“Monas itu dipakai untuk masyarakat berinteraksi, dikembalikan saja menurut saya seperti semula, yaitu jam 22.00 WIB. Karena toh kalau dipakai sampai jam 16.00 WIB, masyarakat tidak menikmati. Karena siang panas, masyarakat baru bisa menikmati sore sampai malam,” kata Hasbiallah kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
PKBTalk24 | Jakarta ~ Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, mendesak kawasan Monumen Nasional (Monas) bisa tetap dibuka lagi hingga pukul 22.00 WIB atau dikembalikan seperti semula. Menurut Hasbiallah, lokasi Monas yang berada di depan Istana Kepresidenan tidak bisa dijadikan alasan kawasan itu hanya dibuka hingga sore.
“Monas itu dipakai untuk masyarakat berinteraksi, dikembalikan saja menurut saya seperti semula, yaitu jam 22.00 WIB. Karena toh kalau dipakai sampai jam 16.00 WIB, masyarakat tidak menikmati. Karena siang panas, masyarakat baru bisa menikmati sore sampai malam,” kata Hasbiallah kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
Lagi pula, menurut Hasbiallah Ilyas, kawasan Monas selama ini aman-aman saja. Karenanya, ujar Hasbiallah alasan bahwa Monas merupakan objek vital negara, sehingga perlu ditutup lebih awal, itu sebagai alasan yang mengada-ada.
“Kalau dibatasi sampai jam 4, berarti masyarakat tidak menikmati Monas, kalau dikatakan akses vital Istana toh selama ini aman, polisi lebih tahu kok, kondisi aman, kecuali negara kita dalam keadaan tidak aman, (kondisi) aman nggak ada masalah, Jakarta aman tentram,” terangnya.
Hasbiallah tegas menyatakan penolakan atas penutupan kawasan Monas. Menurutnya, pengelola Monas punya ilusi berlebihan. Lagi pula, sejak era-Soeharto, Presiden RI ke-2, kawasan Monas dibuka sampai malam dan tidak ada masalah.
“Itu ilusi dan berlebihan, itu mencari alasan yang dicari-cari, nggak ada masalah, toh selama ini dari zaman Pak Harto sampai hari ini nggak ada masalah. Kecuali negara kita dalam keadaan darurat,” ujarnya.
Hasbiallah meminta kawasan Monas bisa diakses warga hingga malam hari. Dia juga membandingkan area wisata di negara-negara tetangga yang bisa diakses publik hingga malam hari.
“Lihat dong di negara tetangga kita, di depan Istana biasa ramai, nggak ada masalah. Justru kalau Monas dibuka sampai jam 22.00, samping Istana, objek vital dipakai untuk umum seperti itu menandakan ke dunia internasional bahwa Indonesia benar-benar aman, Jakarta aman. Coba kita lihat Twin Towers di Malaysia, mereka buka 24 jam kok, di areal situ bebas kok, kenapa kita tidak meniru negara tetangga?” sebut dia.
Menurut Hasbiallah, Monas adalah ruang terbuka hijau (RTH). Dia mengatakan sudah seharusnya Monas bisa diakses bebas oleh warga hingga malam.
“Itu Monumen Nasional kok, bebas, percuma kita ruang terbuka hijau, tujuan untuk apa RTH itu kalau bukan untuk dipakai interaksi masyarakat,” ujarnya.
Monas Termasuk Objek Vital di Depan Istana
Sebelumnya ramai dibahas di sosial media perubahan jam operasional kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, yang sudah akan ditutup pukul 16.00 WIB. Pengelola Monas menjelaskan alasan jam buka kawasan ini dibatasi hingga sore, lantaran bagian dari kawasan vital negara.
“Ring 1, kawasan Monas berbeda dengan ruang publik lainnya,” kata staf Humas UPK Monas pada Dinas Parekraf DKI Jakarta, Nursamin, saat dihubungi, Rabu (24/7).
Memang Monas berada tepat di seberang Istana Kepresidenan Jakarta. Dia mengatakan Monas termasuk objek vital karena terletak di depan Istana. “Monas termasuk objek vital karena merupakan halaman Istana,”kata Nursamin.
Sebagai informasi, kawasan Monas dapat diakses publik hingga pukul 22.00 WIB sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Saat pandemi terjadi, area Monas sempat ditutup untuk umum demi membatasi penyebaran virus dan mencegah warga berkerumun.
Kawasan Monas kemudian dibuka lagi saat jumlah kasus COVID-19 di Jakarta mulai terkendali. Monas saat itu dibuka hingga pukul 16.00 WIB.
Jam operasional era pandemi COVID-19 ini tetap berlaku. Meski demikian, Monas akan dibuka hingga malam saat ada event tertentu seperti perayaan HUT Jakarta pada Juni lalu. (***)