“Saya tentu memberi apresiasi atas hasil kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 Masehi antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.” KH. Maman Imanulhaq.
PKBTalk24, Jakarta ~ Indonesia mendapat kuota – jatah jemaah haji tahun 2023 sebesar 221 ribu. Angka tersebut terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Sementara sisanya sebanyak 4.200 diberikan kepada petugas haji.
Kesepakatan tersebut ditandatangani hari ini oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah dalam kunjungan dan pertemuan dengan Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi.
Atas capaian tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, KH Maman Imanulhaq menyampaikan apresiasi dan mengatakan bahwa jatah kuota jemaah haji asal Indonesia merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah bersama legislatif.
Lebih lanjut, Kang Maman, demikian ia biasa disapa, mengatakan jika penandatanganan kesepakatan tersebut merupakan misi sukses para delegasi yang dipimpin oleh Gus Yaqut dalam meningkatkan jumlah kuota haji.
Apalagi kuota tahun ini jumlahnya 2 kali lipat lebih banyak ketimbang kuota haji 2022 lalu. “Saya tentu memberi apresiasi atas hasil kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 Masehi antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.”
“Hasil itu membawa kabar gembira bagi para calon jemaah haji Indonesia yang punya antrean hingga puluhan tahun untuk bisa pergi berhaji ke Tanah Suci,” kata Kiai Maman kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Berkah dan angin segar bagi caloan jemaah haji Indonesia
Sementara itu soal ketiadaan batas usia bagi calon jemaah haji, juga mendapatkan apresiasi dari politisi PKB itu. Menurutnya, ketiadaan bagas usia merupakan angin segar bagi para calon jemaah haji yang sudah berumur lebih dari 65 tahun.
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi sebelumnya mengkritik adanya aturan pembatasan usia bagi para calon jemaah haji, karena dianggapnya tidak adil, apalagi bagi mereka yang punya raga sehat meski usianya telah senja.
Kini, setelah kuota haji sudah diketok palu, kata Kiai Maman, pekerjaan lain yang menunggu adalah persiapan penyelenggaraan haji yang semakin berkualitas, lebih baik dari tahun lalu.
Apalagi ada beberapa catatan yang bisa dan perlu diperbaiki dari hasil evaluasi penyelenggaraan haji tahun lalu.. Menurutnya pemerintah harus segera berbenah agar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia semakin baik.
“Catatan-catatan yang kita sampaikan pada saat rapat evaluasi dengan Gus Menteri hendaknya menjadi perhatian sehingga pelayanan ibadah haji kepada jemaah asal Indonesia semakin maksimal,” kata Kiai Maman. (***)