“Pancasila harus dimaknai secara transformatif dan dinamis untuk bisa menjawab tantangan yang diharapkan masyarakat, tantangan nasional, dan tantangan global,” ujar Gus Muhaimin saat menjadi inspektur upacara pada Parade dan Apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi, Jakarta, MInggu (1/10/2023).
PKBTalk24, Jakarta ~ Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa Kesaktian Pancasila bukan sekadar romantisme sejarah.
Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai dasar nilai moral kemanusiaan seluruh bangsa Indonesia. Pancasila juga harus dimaknai secara transformatif dan dinamis agar bisa menjawab tantangan yang diharapkan masyarakat.
“Pancasila harus dimaknai secara transformatif dan dinamis untuk bisa menjawab tantangan yang diharapkan masyarakat, tantangan nasional, dan tantangan global,” ujar Gus Muhaimin atau Cak Imin saat menjadi inspektur upacara pada Parade dan Apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi, Jakarta, MInggu (1/10/2023).
Karena itu, lanjut Gus Muhaimin, Pancasila harus dikokoh implementasinya, sehingga mampu menjadi idiologi yang merekatkan bukan memisahkan dan memecah belah persatuan.
“Pancasila juga harus terus dikokohkan sehingga mampu menjadi ideologi yang merekatkan bukan memisahkan apalagi memecah belah satu dengan yang lainnya,” ucap bakal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan itu.
Pancasila harus menjadi denyut nadi masyarakat dan bangsa
Lebih lanjut Gus Muhaimin menyampaikan dalam pidatornya agar implementasi Pancasila bisa menjadi bagian dari denyut nadi masyarakat dan bangsa, sehingga seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan keadilan sosial.
Disebutkan, implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan pijakan moral kemanusiaan harus menjamin tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa yang dibangun berdasarkan prinsip keadilan. Pihak yang kuat harus tetap menjadi kuat dan yang lemah harus bangkit untuk menjadi kuat dan sejajar dengan warga bangsa lainnya.
“Pancasila membumi harus dirasakan menjadi bagian denyut nadi anak bangsa. Sebagai warga negara, tidak boleh ada satu pun warga bangsa yang dianaktirikan oleh pemerintah dan negara di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Gus Muhaimin.
“Yang kuat harus tetap kuat, tetapi yang lemah tidak boleh terus-menerus diperlemah dan dilemahkan,” katanya melanjutkan amanat dalam pidatonya sebagai inspektur Parade dan Apel Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan oleh DPP PKB yang diikuti oleh kader partai se-DKI Jakarta.
Parade kebudayaan
Pada Parade dan Apel Pancasila Sakti tersebut, beragam kesenian ikut tampil mewarnai gelaran acara. Selain parade pakaian adat nusantara, marching band, tampil juga beragam seni tari dari beberapa daerah seperti, Reog Ponorogo, Barongsai, dan seni tari dari daerah lainnya.
Dalam amanatnya Gus Muhaimin melanjutkan, Pancasila memiliki kemampuan untuk mendorong perwujudan cita-cita bangsa, yaitu keadilan dan kesejahteraan. Pancasila juga mendorong bangsa Indonesia untuk membumikan nilai-nilai kemanusiaan.
“Pancasila juga telah terbukti membangun dan mendorong kita untuk terus meneguhkan solidaritas, kesetiakawanan, kemanusiaan yang terjawantah secara nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun kebijakan dan keputusan pemerintah,” katanya.
Selanjutnya, Gus Muhaimin mengakui bahwa Pancasila telah terbukti menghadirkan sistem demokrasi yang bermakna kesamaan di depan hukum dan perundang-undangan, sehingga diskriminasi dalam bentuk apa pun tidak diperbolehkan.
“Pancasila punya makna nilai-nilai keadilan. Tidak saja yang telah dirumuskan secara sempurna oleh para ulama, para pendiri bangsa, tetapi Pancasila telah mendorong keadilan menjadi rumusan-rumusan konkret dalam satu kalimat, selagi pemerintah dan negara konsisten melaksanakan konstitusi,” ujarnya.
Karena itu, menurut Gus Muhaimin, ia percaya jika keadilan akan terwujud di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak para penyelenggara bangsa untuk memaknai Hari Kesaktian Pancasila tahun ini sebagai momentum penguatan tekad agar tidak berpaling dari konstitusi.
“Kesaktian Pancasila hari ini adalah ajakan seluruh penyelenggara bangsa untuk tidak pernah berpaling dari implementasi pelaksanaan konstitusi secara murni dan konsekuen. Selamat Hari Kesaktian Pancasila,” ujar Gus Muhaimin. (***)