Bagi Gus Muhaimin perdebatan soal bentuk Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) sudah final “NKRI harga mati”. Dasar negara kita adalah Pancasila dan UUD 1945. Posisi Islam sebagai agama adalah sumber nilai yang mendasari dan menginspirasi sendi-sendi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
PKBTalk24, Jakarta ~ Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin dikenal sebagai sosok pilitisi berlatar santri nahdliyin. Sebagai politisi, Gus Muhaimin memiliki sanad perjuangan yang jelas, dan nyambung kepada para ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU), utamanya Mbah Hasyim Asy’ari.
Tak mengherankan jika visi tentang hubungan antara Islam dan negara yang diperjuangkan oleh Gus Muhaimin sebagai Ketum DPP PKB selaras dengan garis perjuangan Nahdlatul Ulama. Islam yang selaras dengan ideologi ahlussunnah wal jamaah – an nahdliyah (aswaja), yang lembut, sejuk, toleran, dan moderat.
Bagi Gus Muhaimin perdebatan soal bentuk Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) sudah final “NKRI harga mati”. Dasar negara kita adalah Pancasila dan UUD 1945. Posisi Islam sebagai agama adalah sumber nilai yang mendasari dan menginspirasi sendi-sendi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut Gus Muhaimin menyatunya antara Islam aswaja, sebagai sumber nilai religiusitas dengan semangat nasionalisme –cinta tanah air, itulah yang akan membawa kemajuan dan menggerakkan Indonesia menjadi negara maju. Itu semua ada dalam garis perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Alasan ini yang membuat Forum Komunikasi Remaja Majelis Taklim Jakarta Timur mendukung Gus Muhaimin untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 nanti. “Kami bulat mendukung Gus Muhaimin maju sebagai calon presiden atau pun calon wakil Presiden 2024,” ujar H. Jaelani, Perwakilan Forum Komunikasi Remaja Majelis Taklim Jakarta Timur, usai acara deklarasi dukung Gus Muhaimin Presiden 2024, di Bilangan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu (29/7/2023).
Bagi Forum Komunikasi Remaja Majelis Taklim di Jakarta Timur, pemikiran dan gagasan Gus Muhaimin sangat sesuai dengan karakter dan tradisi keberagamaan warga DKI Jakarta. H, Jaelani yakin dan berharap jika Gus Muhaimin menjadi Presiden atau Wakil Presiden di 2024 nanti, maka Jakarta akan lebih maju, adem, dan aman.
Di samping itu, kultur keberagamaan dan tradisi aswaja – an nahdliyah di Jakarta akan semakin kuat. Dengan begitu, pembangunan di Jakarta akan lebih mudah digerakkan dan tingkat kesejahteraan akan meningkat. (***)