“Imlek 2023, menjadi momentum untuk mengingatkan pada generasi muda dan generasi yang akan datang bahwa kebebasan, kemerdakaan, kesetaraan, pluralisme, dan kehineka-an bukan hadir secara tiba-tiba, pemberian cuma-cuma, tetapi butuh perjuangan,”ujar Gus Muhaimin.
PKBTalk24, Jakarta ~ Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan Refleksi Imlek 2023, yang digelar PKB merupakan momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengingat perjuangan KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur dalam membangun kebersamaan dan menghapus diskriminasi oleh negara atas rakyatnya, terutama etnis Tionghoa.
“Kita bersyukur bahwa keluarga besar PKB punya guru bangsa, pimpinan, teladan, Presiden RI ke-4, yaitu Gus Dur, yang telah terbukti berjasa bukan hanya menyatukan kita, tetapi menjadi pahalawan yang telah mendobrak, menghapus, dan menghentikan diskriminasi oleh negara kepada seluruh rakyat kita dan mencabut pelarangan berbagai kegiatan saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa. Kini kita setara,”ujarnya Gus Muhaimin.
Gelaran acara Refleksi Imlek 2474/2023, bertajuk bertajuk “Satu Hati Berkah untuk Indonesia” digelar di Restoran Hoa Di Fang, Mall Season City P4, Jakarta Barat, Rabu Malam, (18/1/2023).
Lebih lanjut dalam sambutannya Gus Muhaimin menyampaikan bahwa lewat refleksi Imlek 2023 tersebut, penting bagi kelurga besar PKB untuk bersyukur bahwa bangsa Indonesia telah terbebas dari pandemi, dan kini bisa bebas beraktivitas kembali.
Perayaan imlek 2023, ujar Gus Muhaimin menjadi momentum bagi keluarga besar PKB dan rakyat Indonesia untuk menjadi bagian utuh dari sejarah perjalanan bangsa. Selain itu, juga untuk mengingatkan bangsa Indonesia akan sejarah kehidupan masyarakat bangsa dan sejarah perjuangan PKB dan Gus Dur dalam menghapus diskriminasi seluruh anak bangsa kita.
Selain itu, momentum Imlek 2023 juga sebagai sarana rekonsiliasi dan kebersamaan dalam menebus kegagalan dan kesalahan masa lalu yang terbukti tidak adil dan penuh diskriminasi.
“Imlek 2023, menjadi momentum untuk mengingatkan pada generasi muda dan generasi yang akan datang bahwa kebebasan, kemerdakaan, kesetaraan, pluralisme, dan kehineka-an bukan hadir secara tiba-tiba, pemberian cuma-cuma, tetapi butuh perjuangan dan kebersamaan kita untuk menjaga, melestarikan, dan menguatkannya, karena setiap zaman ada tantangannya, setiap periode ada pergulatannya,” ujarnya.
Karena itu, ujar Gus Muhaimin, PKB akan selalu mengingatkan pentingnya bagai seluruh elemen bangsa menyadari fakta bahwa Indonesia merupakan bangsa yang menghargai pluralistik dan kebhineka-an tunggal ika. Hal ini penting ujarnya, lantaran sebagai sebuah bangsa, Indonesia akan terus mengalami cobaan dan ancaman yang harus diantisipasi.
“Dengan akar sejarah yang kuat, pengalaman penderitaan dan diskriminasi, berbagai peristiwa pahit yang pernah kita alami. Sikap anti perikemanusiaan dan perpecahan di tahun 1998, tidak boleh terulang lagi di bumi Nusantara yang kita cintai,”ujarnya.
Karena itu, PKB bersyukur PKB memiliki guru bagsa dan sosok pimpinan teladan, Pesiden ke-4 Gus Dur, yang telah terbukti berjasa menyatukan bangsa Indonesia. PKB ujarnya, berkomitmen merawat dan melanjutkan perjuangkan yang telah dilakukan oleh Gus Dur.
Hadir dalam acara Refleksi Imlek 2023, tersebut antara lain, selain oleh Ketum DPP PKB Gus Muhaimin, juga Waketum DPP PKB/Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Waketum DPP PKB/Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Panitia/Bacaleg PKB DPR RI Dapil Jakarta 3 Fuidy Luckman, sejumlah anggota DPR RI, dan sejumkah tokoh Tionghoa beserta tokoh lintas agama. (***)