“Kami ingin menghidupkan kembali semangat berkhidmah untuk jam’iyah Nahdlatul Ulama di Jakarta Timur,” ujar Ustadz Syahrul Kamal, Lc., Ketua MWCNU Duren Sawit saat membuka acara.
PKBTalk24 | Jakarta – Semangat kebangkitan Nahdlatul Ulama (NU) terus menyala di Jakarta Timur. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Duren Sawit menggelar Pelatihan dan Pembinaan Kader NU untuk seluruh pengurus tingkat kecamatan dan kelurahan (PRNU) se-Kecamatan Duren Sawit, Senin (9/6/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan kembali gerakan dan komitmen dalam mengamalkan paham Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, serta mempererat barisan kader dan pengurus NU di wilayah Duren Sawit.
“Kami ingin menghidupkan kembali semangat berkhidmah untuk jam’iyah Nahdlatul Ulama di Jakarta Timur,” ujar Ustadz Syahrul Kamal, Lc., Ketua MWCNU Duren Sawit saat membuka acara.
Aswaja Bukan Sekadar Label
Dalam sesi materi, KH. Jamaluddin F. Hasyim — Wakil Syuriah PWNU DKI Jakarta sekaligus Ketua Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta — mengingatkan pentingnya memahami identitas ke-NU-an yang otentik dan bersanad.
“Banyak yang mengklaim dirinya Ahlussunnah wal Jamaah, tapi amaliah, fikrah, dan harakahnya tak nyambung dengan sanad keilmuan NU,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa NU bukan hanya organisasi sosial-keagamaan, tetapi juga representasi dari tradisi keilmuan Islam Nusantara. Ciri khas Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah dijelaskan sebagai berikut:
-
Akidah: mengikuti Asy’ariyah dan Maturidiyah
-
Fikih: bermazhab pada salah satu dari empat imam; Maliki, Hanafi, Syafi’i, atau Hanbali
-
Tasawuf: merujuk kepada Imam Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali
Tanggung jawab diniyah dan wathoniyah
Sementara itu, M. Husni Mubarak, M.Pd.I, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, mendorong pengurus NU agar aktif menjalin hubungan baik dengan pemerintah di wilayah masing-masing sebagai bagian dari tanggung jawab wathoniyah dan sekaligus dinniyah.
“Mashlahat warga NU dan masyarakat Jakarta adalah bagian dari tujuan organisasi. Maka perlu sinergi dengan Pemda agar program-program NU bisa berdampak lebih luas,” ungkap tokoh muda NU asal Klender, Jakarta Timur ini.
Peserta dari Berbagai Elemen NU Hadir
Pelatihan ini diikuti oleh seluruh pengurus MWCNU Duren Sawit, PRNU dari tujuh kelurahan, serta perwakilan badan otonom NU (Banom) seperti Ansor, Muslimat, Fatayat, dan IPNU-IPPNU. Kegiatan berlangsung penuh semangat, dengan diskusi hangat seputar strategi dakwah, kaderisasi, dan penguatan jam’iyah.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi titik awal menghidupkan kembali gerakan NU yang berpijak pada nilai, sanad, dan keberpihakan pada umat di akar rumput,” pungkas salah satu peserta, Ketua Tandiziyah Ranting NU (PRNU) Klender, Ustad Muhammad Nabe. (AKH)