“Alhamdulillah, kerja sama ini bertujuan untuk mendampingi UMKM-UMKM di lingkungan NU — baik yang berada di pesantren maupun masyarakat umum. Kita ingin mereka bisa tumbuh dan punya kontribusi lebih besar bagi ekonomi bangsa,” ujar Gus Yahya.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Kabar baik datang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) resmi menandatangani kerja sama strategis dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendampingi dan mengembangkan UMKM milik warga NU.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini dilakukan bersama Kepala BPOM, Prof. Dr. Taruna Ikrar, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/5/2025).
“Alhamdulillah, kerja sama ini bertujuan untuk mendampingi UMKM-UMKM di lingkungan NU — baik yang berada di pesantren maupun masyarakat umum. Kita ingin mereka bisa tumbuh dan punya kontribusi lebih besar bagi ekonomi bangsa,” ujar Gus Yahya.
Tak sekadar penandatanganan, Gus Yahya memastikan akan dibentuk satuan tugas (satgas) khusus yang siap menindaklanjuti program ini dan langsung turun ke lapangan.
“Satgas ini nanti akan terhubung langsung dengan tim BPOM, agar kerja sama ini bisa benar-benar diwujudkan lewat aksi nyata yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.
BPOM Siap Bantu Produk Halal & Sehat dari NU
Sementara itu, Kepala BPOM Prof. Taruna Ikrar menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan misi BPOM untuk mendorong produk pangan dan obat-obatan masyarakat agar aman, sehat, dan berdaya saing.
“NU itu punya jaringan luar biasa di seluruh Indonesia, bukan cuma di bidang sosial tapi juga ekonomi. Kami ingin produk UMKM dari NU ini bisa naik kelas,” ujarnya.
Pada tahap awal, BPOM akan memberikan pendampingan dalam pengolahan makanan, jamu, herbal, hingga obat tradisional, lengkap dengan bimbingan teknis agar semua produk UMKM memenuhi standar Good Manufacturing Practices (GMP).
“Kami bantu dapur produksinya agar sesuai standar. Produknya akan lebih mudah dapat izin edar karena sudah didampingi sejak awal,” jelas Taruna.
Izin Edar Dipermudah, Dukungan Biaya Disiapkan
Menariknya, kerja sama ini juga mencakup kemudahan proses sertifikasi dan izin edar, yang selama ini kerap menjadi tantangan bagi UMKM. Bahkan, dukungan pembiayaan dari APBN juga disiapkan untuk membantu proses legalitas produk.
“Kalau dari awal produknya sudah kita dampingi, maka perizinannya akan jauh lebih cepat. Termasuk untuk biaya, kita juga akan bantu lewat anggaran negara,” tambah Taruna.
Dengan kerja sama ini, NU tak hanya hadir di bidang dakwah dan sosial, tapi juga makin serius menggerakkan roda ekonomi umat lewat UMKM. Harapannya, UMKM Nahdliyin makin kuat, berkualitas, dan mendunia.
“Ini bukan sekadar kerja sama administratif, tapi bagian dari jihad ekonomi umat,” tutup Gus Yahya. (AKH)