“Generasi muda-milenial ini adalah aset dan masa depan bangsa. Mereka memiliki energi dan mimpi besar untuk menjadi pemimpin di masa depan. Karena itu, mereka harus difasilitasi dan diberi ruang untuk mengembangkan karir lewat dunia politik ini,” kata Mohammad Fauzi, Sekwil DPW PKB DKI Jakarta.
PKBTalk24, Jakarta ~ Sekretaris Wilayah (Sekwil) DPW PKB DKI Jakarta, Mohammad Fauzi mengatakan partainya memberikan porsi 30 persen kursi Bacaleg DPRD DKI Jakarta kepada generasi muda-milenial.
30 persen lainnya untuk representasi keterwakilan perempuan, dan 40 persen porsi legislatif PKB DKI Jakarta diisi oleh kader dan professional.
“Generasi muda-milenial ini adalah aset dan masa depan bangsa. Mereka memiliki energi dan mimpi besar untuk menjadi pemimpin di masa depan. Karena itu, mereka harus difasilitasi dan diberi ruang untuk mengembangkan karir lewat dunia politik ini,” kata Mohammad Fauzi di Jakarta, Minggu (19/2/23).
Untuk diketahui, menurut hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Pemilu 2024 akan didominasi oleh pemilih muda yakni yang berusia 17-39 tahun.
Menurut hasil survei tersebut, proporsi pemilih muda pada Pemilu 2024 diprediksi mendekati 60 persen atau sekitar 190 juta warga.
Karena itu, Mohammad Fauzi selaku Ketua LPP PKB Jakarta memberikan solusi dan 30 persen kuota kursi DPRD DKI Jakarta bagi anak muda yang ingin berkarir lewat dunia politik.
Terkait dengan hal tersebut, DPW PKB DKI Jakarta pun melakukan berbagai pendekatan untuk mengaet Bacaleg dari kalangan muda-milenial ini.
Tujuannya tidak lain untuk memberi solusi bagi generasi muda yang ingin meniti karir menjadi pemimpin di masa depan melalui jalur politik.
Terinspirasi Perjuangan Gus Dur
Salah satu anak muda-milenial yang tertarik untuk menjawab tantangan DPW PKB DKI Jakarta adalah Muhammad Lefi (22 tahun).
Bagi Lefi, niatannya mendaftar Bacaleg DPRD DKI Jakarta dari PKB DKI di Daerah Pemilihan (Dapil) 4, Jakarta Timur, ini adalah bagian dari mengikuti nasihat dan wejangan orangtua untuk di mana pun agar berusaha menjadi manusia yang bermanfaat buat manusia lainnya.
“Sejak usia 9 tahun, saya sudah terbiasa berinteraksi dengan masyarakat, belajar mengenal karakter dan apa yang menjadi aspirasi masyarakat, karena kebetulan orang tua saya, H. Hasbiallah Ilyas adalah politisi dan tiga periode sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dan ketua DPW PKB DKI Jakarta,” ujar Lefi di Jakarta, Minggu (19/2/2023).
Lefi kemudian bercerita tentang motivasi lain mengapa dirinya memilih PKB sebagai jalan untuk meniti karir politik. Selain ingin mengikuti jejak orang tuanya, ia juga terinspirasi oleh jejak perjuangan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang selalu memberikan manfaat kepada rakyatnya.
Gus Dur menurut Lefi adalah sosok pembela rakyat yang sesungguhnya, karena tidak membeda-bedakan suku, kelompok, dan golongan. “Sebagai santri saya mengagumi sepak terjang Gus Dur dalam membela kemanusiaan. Membela yang lemah dan membutuhkan bantuan,”kata Lefi.
Belajar dari pengalaman orang tuanya di Dapil 4 Jakarta Timur, ia mengatakan ada banyak hal dan aspirasi masyarakat yang hanya bisa diwujudkan melalui jalur politik.
“Persoalan banjir, macet, dan air bersih serta sampah adalah bagian dari persoalan mendasar kota besar seperti Jakarta yang butuh usaha perjuangan secara kebijakan politik,” katanya. (***)