“Gerindra termasuk partai nasionalis yang besar juga. Jika ditambah Golkar menurut saya itu sudah bisa disebut sebagai koalisi besar,”ujar Jazilul Fawaid.
PKBTalk24, Jakarta ~ Wacana tentang koalisi besar terus bergulir. Ada optimisme. Tapi ada juga skeptisme. Wakil Presiden ke-10 Muhammad Jusuf Kalla atau JK termasuk tokoh yang pesimis jika koalisi besar bisa terwujud. Menurut JK koalisi besar merupakan gagasan yang bagus, tapi bakal sulit terwujud.
Namun demikian, menurut Wakil Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid koalisi besar alias Koalisi Kebangsaan sejatinya tidak sulit diwujudkan. Sebab menurut Jazilul, koalisi antara Partai Gerindra dan PKB juga sejatinya sudah mereprsentasikan dua kekuatan besar.
Sebagaimana diketahui, PKB dan Gerindra membentuk koalisi atau membuat kesepakaran kerja sama politik yang disebut sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Jazilul Fawaid mengatakan jika Gerindra dan PKB, keduanya merepresentasikan kekuatan nasionalis dan kekuatan Islam terbesar pada PKB. Jika ditambah dengan Golkar, yang mana ada peluang Partai Golkar nantinya bisa bergabung, maka ketiganya sudah bisa disebut sebagai koalisi besar.
“Gerindra termasuk partai nasionalis yang besar juga. Jika ditambah Golkar menurut saya itu sudah bisa disebut sebagai koalisi besar,”ujar Jazilul sebagaimana dikutip dari Republika.co.id Senin (8/5/2023).
PKB, Gerindra, dan Golkar Bisa Satukan Pandangan
Menurut Jazilul, PKB dan Partai Gerindra bersama Partai Golkar bisa duduk bersama untuk merumuskan satu pandangan. Ia yakin jika kesamaan pandangan itu terjadi, koalisi besar antara ketiganya dapat terbentuk.
“Jika ini bertemu dalam satu duduk bersama dalam satu koalisi satu visi dan perjuangan Insya Allah di 2024 akan menjadi pemenang,” ujar Jazilul.
Butuh waktu panjang
Namun, ia mengamini jika koalisi besar akan sulit terealisasi. Karena untuk menyamakan pandangan dari tiga partai politik besar tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang panjang.
“Tidak mudah mencari titik temu bagi partai partai yang ketua umumnya memang memiliki potensi besar untuk masuk di presiden maupun cawapres,” ujar Jazilul.
Sebelumnya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyampaikan bahwa pembentukan koalisi besar itu merupakan ide ataupun wacana yang baik. Namun, menurut dia, pembentukan koalisi tersebut sulit untuk tidak lakukan.
JK menilai tidak mudah untuk menyatukan beberapa partai politik besar untuk mengusung sepasang bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). “Itu suatu ide wacana yang baik, tapi secara pelaksanaan politiknya sulit karena tidak mudah untuk dalam jumlah semuanya akan bersatu dalam satu calon,”kata dia. (***)