“Karena itu, kami atas inisiatif para kader dan pengurus DPC PKB Jakarta Selatan melaporkan saudara Lukman Edy ke Polres Jakarta Selatan, atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah,”ujar Ketua DPC PKB Jakarta Selatan, H. Darussalam, SH, seusai mendaftarkan aduannya ke Polres Kota Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
PKBTalk24 | Jakarta ~ Dinilai menyebarkan berita bohong, adu domba serta fitnah terhadap kader dan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mantan sekjen PKB Lukman Edy di Polisikan oleh kader PKB Jakarta Selatan.
Ketua DPC PKB Jakarta Selatan Darussalam, SH., menilai setelah membaca dan melihat apa yang disampakan oleh Lukman Edy di beberapa media nasional dan beredar luas di kanal media sosial seperti Youtube, Tiktok, dan lain-lain setelah dirinya memenuhi panggilan PBNU pada Rabu (31/7/2024), apa yang disampaikan terindikasi sangat tendensiun, tidak benar, dan cenderung sebagai fitnah.
“Karena itu, kami atas inisiatif para kader dan pengurus DPC PKB Jakarta Selatan melaporkan saudara Lukman Edy ke Polres Jakarta Selatan atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah,”ujar Ketua DPC PKB Jakarta Selatan, H. Darussalam, SH, seusai mendaftarkan aduannya ke Polres Kota Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
Laporan tersebut tertuang di dalam surat tanda terima laporan Polisi, nomor: STTLP/B/2394/VIII/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/ POLDA METRO JAYA. Dalam laporan tersebut, Darussalam menyertakan bukti-bukti apa yang dituduhkan oleh Lukman Edy melalui berita dan saluran media sosial yang terindikasi tidak benar, bernuansa fitnah, dan mengandung unsur adu domba.
“Terlihat Lukman Edy menyampaikan informasi yang tidak benar tentang PKB kepada PBNU. Ini sangat menyakitkan bagi kader-kader PKB dan jika dibiarkan bisa menimbulkan kegelisahan dan kegaduhan konflik lebih tajam antara PKB dan PBNU karena seolah ada unsur kesengajaan untuk adu domba,”kata Darussalam.
Menurut Darussalam, salah satu point paling menyakitkan dari paparan Lukman Edy kepada masyarakat dan PBNU adalah bahwa PKB telah meninggalkan ajaran Gus Dur. Lukman Edy juga menilai PKB telah kehilangan ruh perjuangan, meninggalkan warga nahdliyin, dan terjebak dalam kepemimpinan sentralistik di bawah Gus Muhaimin.
“Padahal, selama 26 tahun perjalanan PKB, kader-kader PKB di semua level selalu berjuang dan menjadikan warga nadhliyin sebagai inspirasi dan energi untuk perjuangan demi kesejahteran warga nahdliyin dan elemen warga pada umumnya,” ujar Darussalam.
Lebih lanjut, ujar Darussalam, jika di pusat sahabat-sahabat legislator PKB memperjuangkan lahirnya UU Pesantren maupun Dana Abadi Pesantren. Di daerah-daerah kader-kader PKB berjuang meloloskan Perda Pesantren, di Jawa Timur ada program bea siswa madrasah diniyah dalam APBD.
“Di Jakarta ini kami konsen memperjuangkan agar dana hibah untuk PWNU di Jakarta dinaikkan. Kami juga terut memperjuangkan insentif untuk guru ngaji dan DKM Masjid di DKI Jakarta, melalui dana hibah APBD DKI Jakarta. Dan itu semua untuk warga DKI Jakarta, yang mayoritas adalah Nahdliyin. Jadi apa yang dituduhkan Lukman Edy bahwa PKB meninggalkan nahdliyin itu tidak bisa diterima akal sehat,” katanya.
Atas dasar tersebut, Lukman Edy dianggap menyebar fitnah dan membuat kegaduhan karena ada unsur adu domba. “Lukman Edy terlalu mencampuri urusan internal PKB, menyebar fitnah, sehingga membuat kegaduhan,” ujar Darusslam. (***)