“Orang-orang cenderung tawuran karena mereka nggak punya kegiatan, mereka nggak bisa kerja. Mereka frustasi dengan keadaan itu, tidak bisa mencari uang, kehidupan pas-pasan, akhirnya stres dan gampang tersulut emosinya,”ujar Hasbi dalam keterangannya kepada Media di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
PKBTalk24 | Jakarta ~ Lapangan kerja yang luas mampu mencegah potensi konflik sosial. Demikian disampaikan oleh Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta,H. Hasbiallah Ilyas menanggapi maraknya tawuran antara warga di DKI Jakarta akhir-akhir ini.
Menurut Hasbiallah Ilyas, solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah tawuran antar warga, ialah dengan mencari sumber atau latar belakang masalahnya.
“Orang-orang cenderung tawuran karena mereka nggak punya kegiatan, mereka nggak bisa kerja. Mereka frustasi dengan keadaan itu, tidak bisa mencari uang, kehidupan pas-pasan, akhirnya stres dan gampang tersulut emosinya,”ujar Hasbi dalam keterangannya kepada Media di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Masalah sulitnya mencari pekerjaan di DKI Jakarta ujar politisi PKB yang juga menjadi anggota DPR terpilih lewat Pileg 2024 lalu harus menjadi perhatian serius bagi Pemprov DKI Jakarta. Sebab jika pengangguran terselubung ini dibiarkan, lama-kelamaan bisa memicu terjadinya konflik sosial.
“Mereka yang berada dalam kesulitan tersebut, cenderung, jika bertemu dengan teman-teman yang punya hal yang sama, akhirnya disalurkan dalam bentuk (minum_red) miras. Sehingga kehilangan pola pikir, daya nalar dan akhirnya mudah tersulut emosinya, sehingga terjadilah tawuran,”ujarnya.
Dalam kaitan ini ujar Hasbi, Dinas Sosial dan Dinas Kepemudaan harus hadir. Memikirkan bagaimana solusi agar anak-anak muda memiliki kegiatan produktif yang bisa menghasilkan uang.
“Bagaimana supaya mereka punya kegiatan positif untuk menghindari stres, sehingga lebih fokus memikirkan masa depan mereka,”kata Ketua DPW PKB Jakarta ini.
Lain soal ujar Hasbi, jika mereka sudah diberi kesempatan, keterbukaan dan ketersediaan lapangan kerja, tetapi masih tawuran. “Maka itu tindakan kriminal murni, bukan lagi masalah akibat dari gejala sosial,”pengkasnya. (***)
Tawuran warga sering melibatkan pelajar
Sebelumnya ramai diberitakan kejadian tawuran di berbagai wilayah di DKI Jakarta. Terbaru aksi tawuran warga yang melibatkan pelajar dan kelompok masyarakat terjadi di wilayah Jakarta Timur. Tindakan tidak terpuji ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur.
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah tegas untuk menindak hal tersebut. Kebijakan yang diambil adalah mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan bantuan sosial bagi pelaku tawuran.
“Bagi pelaku tawuran, KJP dan Bansos akan dicabut serta KTP-nya di-blacklist. Ini agar efek jera,” kata Anwar di Jakarta dikutip Rabu (17/7).
Sangat disayangkan, lantaran maraknya tawuran yang terjadi belakangan ini telah memakan korban. Salah satunya ada seorang anggota Polsek Duren Sawit, yang menjadi korban pembacokan saat melerai aksi tawuran di Jalan I Gusti Ngurah Rai Klender, Minggu (14/7) dini hari. (***)