“InsyaAllah, anggota legislatif PKB sedang memperjuangkan lahirnya Perda Pesantren di DKI Jakarta. Jika nanti disahkan, itu adalah hasil nyata perjuangan PKB Jakarta,” ujar Fauzi dalam acara Pendidikan Kader Pertama Angkatan II DPC PKB Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025).
PKBTalk24 | Jakarta – Sekretaris Wilayah DPW PKB DKI Jakarta, H. Muhammad Fauzi, menegaskan pentingnya kehadiran Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren di Ibu Kota. Menurutnya, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren harus segera diturunkan dalam bentuk regulasi daerah agar keberadaan pesantren di Jakarta benar-benar diakui dan diberdayakan.
“InsyaAllah, anggota legislatif PKB sedang memperjuangkan lahirnya Perda Pesantren di DKI Jakarta. Jika nanti disahkan, itu adalah hasil nyata perjuangan PKB Jakarta,” ujar Fauzi dalam acara Pendidikan Kader Pertama Angkatan II DPC PKB Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025).
Fauzi menyoroti kondisi sekitar 200 pesantren di DKI Jakarta yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah daerah. Ia mencontohkan masih adanya guru-guru pesantren yang hanya menerima honor Rp350 ribu per bulan.
“Dengan Perda Pesantren, kita ingin memastikan tidak ada lagi guru pesantren yang digaji tak layak. Pesantren juga harus mendapat afirmasi anggaran dari APBD, termasuk untuk sarana dan prasarana pendidikan,” tegasnya.
Lebih jauh, Fauzi mengungkapkan bahwa perjuangan PKB dalam dunia pendidikan tidak dimulai dari nol. Ia menyebut sosok almarhum KH. Yusuf Muhammad sebagai tokoh penting di balik kebijakan alokasi 20% anggaran pendidikan dari APBN.
“Beliau pejuang sejati dalam memperjuangkan postur anggaran pendidikan nasional. Sekarang kita bisa lihat hasilnya, ada BOS, insentif untuk pendidikan pesantren, serta dukungan bagi para guru,” jelas Fauzi.
PKB juga berperan dalam mendorong lahirnya Undang-undang Pesantren dan Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober. Menurut Fauzi, ini menjadi tonggak penting pengakuan negara terhadap kontribusi pesantren dan para santri dalam sejarah perjuangan bangsa.
“Dulu santri dianggap tidak penting, kini kiprah mereka mulai diakui. Ini adalah hasil kerja nyata dari PKB,” pungkasnya. (AKH)