“Masyarakat umumnya merasa sudah nyaman tinggal di wilayah tersebut dan sudah secara turun-temurun menempati wilayah tersebut,”ujar Ahmad Sarifudin, Ketua DPAC PKB Koja, Jakarta Utara. “Masyarakat justeru meminta agar Depo Pertamina yang direlokasi ke tempat yang lebih jauh dari permukinan penduduk,”ujarnya melanjutkan.
PKBTalk24, Jakarta ~ Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta menerjunkan tim untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Koja, Jakarta Utara, Minggu (05/03).
Sekretaris Wilayah (Sekwil) DPW PKB DKI Jakarta, Mohammad Fauzi mengatakan segera setelah peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, PKB DKI Jakarta menginstruksikan para kader yang berada di wilayah tersebut untuk turun dan hadir memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terdampak secara langsung sesuai kebutuhan dan kemampuan.
“Segera setelah mengetahui kejadian dan dampak yang ditimbulkan dari kebakaran Depo Plumpang di Koja, Jakarta Utara, sesuai arahan Ketum DPP PKB Gus Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kami diminta hadir untuk memberi bantuan kemanusiaan,”ujar Mohammad Fauzi kepada media, Minggu (5/3/2023).
Mohammad Fauzi menjelaskan tim bantuan kemanusiaan untuk korban terdampak dipimpin oleh Ketua Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) PKB Koja, Jakarta Utara, Ahmad Sarifudin.
“Sesuai instruksi dari DPW PKB Jakarta, kami DPAC PKB Koja, Jakarta Utama, sore ini turun langsung memberikan bantuan paket sembako dan juga paket alat tulis untuk warga terdampak di GG H Mustofa Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara,”ujar Ahmad Sarifudin, kepada media.
Lebih lanjut Ahmad Sarifudin menyampaikan, selain memberikan bantuan kemanusiaan, pihaknya juga mendengarkan aspirasi dari warga terdampak, terutama terkait dengan munculnya beragam wacana dan solusi pasca kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja yang menelan korban jiwa.
“Masyarakat umumnya merasa sudah nyaman tinggal di wilayah tersebut dan sudah secara turun-temurun menempati wilayah tersebut,”ujar Ahmad Sarifudin, Ketua DPAC PKB Koja, Jakarta Utara.
“Masyarakat justeru meminta agar Depo Pertamina yang direlokasi ke tempat yang lebih jauh dari permukinan penduduk,”ujarnya melanjutkan.
Tiga alternatif solusi yang bisa dilakukan
Terkait dengan wacana solusi yang berkembang, Mohammad Fauzi menyatakan PKB DKI Jakarta mendorong agar pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera memberikan bantuan dan solusi yang konfrehensip.
“Ada tiga alternatif solusi yang bisa dilakukan. Pertama relokasi Depo Pertamina Pelumpang ke tempat yang lebih jauh dari permukiman penduduk, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, mengingat warga sudah secara turun-temurun mendiami wilayah tersebut dan sudah nyaman dengan system mata pencaharian dan sumber kehidupannya,”ujar Mohammad Fauzi.
Kedua, jika masyarakat yang harus direlokasi maka, harus mendapatkan ganti rugi yang layak, dan diperhatikan sumber pendapatan ekonominya.“Bagaimana pun masyarakat berhak mendapatkan sumber kehidupan yang layak,”ujarnya.
Ketiga, pemerintah segera membuat buffer zone untuk menjaga keamanan warga sekitar Depo Plumpang, karena kejadian ini sudah yang kedua, sejak kejadian serupa di tahun 2009, yang juga menelan korban jiwa. “Buffer zone, setidaknya sejauh 52 meter dari area pemukiman penduduk,”ujar Mohammad Fauzi, sebagai solusi jika alternatif pemindahan Depo Pertamina Plumpang sultit dilakukan.
Menelan belasan korban jiwa
Sebagaimana dikutip dari detik.com (Minggu, 5/3/2023), jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah menjadi 19 orang. Hal ini berdasarkan data yang tercatat di Koramil 01 Koja.
“Jadi ditemukan tadi sama tim dari Brimob K9 dia bawa lima anjing pelacak maka ditemukanlah jenazah itu,” ujar Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno di TKP kebakaran, Sabtu (4/3/2023).
Warno mengatakan untuk korban luka-luka ada sebanyak 49 orang. Sedangkan untuk korban yang masih hilang tercatat 3 orang.
“Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini jumlahnya 19. Luka-luka 49 kemudian yang hilang ada 3 orang, sekarang masih pendataan,” ujarnya. (***)