Saiful Mujanai, menjabarkan, dalam semua simulasi pasangan Ganjar ini, ternyata tidak terdapat perbedaan suara yang signifikan secara statistik dengan perolehan suara Prabowo-Cak Imin. Dia mengatakan tidak ada perbedaan suara di atas 6,2% atau dua kali margin of error.
PKBTalk24, Jakarta ~ Belum ada pemenang mutlak dalam simulasi survei elektabilitas bacapres PDIP Ganjar Pranowo dengan para bacawapres potensialnya, yang namanya santer di mata publik. Demikian menurut hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis Kamis (6/7/2023).
Menurut Pendiri SMRC, Saiful Mujani, dari sejumlah nama, Ganjar mendapat elektabilitas tertinggi apabila dipasangkan dengan Menparekraf sekaligus bacawapres usungan PPP Sandiaga Uno, meskipun tidak meraih kemenangan mutlak ( dua kali bagas margin error).
Dalam survei nasional SMRC pada Mei 2023, Ganjar disimulasikan berpasangan dengan tujuh nama bacawapres, yang sering muncul ke publik, yakni Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansah, Mahfud Md, Sandiaga Uno, Said Aqil Siroj, dan Yahya Cholil Staquf.
Sementara, lawannya ialah Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Saiful Mujani, meskipun belum diputuskan, tetapi aspirasi yang sangat logis dari PKB bahwa mereka menginginkan Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil Prabowo Subianto. Demikian pula Demokrat, mereka menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi wakil Anies.
“Jika posisinya seperti ini, kira-kira kekuatan elektabilitas Ganjar seperti apa ketika dipasangkan dengan Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansah, Mahfud Md, Sandiaga Uno, Said Aqil Siroj, dan Yahya Cholil Staquf?” ujar Pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam keterangannya, Kamis (6/7/2023).
Tidak terdapat perbedaan suara signifikan
Saiful menjabarkan, dalam semua simulasi pasangan Ganjar ini, ternyata tidak terdapat perbedaan suara yang signifikan secara statistik dengan perolehan suara Prabowo-Cak Imin. Dia mengatakan tidak ada perbedaan suara di atas 6,2% atau dua kali margin of error.
“Kalau mempertimbangkan preferensi pemilih atas tokoh mana yang terbaik untuk berpasangan dengan Ganjar agar dia menjadi lebih kompetitif untuk berhadapan dengan Prabowo-Muhaimin, tidak ada perbedaan antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya,” kata Saiful.
Saiful menilai pertimbangan terhadap tokoh-tokoh yang digadang untuk mendampingi Ganjar bukan berdasarkan pertimbangan aspirasi pemilih, melainkan pertimbangan yang lain seperti pakar atau ahli.
“Antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya (yang diuji) untuk berpasangan dengan Ganjar tidak berbeda signifikan. Dari sisi publik atau rakyat, tokoh-tokoh tersebut tidak ada bedanya. Karena itu, untuk menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi pasangan Ganjar bukan berdasarkan preferensi rakyat, tapi pada hal lain seperti penilaian para ahli,” ujar Saiful.
Saiful menambahkan, ada hal yang dimiliki oleh satu tokoh tapi tidak dimiliki oleh tokoh lain. Dia menilai Airlangga berbeda dengan tokoh lain karena merupakan ketua umum Partai Golkar, Sandiaga merupakan petinggi PPP, dan Erick bergabung dengan PAN. Sementara tokoh-tokoh lain tidak punya partai.
Meski begitu, lanjut Saiful, saat ini PDIP sudah memenuhi syarat presidential threshold untuk mengusung Ganjar sebagai capres. Dengan begitu, menurutnya, partai bukan segala-galanya.
“Karena itu, Ganjar bisa lebih leluasa mempertimbangkan hal lain di luar partai. Sementara jika faktor NU penting, ada beberapa tokoh yang bisa masuk kriteria, seperti Said, Yahya, Mahfud, dan Khofifah,” imbuhnya.
Berikut hasil simulasi capres dan cawapres menurut survei SMRC terbaru:
Skema 1
Ganjar-Airlangga 33,2%
Prabowo-Muhaimin 31,1%
Anies-AHY 23,3 %
Tidak jawab 12,4%
Skema 2
Ganjar-Erick 32,9%
Prabowo-Muhaimin 32,4%
Anies-AHY 22,4%
Tidak tahu 12,2%
Skema 3
Ganjar-Khofifah 31,2%
Prabowo-Muhaimin 32,8%
Anies-AHY 23,9%
Tidak tahu 12%
Skema 4
Ganjar-Mahfud 33,3%
Prabowo-Muhaimin 30,1%
Anies-AHY 24,5%
Tidak tahu 12,2%
Skema 5
Ganjar-Sandiaga 33,9%
Prabowo-Muhaimin 30,7%
Anies-AHY 23,1%
Tidak tahu 12,3%
Skema 6
Ganjar-Said Aqil 30,5%
Prabowo-Muhaimin 32,7%
Anies-AHY 23,7%
Tidak tahu 13,1%
Skema 7
Ganjar-Yahya Cholil Staquf 29,9%
Prabowo-Muhaimin 33,3%
Anies-AHY 24,4%
Tidak tahu 12,4%