Keduanya hanya terpaut 0,8 persen dalam perolehan elektabilitas. Dalam potret elektabilitas Prabowo–Muhaimin mendapatkan angka 30,2 persen dan Ganjar–Erick di angka 29,4 persen.
PKBTalk24, Jakarta ~ Surei terbaru dari Politika Research & Counsulting (PRC), menempatkan kandidat duet pasangan Prabowo Subianto–Muhaimin Iskandar dan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir bersaing ketat.
Benarkah kedua kanditat akan menjadi pilihan masyarakat untuk memimpin Indonesia ke depan? Temuan survei terbaru dari PRC setidaknya menggambarkan skenario ini.
Dua pasangan tersebut, juga mendapatkan saingan ketat dari duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Keduanya hanya terpaut 0,8 persen dalam perolehan elektabilitas. Dalam potret elektabilitas Prabowo–Muhaimin mendapatkan angka 30,2 persen dan Ganjar–Erick di angka 29,4 persen.
“Dengan bacaan seperti ini, tentu kalau secara statistik, secara angka, perbedaannya tidak telampau signifikan terutama adalah Ganjar–Erick maupun duet Prabowo–Muhaimin,” terang Direktur Eksekutif PRC, Rio Proyogo.
Ia mengatakan pasangan yang berada di dalam survei PRC mengacu kepada peta koalisi yang sudah ada saat ini. Seperti diketahui, saat ini terdapat tiga koalisi yang sudah terbentuk.
Koalisi pertama adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP. Koalisi kedua adalah Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang beranggotakan Gerindra dan PKB.
Kemudian terdapat Koalisi Perubahan yang anggotanya adalah NasDem, Demokrat dan PKS. Terdapat juga kemungkinan Koalisi Besar di Pilpres 2024 mendatang yang menggabungkan KIB dan KIR.
Dari berbagai koalisi ini menghasilkan simulasi Prabowo–Muhaimin, Ganjar–Erick dan Anies–AHY untuk bertarung di Pilpres 2024. “Ini petanya, peta koalisi yang eksis pada hari ini ada Prabowo–Muhaimin, Ganjar–Erick dan Anies–AHY,” tutup Rio.
Metode Survei
Tambahan informasi, survei terbaru dari PRC ini dilakukan pada periode 1 hingga 18 April di seluruh wilayah Indonesia. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan metode multistage random sampling dan bersama 1.220 responden. (***)