“Di era digital ini, perpustakaan harus menjadi tempat yang mendukung pengembangan teknologi dan literasi digital. Perlu kolaborasi antara Dinas Perpustakaan dan Dinas Pendidikan agar anak-anak tetap bisa menikmati bacaan berkualitas,” ujar Yusuf, di Jakarta, Jumat (3/5/2025).
PKBTalk24 | Jakarta ~ Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merencanakan untuk membuka perpustakaan, museum, dan taman kota hingga pukul 10 malam. Sebelumnya, fasilitas publik seperti perpustakaan hanya beroperasi hingga jam 4 sore, mengikuti jam kerja ASN.
“Sekarang ini rata-rata jam 4 tutup, udah kayak ASN aja jam 4 pulang kantor. Untuk itu, termasuk taman-taman, perpustakaan, museum akan kita buka sampai jam 10 malam,” ujar Pramono dalam kunjungannya di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yusuf, S.I.Kom, menyatakan dukungannya. Bahkan Politisi PKB Jakarta ini siap mendorong agar perpustakaan di DKI Jakarta bertransformasi bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, tapi benar-benar sebagai pusat ilmu dan literasi digital.
Tidak bisa tidak, ujar Yusuf, diera digital ini, perpustakaan harus segera bertransformasi menjadid pusat teknologi dan literasi digital. Karenanya ujanya, perpustakaan di Jakarta mestilah menyediakan akses internet gratis, pelatihan teknologi, dan koleksi e-book lengkap yang mudah diakses masyarakat, terutama pelajar.
“Di era digital ini, perpustakaan harus menjadi tempat yang mendukung pengembangan teknologi dan literasi digital. Perlu kolaborasi antara Dinas Perpustakaan dan Dinas Pendidikan agar anak-anak tetap bisa menikmati bacaan berkualitas,” ujar Yusuf, di Jakarta, Jumat (3/5/2025).
Ia menilai kolaborasi lintas dinas penting dilakukan agar sistem perpustakaan digital yang dibangun benar-benar menyentuh kebutuhan para siswa SD, SMP, hingga SMA.
“Agar sistem yang dibangun perpustakaan bisa diakses dengan mudah dan dimanfaatkan anak didik kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Firmansyah, mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah fokus meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya generasi muda.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah digitalisasi layanan perpustakaan, seperti penyediaan e-book yang bisa diakses secara gratis melalui gawai masyarakat.
“Kami menyediakan koleksi e-book yang bisa diakses siapa saja. Bahkan ada fasilitas ruang podcast dan ruang diskusi agar pengunjung merasa nyaman,” ujar Firmansyah.
Menurutnya, semua layanan digital perpustakaan disediakan tanpa biaya alias gratis, termasuk akses iklan (ads) yang mendukung ekosistem digital tersebut.
“Digitalisasi ini bagian dari komitmen kami untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Semua bisa diakses, dan gratis,” tegasnya.
Transformasi perpustakaan menjadi pusat literasi digital ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam meningkatkan minat baca di tengah derasnya arus informasi di era digital. (***)