“Mas Anies dan saya masih konsentrasi pada menunggu keputusan MK. Jadi tidak ada satu sikap atau satu niat dari Mas Anies untuk maju di pilkada. Karena detik ini tidak terlintas pun untuk maju pilkada karena kita masih harus melalui proses pilpres sampai tuntas,” ujar Gus Muhaimin di depan awak media, Sabtu (20/4/2024).
PKBTalk24 | Jakarta ~ Anies Baswedan tidak berniat maju dalam konstestasi di Pilkada 2024. Demikian dikatakan oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam kesempatan jumpa pers saat acara halalbihalal dengan keluarga Anies Baswedan di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2024).
Gus Muhaimin atau Cak Imin mengatakan, Anies Baswedan yang merupakan pasangannya di Pilpres 2024 tersebut masih fokus dalam sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Mas Anies dan saya masih konsentrasi pada menunggu keputusan MK. Jadi tidak ada satu sikap atau satu niat dari Mas Anies untuk maju di pilkada. Karena detik ini tidak terlintas pun untuk maju pilkada karena kita masih harus melalui proses pilpres sampai tuntas,” ujar Gus Muhaimin di depan awak media, Sabtu (20/4/2024).
Pada kesempatan tersebut, Cak Imin juga menyampaikan jika PKB sudah membuka pendaftaran bagi masyarakat yang berniat maju dalam kontestasi Pilkada 2024. PKB ujar Cak Imin tidak membatasi siapa pun dan pihak mana pun pihak yang ingin maju berkontestasi di Pilkada 2024 lewat PKB.
“Sejak hari ini tanggal 20 April 2024, saya nyatakan PKB membuka pendaftaran, PKB membuka peluang kepada semua pihak, latar belakang perbedaan partai, latar belakang perbedaan agama, suku, golongan, boleh mendaftar yang ingin diusung oleh PKB,” ujar Cak Imin.
Lebih lanjut PKB menurut Cak Imin, nantinya akan menetapkan beberapa kriteria terhadap para calon, termasuk rekam jejak. Untuk Pilkada 2024 ini, PKB memiliki peluang dalam menentukan setiap calon di Pilkada. Bisa secara mandiri di beberapa daerah atau harus berkoalisi dengan partai lain.
“Tentu kami akan menentukan berdasarkan beberapa kriteria dan indikator termasuk visi dan misinya sekaligus komitmen dan track recordnya serta kapasitas dan kemampuannya terutama,” jelas Cak Imin.
“PKB memiliki kesempatan, memiliki kursi, memiliki suara di seluruh kabupaten/kota di Indonesia dengan variasi, bisa mengusung sendiri, berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat threshold mengusung seorang calon gubernur ataupun calon bupati dan wali kota,” sambungnya.
Beda dengan Nasdem
Berbeda dengan Nasdem, sebelumnya Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan Ketum NasDem Surya Paloh mempersilakan Anies Baswedan untuk maju Pilkada DKI Jakarta tahun 2024. Willy menyebut sejumlah nama lain juga dipertimbangkan oleh NasDem untuk dicalonkan.
“Kalau di sini kan namanya mengerucut ya pastilah Mas Sahroni, ya pastilah ada Wibi Andrino, ya bisa jadi Anies Baswedan sendiri,” kata Willy kepada wartawan, Senin (15/4).
Namun demikian, Willy menyebut, NasDem telah melakukan komunikasi dengan Anies mengenai hal ini. Dia kemudian mengungkap pesan Surya Paloh saat pertemuan dengan Anies tanggal 18 Maret lalu.
“Komunikasi sudah, nanti kita cek ombak sama Mas Anies. 18 Maret itu Pak Surya menyampaikan, politik ini kan kartu nggak boleh mati, kalau Bung Anies mau maju Pilkada monggo NasDem siap,” katanya.
Willy menambahkan bahwa NasDem tidak menawarkan pencalonan itu ke Anies. Akan tetapi, kata dia, hal itu adalah diskusi.
“Bukan penawaran itu diskusi, jadi teman-teman bisa baca tulisan saya proses pengambilan keputusan yang kita sampaikan tanggal 20 Maret itu hasil diskusi panjang dengan Mas Anies. Ya di sini terbuka, egaliter, semua dibahas di atas meja sebagai keputusan bersama,” tutur dia.
Lalu apa jawaban Anies mengenai bursa cagub DKI Jakarta itu? Willy menyebut Anies saat ini fokus pada sengketa Pilpres di MK. “Ya Pak Anies menjawabnya ‘saya akan menyelesaikan proses MK.” ujarnya. (***)