Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), memprotes keras tayangan Xpose Trans7 yang dinilai melecehkan ulama KH. Anwar Manshur. Ia mendesak KPI segera turun tangan menindak Trans7. Trans7 pun telah meminta maaf dan mengakui kelalaiannya.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin melayangkan protes keras terhadap tayangan program Xpose di stasiun televisi Trans7. Tayangan tersebut menuai kecaman publik lantaran dinilai melecehkan martabat ulama, khususnya KH. Anwar Manshur, kiai sepuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
“Ya itu kita protes jugalah, bagaimana pengkambinghitaman melalui pemberitaan itu,” tegas Gus Muhaimin atau yang juga populer dipanggil Cak Imin kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
PKB Minta KPI Bertindak Tegas
Gus Muhaimin mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar segera turun tangan dan menindak tegas Trans7 atas tayangan yang dinilai tidak mendidik tersebut. “Ya KPI turun tangan,” kata Gus Muhaimin singkat namun tegas.
Desakan Gus Muhaimin menambah panjang daftar protes publik terhadap tayangan yang viral itu. Banyak kalangan menilai, narasi yang disiarkan dalam program Xpose tidak pantas dan merendahkan tokoh agama, apalagi terhadap sosok kiai sepuh yang dihormati di kalangan pesantren.
Gelombang Kecaman di Dunia Maya
Potongan video tayangan Xpose sebelumnya viral di media sosial. Narasi dalam tayangan tersebut disebut-sebut bernuansa pelecehan terhadap KH. Anwar Manshur, seorang ulama kharismatik yang telah berjasa besar bagi bangsa dan umat.
Kemarahan publik pun meluas. Di kolom komentar akun Instagram resmi Trans7, ribuan warganet menulis kecaman dan tuntutan permintaan maaf. Banyak di antara mereka adalah alumni dan santri Pondok Lirboyo, yang merasa tersinggung atas cara pemberitaan itu disajikan.
Trans7 Akui Lalai dan Minta Maaf ke Pihak Lirboyo
Menanggapi kecaman publik, Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf resmi kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, keluarga besar KH. Anwar Manshur, serta para santri dan alumni.
“Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan itu, dimana kami tidak melakukan sensor yang mendalam dan teliti atas materi pihak luar,” kata Andi dalam pernyataan video di akun Instagram @officialtrans7.
Andi menegaskan pihaknya tidak lepas tanggung jawab. Ia juga menyebut telah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Gus Adib, salah satu putra KH. Anwar Manshur, pada Senin malam.
“Pagi ini kami juga telah menyampaikan surat permohonan maaf resmi melalui WhatsApp kepada Gus Adib untuk diteruskan kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, dan hardcopy-nya akan segera kami kirimkan,” ujar Andi.
Ia menambahkan, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi redaksi Trans7. “Kami memohon maaf atas kelalaian tersebut. Ke depan, kami akan lebih teliti dan berhati-hati,” tutupnya.
Protes keras dari Cak Imin ini menegaskan posisi PKB sebagai partai yang lahir dari rahim pesantren dan para kiai. Bagi Gus Muhaimin menjaga kehormatan ulama adalah batas etika moral yang tidak boleh dilanggar oleh siapa pun, termasuk media.
Seruan serupa juga digaungkan para kader dan simpatisan PKB di media sosial dengan tagar #BelaKiai dan #SantriBergerak yang terus bergulir sejak pagi. (AKH)












