“Empat kali saya kalah, tapi kalian tidak pernah pergi. Dan sekarang kita menang. Saya merasa jadi presiden buruh, presiden petani, presiden orang susah!” serunya, disambut tepuk tangan panjang.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Monumen Nasional (Monas) hari itu, Kamis (1/5/2025) bukan sekadar lautan manusia. Lebih dari 200 ribu buruh bersama keluarga memadati kawasan jantung ibu kota, tak sekadar untuk merayakan Hari Buruh Internasional. Mereka datang menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia—Presiden Prabowo Subianto.
Momen ini tercatat dalam sejarah: Prabowo menjadi Presiden RI kedua setelah Soekarno yang hadir langsung dalam peringatan May Day. Bukan hanya hadir, Prabowo juga tampil penuh semangat, menyapa buruh satu per satu, dan menyampaikan pidato yang memuat janji-janji besar untuk kaum pekerja.
“Aku ini sudah lama jadi orang Indonesia, lahir dan besar di Betawi. Gue tau semua tipu-tipu mereka,” ucap Prabowo dengan gaya khas, mencampur bahasa resmi dan rakyat, Kamis (1/5/2025). Massa pun bersorak.
Presiden Buruh, Petani, dan Nelayan
Prabowo mengawali pidatonya dengan ungkapan terima kasih kepada para buruh yang tak pernah meninggalkannya, bahkan saat ia kalah dalam empat kali pemilihan presiden.
“Empat kali saya kalah, tapi kalian tidak pernah pergi. Dan sekarang kita menang. Saya merasa jadi presiden buruh, presiden petani, presiden orang susah!” serunya, disambut tepuk tangan panjang.
Hapus Kemiskinan dan Tarik Kembali Aset Negara
Salah satu janji utamanya adalah penghapusan kemiskinan. Prabowo menyebut pemerintahannya akan bekerja sekeras-kerasnya untuk mencabut akar kemiskinan dari tanah air. Ia juga bertekad menarik kembali seluruh aset negara yang dikorupsi.
“Hei kalian di lembaga-lembaga, kalian digaji oleh rakyat. Hentikan mencuri uang rakyat!” ujarnya lantang. “Saya tahu mana aset milik rakyat, dan saya akan tarik kembali!”
Janji Hapus Outsourcing dan Lindungi Buruh
Salah satu isu paling krusial bagi buruh—outsourcing—mendapat sorotan utama. Prabowo menjanjikan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional (DKBN) dan Satgas PHK untuk mengkaji dan menghapus sistem ini.
“Kita ingin menghapus outsourcing secepat-cepatnya,” katanya. Namun, ia juga menekankan perlunya menjaga minat investor agar pabrik tetap berjalan dan lapangan kerja tetap tersedia.
Dalam waktu dekat, Prabowo berencana mempertemukan 150 pimpinan buruh dengan 150 pengusaha besar di Istana Bogor.
Dorong RUU PRT dan Pekerja Laut
Prabowo menyampaikan bahwa pembahasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga akan dimulai minggu depan dan ditargetkan rampung dalam tiga bulan. Ia juga mendorong pembentukan UU Perlindungan Pekerja Laut dan sektor perikanan.
Hadiah untuk Buruh: Dewan & Satgas
Sebagai “hadiah” Hari Buruh, Prabowo berjanji membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional—berisi tokoh-tokoh buruh dari seluruh Indonesia. Dewan ini akan menjadi penasihat Presiden, terutama dalam menilai UU dan regulasi yang tak berpihak pada buruh.
Di samping itu, Satgas PHK akan dibentuk untuk mengawal agar tak ada lagi PHK semena-mena. “Kalau perlu, negara turun tangan langsung!” tegasnya.
Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional
Pidato Prabowo mencapai titik emosional ketika ia menyinggung tentang Marsinah—aktivis buruh yang menjadi simbol perjuangan pekerja Indonesia. Setelah mendengar usulan dari pimpinan buruh, Prabowo menyatakan dukungannya untuk mengangkat Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.
“Asal seluruh buruh sepakat, saya akan dukung Marsinah jadi Pahlawan Nasional,” katanya, disambut sorakan setuju dari massa buruh.
Dengan gaya berpidato penuh semangat, bahasa yang membumi, dan janji-janji konkret, Prabowo berhasil merebut hati para buruh di Hari Buruh 2025. Kini, publik menanti: akankah pidato penuh energi itu menjadi babak baru kesejahteraan buruh Indonesia? (AKH)