“Li’anna maqosidhaha majmu’atun minaddin waddun ya – wala ridhotiddin Illa binidhomiddun ya, fa innaddun ya mazrostul akhirah – dalam arti kata bagaimana menjaga kemaslahatan kehidupan sosial dan kemashalatan kehidupan ruhaniyah (keagamaan) secara seimbang.
PKBTalk24, Jakarta ~ Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) sebagai kepanjangan tangan atau saluran politik warga nahdliyin untuk melanjutkan perjuangan para ulama dalam mengatur kehidupan sosial ( dalam ber-ma’isyah) dan bisa mengontrol kebijakan negara.
“Karena itu, PKB dan jajaran pengurusnya jangan jauh-jauh dari para ulama. Harus mendekat, menjalin silaturrahmi dengan para ulama,”ujar Dr. KH. Marsudi Syuhud, salah seorang tokoh ulama yang terlibat dalam proses pendirian PKB di DKI Jakarta dalam acara Maqoshiq Dewan Syura se-DKI Jakarta yang digelar di kantor DPW PKB Jakarta, Sabtu (19/11/2022).
Selain itu, PKB juga memiliki tujuan (maqhosid) untuk menyelaraskan antara kebutuhan materi dengan kebutuhan ruhami (al-jam’u baina masholihil madhiyah wa ruhiyah).
“Dalam artian bahwa sebagai kepanjangan tangan dari para ulama, maka PKB memiliki tugas bagaimana bisa ikut menyatukan kebutuhan materi dengan kebutuhan ruhani. Bagaimana ikut mengarahkan pembangunan materi, kehidupan social masyarakat, tanpa melupakan pembangunan aspek ruhaninya,”ujarnya.
Bagaimana caranya?
Caranya PKB harus bisa menang, berada di tengah-tengah masyarakat. “PKB harus bisa menjadi kekuatan mayoritas, sehingga bisa ikut mengelola dan mengontrol kebijakan negara,”ujar KH. Marsudi Syuhud, yang juga merupakan Wakil Ketua MUI Pusat, seraya menekankan agar para kader PKB kompak, solid, hadir di tengah-tengah masyarakat dan bekerja keras mewujudkan dan mejadi solusi.
Landasan politik PKB sesuai syariah
Pada kesempatan yang sama, KH Marsudi Syuhud, menjelaskan landasan poltik PKB dalam bernegara. Menurutnya, konsep bernegara yang jadi pegangan PKB sebagai partai berbasis masa Islam dan dirikan oleh ulama sudah sangat ideal sesuai dengan syariah, karena pendirian PKB memiliki tujuan (maqosid) menyelaraskan kehidupan agama dengan kehidupan dunia secara seimbang.
“Li’anna maqosidhaha majmu’atun minaddin waddun ya – wala ridhotiddin Illa binidhomiddun ya, fa innaddun ya mazrostul akhirah – dalam arti kata bagaimana menjaga kemaslahatan kehidupan sosial dan kemashalatan kehidupan ruhaniyah (keagamaan) secara seimbang.
Karena aspek kehidupan agama tidak bisa baik, tanpa menata kehidupan duniawiyah. Landasan syariah Ini sangat cocok dengan generasi muda – milenial Jakarta yang terkenal sangat kritis dalam soal ini, “ujar Kyai Marsudi Syuhud.
Terkait dengan peran penting PKB agar bisa ikut mengelola kebijakan pemerintah di DKI Jakarta, menurutnya tidak ada acara lain, selain bisa meraih kemenangan di Pemilu 2024.
“Dengan meraih kemenangan, maka PKB bisa menempatakan wakil-wakilnya untuk duduk di parlemen maupun pemerintahan, sehingga bisa mewarnai kebijakan negari,”ujarnya.
Cara lain adalah memiliki kepiawaian dan kemampuan mumpuni dalam melobi atau menyambung tali silaturrahmi dengan berbagai pihak. “Hal ini, misalnya bisa dilakukan jika PKB memiliki tokoh, figur yang kuat, dengan kemampuan dan ilmunya, atau memikiki tokoh yang berpengaruh agar bisa diterima oleh pihak lain untuk menjadi pemimpin,” ujarnya. ***