“Pada periode Januari-Desember 2024 terdapat 77.965 orang tenaga kerja yang ter-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Tenaga kerja ter-PHK paling banyak terdapat di Provinsi DKI Jakarta yaitu sekitar 21,91 persen dari jumlah tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan,” tulis Kemenaker dalam laporannya, Rabu (22/1/2025).
PKBTalk24 | Jakarta ~ Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengumumkan jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di sepanjang tahun 2024 mencapai 77.695 orang. Dari jumlah tersebut, Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak korban PHK selama Januari sampai Desember 2024 lalu.
Jumlah korban PHK di Jakarta mencapai 17.085 orang pada tahun lalu atau setara dengan 21,91 persen. Posisi kedua dan ketiga terbanyak, masing-masing ditempati oleh provinsi Jawa Tengah sebanyak 13.130 orang, dan provinsi Banten sebanyak 13.042 orang
“Pada periode Januari-Desember 2024 terdapat 77.965 orang tenaga kerja yang ter-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Tenaga kerja ter-PHK paling banyak terdapat di Provinsi DKI Jakarta yaitu sekitar 21,91 persen dari jumlah tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan,” tulis Kemenaker dalam laporannya, Rabu (22/1/2025).
Jumlah PHK 2024 lebih tinggi dibanding 2023
Lebih lanjut dilaporkan, jumlah korban PHK tembus 77.965 orang di 2024, tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2023 yang sebesar 64.855 orang.”Pada periode Januari-Desember 2024 terdapat 77.965 orang tenaga kerja yang ter-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),” tulis Kemnaker.
“Pada periode Januari-Desember 2023 terdapat 64.855 orang tenaga kerja yang ter-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Tenaga kerja ter-PHK paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu sekitar 29,63 persen dari jumlah keseluruhan,” bunyi data Kemnaker lainnya.
Adapun 5 besar jumlah PHK terbanyak berlokasi di Pulau Jawa. Berikut daftar 10 besar provinsi dengan jumlah PHK terbanyak:
- DKI Jakarta sebanyak 17.085 orang
- Jawa Tengah sebanyak 13.130 orang
- Banten sebanyak 13.042 orang
- Jawa Barat sebanyak 10.661 orang
- Jawa Timur sebanyak 5.327 orang
- DI Yogyakarta: 2.699 orang
- Sulawesi Tengah: 2.055 orang
- Bangka Belitung: 1.908 orang
- Kalimantan Utara: 1.413 orang
- Sulawesi Tenggara: 1.168 orang