“Kami punya jejaring persahabatan dan kerja sama dengan banyak pihak yang punya idealisme serupa. Ini akan menjadi kekuatan bersama untuk mewujudkan berbagai inisiatif perdamaian,” ujar Gus Yahya.
PKBTalk24 | Jakarta — Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, menegaskan bahwa solidaritas internasional adalah kunci untuk menghadapi agresi Israel dan berbagai konflik global yang terus terjadi.
Berbicara dalam sebuah forum di Jakarta, Rabu (16/4/2024), Gus Yahya menyoroti pentingnya membangun jaringan lintas negara dan keyakinan yang memiliki kepedulian yang sama terhadap perdamaian dan kemanusiaan.
“Kami punya jejaring persahabatan dan kerja sama dengan banyak pihak yang punya idealisme serupa. Ini akan menjadi kekuatan bersama untuk mewujudkan berbagai inisiatif perdamaian,” ujar Gus Yahya.
Kolaborasi Global demi Kemanusiaan
Gus Yahya percaya bahwa mimpi perdamaian dunia hanya bisa tercapai jika seluruh elemen bangsa-bangsa bahu-membahu.
Bukan hanya soal konflik di Palestina, tapi juga berbagai krisis kemanusiaan lain yang terus mengancam masa depan bersama. Dalam pernyataannya, Gus Yahya pun mengenang pesan mendalam dari Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur):
“Kalau kemanusiaan menang, maka Islam menang, Kristen menang, Budha menang — semuanya menang,” kenang Gus Yahya.
Pendekatan Agama untuk Menghadapi Krisis
Dalam kesempatan yang sama, Yaqut Cholil Qoumas, Direktur Eksekutif Institute for Humanitarian Islam (IFHI), juga mengangkat isu serupa. Menurutnya, krisis kemanusiaan yang terjadi di berbagai belahan dunia membutuhkan pendekatan yang lebih taktis dan kolaboratif.
Salah satu solusi paling efektif, katanya, adalah melalui strategi keagamaan. “Agama punya kekuatan besar untuk menyentuh hati manusia dan menggerakkan solidaritas. Maka, pendekatan keagamaan jadi salah satu strategi paling jitu untuk menjawab krisis kemanusiaan hari ini,” ujar Yaqut, yang juga dikenal sebagai tokoh muda NU.
Seruan Gus Yahya dan Yaqut menegaskan satu hal penting: perdamaian bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga internasional, tapi tanggung jawab kita semua.
Lewat jejaring global yang kuat dan semangat lintas agama, dunia bisa punya harapan lebih besar untuk keluar dari berbagai krisis. “Solidaritas adalah jalan. Kemanusiaan adalah tujuan,”ujarnya. (AKH)