PKB mengusulkan lebih baik Pemprov DKI menambah jumlah parkir (park and ride) sebagai solusi kemacetan. Nantinya, park and ride dapat ditempatkan di stasiun terdekat sehingga masyarakat dapat melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum.
PKBTalk24, Jakarta ~ Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di 25 ruas jalan. Terkait hal ini, Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta menolak rencana tersebut, dengan beberapa alasan.
Pertama, daya beli masyarakat saat ini masih rendah. “Sejak awal fraksi kami tidak setuju dengan ERP ini. Satu, daya ekonomi masyarakat kita kan lemah,” kata Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas kepada media, Rabu (11/1/2023).
Kedua, kondisi ekonomi masyarakat Jakarta belum sepenuhnya pulih, sehingga dikhawatirkan akan semakin membebani masa pemulihan pasca pandemi covid-19. “Kondisi ekonomi masyarakat belum pulih 100 persen pasca COVID-19,”tambah dia.
Ketiga, menurut Hasbiallah, manfaat penerapan ERP bakal dirasakan oleh masyarakat luar Jakarta di bandingkan warga aslinya. Karena itu, ia lebih mendorong agar Dinas Perhubungan mematangkan kajian dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Keempat, seandainya FPKB DPRD setuju pun harus dipilah malan masyarakat Jakarta dan mana masyarakat luar Jakara. “Harus dipilah mana masyarakat Jakarta, mana masyarakat di luar jakarta. Hitung-hitungannya lebih banyak masyarakat yang di luar Jakarta yang gunakan ERP itu. Oleh karena itu harus dipilah, Dishub benar-benar kajiannya secara menyeluruh,” jelasnya.
Solusi dari FPKB DPRD DKI Jakarta
Kelima, karena itu, ujar Hasbiallah Ilyas, PKB mengusulkan lebih baik Pemprov DKI menambah jumlah parkir (park and ride) sebagai solusi kemacetan. Nantinya, park and ride dapat ditempatkan di stasiun terdekat sehingga masyarakat dapat melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum.
Dengan begitu, volume kendaraan yang melintas di jalanan Ibu Kota semakin berkurang. “Kita beberapa kali usul untuk mengurai kemacetan Jakarta harus bangun parkiran untuk mobil masuk ke Jakarta. Park and ride. Karena kalau park and ride nggak dibikin, DKI akan terus macet. Karena ganjil genap pun imbasnya sangat sedikit sekali. Karena itu pemprov buat park and ride seperti di negara-negara maju,”pungkasnya. (***)