dan demokrasi dalam praktik bernegara, termasuk di Indonesia. “Posisi Islam dan negara mestinya saling bersinergi. Karena itu, jika ada pihak yang mencoba mencoba memisahkan islam dan demokrasi itu sama artinya dengan membenturkan politik dengan Islam,”ujarnya.
Dunia sedang tidak baik-baik saja
Pada sisi saat yang lain, Cak Imin justeru menyebutkan bahwa posisi Islam dan Indonesia itu tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling menguatkan. Ada aspek nasionalis dan religius. Keduanya saling melengkapi. Cak Imin kemudian menyebutkan bahwa, menyatunya Islam dan Indonesia, itulah yang akan membuat Indonesia maju. “Menyatunya Islam dan Indonesia, itu adanya, ya di PKB,”ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Imin mengingatkan bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi perubahan dalam seluruh aspek kehidupan. Bukan hanya ekonomi dan politik, tetapi seluruh cara kerja dan cara pandang disertai masa depan yang tak menentu.
“Kenapa belum menentu? Karena fakta bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja, fakta bahwa dunia terancam krisis berkepanjangan, baik akibat rusaknya lingkungan, akibat dangkalnya me-manage alam semesta, ditambah fakta perang dan kontekstual lainnya,” ujarnya.
Pentingnya politik kesejahteraan
Itu mengapa, ujarnya kehadiran politik kesejahteraan menjadi penting. Dengan kata lain, arah politik kesejahteraan perlu menjadi agenda dan komitmen kuat kita dalam bernegara, hal itu misalnya bisa diwujudkan dalam bentuk adanya perluasan akses, kapabilitas, serta peluang meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat.
“Bagaimana caranya? Memastikan kehadiran negara sehingga masyarakat tidak merasa sendirian. Langkah fundamental dan strategis harus dilakukan. Salah satu yang harus dilakukan adalah melakukan reoreintasi arah politik kesejahteraan kita sebagai bangsa,” kata dia. (***)