“Perempuan Bangsa bukan hanya organisasi sayap perempuan dari PKB. Kami hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan dan masa depan perempuan serta anak-anak Indonesia. Perempuan hari ini tak bisa lagi hanya dianggap sebagai konco wingking—sekadar pelengkap di belakang layar. Sudah saatnya perempuan tampil di depan, mengambil peran, dan memberi dampak,” tegas Puti Hasni.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Hari Kartini bukan hanya soal mengenang sosok pahlawan perempuan yang menginspirasi, tetapi juga menjadi momentum untuk memperjuangkan keadilan, melawan penindasan, dan menghapus kebodohan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Perempuan Bangsa Jakarta, Puti Hasni, saat memimpin aksi kampanye dalam rangka peringatan Hari Kartini di kawasan car free day Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (20/4/ 2025).
Dalam kegiatan tersebut, ratusan kader Perempuan Bangsa Jakarta turun ke jalan untuk menyuarakan berbagai isu penting yang menyangkut hak-hak perempuan. Mereka menyerukan perlindungan terhadap pekerja perempuan, mendorong lahirnya kebijakan yang pro-perempuan dan anak, menghentikan kekerasan dalam rumah tangga, serta memperkuat ketahanan keluarga di tengah tantangan zaman.

“Perempuan Bangsa bukan hanya organisasi sayap perempuan dari PKB. Kami hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan dan masa depan perempuan serta anak-anak Indonesia. Perempuan hari ini tak bisa lagi hanya dianggap sebagai konco wingking—sekadar pelengkap di belakang layar. Sudah saatnya perempuan tampil di depan, mengambil peran, dan memberi dampak,” tegas Puti Hasni.
Tak hanya berhenti di aksi jalanan, Perempuan Bangsa Jakarta juga akan menggelar talkshow bertema “Perempuan Berdaya, Bangsa Sejahtera” pada Senin, 21 April 2025 di Kantor DPW PKB Jakarta, untuk memperluas edukasi dan diskusi publik terkait isu-isu perempuan.
Puti menegaskan bahwa kiprah Perempuan Bangsa tak boleh hanya muncul saat menjelang pemilu semata. “Kami ingin hadir setiap hari, setiap waktu, dan di setiap kesempatan. Karena Perempuan Bangsa berarti perempuan yang berjuang untuk seluruh bangsa,” tutupnya. (AKH)