Dalam berbagai kesempatan, Gus Muhaimin terus mendorong pemerintah untuk melakukan eveluasi menyeluruh terhadap alokasi dan penyaluran anggaran untuk pengentasan kemiskinan ekstrem pada 2022-2023.
PKBTalk24, Jakarta ~ Indonesia dikenal sebagai negeri dengan sumber daya alam yang kaya. Indonesia juga memiliki jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Sayangnya, jumlah penduduk miskin di Indonesia juga masih besar.
Menurut Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin, hal ini mengindikasikan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia masih memiliki problem yang serius. Bonus demografi yang Indonesia miliki masih belum dikelola dengan baik.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penduduk miskin pada Maret 2023 masih sebesar 25,90 juta orang. Alias hanya sekitar 1,6 juga orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan secara akumuliatif sejak Maret 2021 hingga Maret 2023.
Dalam berbagai kesempatan, Gus Muhaimin terus mendorong pemerintah untuk melakukan eveluasi menyeluruh terhadap alokasi dan penyaluran anggaran untuk pengentasan kemiskinan ekstrem pada 2022-2023.
Menurut Gus Muhaimin, koordinasi antar lembaga negara dinilai masih tumpang tindih dan cenderung berjalan sendiri-sendiri, sehingga program pengentasan kemiskinan tidak berjalan optimal, terutama dalam mengatasi masalah kemiskinan yang ekstrem.
Gagasan Gus Muhaimin terkait usaha pengentasan kemiskinan ekstrem ini menurut Bang Budi, Perwakilan Paguyuban Warga Malaka dinilai sangat relevan dengan aspirasi masyarakat kecil di bawah.
“Itu mengapa kami mendukung penuh Gus Muhaimin untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 nanti,”ujar Bang Budi usai pernyataan deklarasi dukungan Gus Muhaimin Presiden 2024 di kawasan Malaka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/7/2023).
Memenuhi prasyarat jadi pemimpin setelah Jokowi
Gus Muhaimin ujar Bang Budi, dinilai memiliki prasyarat yang dibutuhkan untuk meneruskan estafet kepemimpinan setelah Jokowi.
Figur politisi berlatar santri nahdliyin ini, selain berpengalaman di pemerintahan dan legislatif, juga telah mendapatkan restu dari para kiai dan ulama sepuh nahdlatul ulama (NU).
Gus Muhaimin juga memiliki gagasan orisinil dalam pengentasan problem kemiskinan ekstrim dengan menifestonya, “Politik Kesejahteraan.”
Tidak bisa tidak, ujar Gus Muhaimin satu langkah konkret yang harus segera dilakukan adalah harmonisasi koordinasi antar lembaga negara, jangan jalan sendiri-sendiri mengatasi masalah kemiskinan.
Sebagai contoh Departemen Pertanian (Deptan) harus bekarja ekstra dengan program pangan yang pro rakyat untuk menuju swasembada pangan, yang berorientasi pada kesejahteraan para petani, nelayan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag), di satu sisi harus mendukung kebijakan pengarusutamaan produk petani lokal, mendukung petani, pengrajin dan produk industri dalam negeri, serta menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok dan sembako agar terjangkau rakyat kecil.
Sementara Kementerian Sosial (Kemensos) harus berupaya maksimal dengan program mitigasi nasional mencegah kemiskinan dengan program-program yang bersifat pemberdayaan berbasis komunitas, bukan semata bersifat konsumtif dan parsial. (***)