“Kalau tahun lalu kita menghadirkan 15 negara, kini sudah bertambah menjadi 20 negara yang ikut serta sebagai potential buyer. Ini membuka peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk bisa go international,” ujar Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, dalam konferensi pers, Rabu (4/6/2025).
PKBTalk24 | Jakarta ~ PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menggelar ajang internasional tahunan bertajuk BSI International Expo 2025. Kali ini, BSI menargetkan lebih dari sekadar pameran. Lewat ajang yang berlangsung 26-29 Juni 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), BSI mendorong transaksi bisnis lintas negara melalui business matching yang mempertemukan pelaku usaha lokal dengan pembeli dari berbagai belahan dunia.
“Kalau tahun lalu kita menghadirkan 15 negara, kini sudah bertambah menjadi 20 negara yang ikut serta sebagai potential buyer. Ini membuka peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk bisa go international,” ujar Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, dalam konferensi pers, Rabu (4/6/2025).
Pada penyelenggaraan tahun lalu, BSI sukses membukukan nilai kesepakatan bisnis (business matching) sebesar Rp 290 miliar dengan total 63 perjanjian kerja sama. Tahun ini, dengan meningkatnya jumlah peserta internasional, BSI optimistis nilai transaksi akan jauh lebih besar.
Indonesia Pusat Industri Halal Dunia
Mengusung tema “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry”, BSI International Expo 2025 dirancang bukan hanya sebagai ajang pameran, melainkan menjadi wadah penguatan literasi halal, memperluas jejaring bisnis, sekaligus memperkokoh ekosistem industri halal di tingkat global.
Menurut Wisnu, industri halal global terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Mengacu pada State of the Global Islamic Economy Report 2024, nilai pasar halal global diproyeksikan menembus 2,597 miliar dolar AS pada 2025. Dari angka tersebut, potensi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar kedua dunia — 87 persen dari total penduduk — diperkirakan mencapai sekitar 249 miliar dolar AS.
“Tren ini dipicu meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk halal, sehat, aman, dan etis. Indonesia punya peluang besar menjadi pemain utama industri halal dunia,” tegas Wisnu.
Business Matching, UMKM Siap Tembus Mancanegara
Salah satu agenda yang menjadi magnet utama dalam BSI International Expo 2025 adalah sesi business matching, mempertemukan UMKM nasional dengan pembeli potensial mancanegara. Tahun lalu, agenda ini sukses mempertemukan 20 negara dengan pelaku usaha lokal.
“Kami melihat business matching efektif mempercepat UMKM Indonesia mendapat pasar global. Kami ingin agar lebih banyak UMKM bisa naik kelas,” terang SVP Marketing Communication BSI, Muhammad Arif Gunawan.
Tidak hanya memperluas jejaring bisnis, BSI International Expo 2025 juga menampilkan lebih dari 348 stan pameran. Mulai dari travel haji dan umrah, fashion, makanan-minuman halal, kosmetik, pendidikan, hingga otomotif. Nasabah juga dimanjakan dengan berbagai promo menarik mulai dari pembiayaan rumah, mobil, umrah, hingga belanja produk halal lainnya selama expo berlangsung.
Memperkuat Ekosistem Islamic Ecosystem BSI
Lebih dari sekadar pameran dagang, ajang ini sekaligus menegaskan posisi BSI sebagai pemimpin dalam ekosistem halal, terutama di sektor haji dan umrah. SVP Islamic Ecosystem Solution BSI, Muhammad Habiby, menjelaskan saat ini BSI menguasai 83 persen pangsa pasar pendaftaran haji nasional, dengan total 164.905 calon jemaah haji yang terdaftar.
Tidak hanya itu, BSI juga menghadirkan layanan bank emas (bullion bank) pertama di Indonesia yang berbasis syariah. Dengan standar kadar 99,99 persen SNI dan sertifikasi MUI, layanan bank emas BSI kian memperluas jangkauan Islamic Ecosystem. Melalui jaringan BSI Agen yang sudah mencapai 110.000 di seluruh Indonesia, layanan jual-beli emas BSI dapat diakses kapan saja, bahkan melalui aplikasi digital BYOND by BSI.
“Dengan hadirnya BSI International Expo 2025, kami ingin memperluas manfaat ekosistem halal BSI agar makin banyak umat yang terbantu, sekaligus memperkokoh peran Indonesia di panggung industri halal dunia,” tutup Habiby. (AKH)