“Saya dengar sudah ada kesepakatan antara warga dari perwakilan RW 12 Kel. Cengkareng Barat dengan Pengurus Vihara Cetiya Permata Dihati dan tokoh Masyarakat, jadi sudah seyogyanya jika kesepatan tersebut bisa dihargai dan di jalankan, sehingga tercipta harominisasi secepatnya,”tutur Hengky.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Anggota Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta, Hengky Wijaya angkat bicara terkait dengan permasalahan sengketa antara warga kompolek perumahan Taman Kencana Blok C4 N0.14A RT.005/RW.12, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng Kota, Jakarta Barat dengan pengurus Vihara Cetiya Permata Dihati, yang berkolasi di komplek tersebut.
Sebelumnya pengurus Vihara Cetiya Permata Dihati dengan warga komplek RW 12 Kelurahan Cengkareng Barat Tersebut, telah melakukan upaya perdamaian dengan dimediasi oleh Forum Warga RW 12 Cengkareng yang di Fasilitasi Lurah Cengkareng Barat, dan berlangsung di lantai 3 kantor kelurahan Cengkareng Barat Jakarta. Selasa, (24/9/24).
Namun demikian, karena masifnya pemberitaan, Hengky Wijaya pun melakukan kunjungan kerja untuk melihat dan mendengar secara langsung duduk masalah yang sebenarnya dan berharap agar upaya damai dan harmonis segera tercipta kembali.
“Apalagi jika sudah ada upaya mediasi antara ke dua belah pihak, maka kita berharap agar poin-poin kesepahaman yang dibuat bisa segera dilaksanakan, sehingga permasalahan segera selesai dengan tuntas,”ujar Hengky Wijaya usai berdialog dengan pengurus Vihara, Kamis (26/9/2024).
Dalam kunjungan tersebut Hengky Wijaya didampingi oleh Ketua Badan Persaudaraan Antariman (BERANI), Pendeta Lorens Manuputy. BERANI adalah sebuah badan otonom baru yang dibentuk oleh DPP Partai Kebangkitan Bangsa.
Lebih lanjut Hengky menuturkan, peribadatan pada dasarnya merupakan hak asasi setiap umat beratama dan dijamin oleh Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 (2), bahwa, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
“Oleh karena itu, setiap warga negara saya kira sudah menyadari hal itu, karena sudah menjadi landasan dalam bernegara. Ada Falsafah Bhineka Tuggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu,”kata politisi dari PKB Jakarta ini.
Karena itu, ia pun menganjurkan agar semua pihak mengarusutamakan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap masalah antar warga. Saling mendengar apa yang menjadi keberatan dan masalahnya apa, sehingga akan ada Solusi.
“Saya dengar sudah ada kesepakatan antara warga dari perwakilan RW 12 Kel. Cengkareng Barat dengan Pengurus Vihara Cetiya Permata Dihati dan tokoh Masyarakat, jadi sudah seyogyanya jika kesepatan tersebut bisa dihargai dan di jalankan, sehingga tercipta harominisasi secepatnya,”tutur Hengky.
Ke depan ujar Hengky, untuk menjaga kedamaian dan harmoni di tengah Masyarakat, ia pun menghimbau agar antara warga masyarakat, tokoh agama, pihak pengamanan wilayah, bisa saling berkordinasi saat akan melakukan peribadatan.
“Saran kami agar bisa saling mengisi, asah dan asuh antara pengurus jamaat vihara, dan warga setempat. Membangun kebersamaan dengan kegiatan baksi sosial misalnya, dan kegiatan social lainnya,”tutur Hengky Wijaya.
Sudah dimediasi oleh Lurah Cengkareng
Sebelumnya, ratusan Umat serta Pengurus yang tergabung dalam Vihara Cetiya Permata Dihati mendatangi Kelurahan Cengkareng Barat untuk menghadiri undangan upaya perdamaian dengan yang Mengatasnamakan Forum warga RW 12 Cengkareng yang di Fasilitasi Lurah Cengkareng Barat berlangsung di lantai 3 kantor kelurahan Cengkareng Barat Jakarta. Selasa, (24/9/24).
Ratusan umat beserta pengurus Vihara Cetiya Permata Dihati tersebut sesampainya di Kantor Kelurahan, Pengurus dan Perwakilan Umat serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dari Cetiya Permata Dihati untuk menghadiri forum mediasi mereka berorasi sambil membentangkan Spandukdan melakukan ritual Sembahyang.
Pertemuan upaya mediasi antara kedua belah pihak tersebut dipimpin oleh lurah Cengkareng Barat Barliantoro serta hadir juga pihak Camat mewakili, dan dari TNI-POLRI juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Seusai digelarnya mediasi, Lurah Cengkareng Barat, M. Barliantoro berharap dengan mediasi ini kerukunan tetap terjaga, walaupun belum ada kesepakatan antar kedua belah pihak.
Lurah Barliantoro mengarahkan agar masyarakat bermusyawarah sehingga kegiatan Cetiya dapat berjalan dengan rukun tertib dan masyarakat tidak merasa terganggu. (***)