“Hari ini kita akan membahas pembangunan pondok pesantren yang belum memenuhi standar. Kita tahu bahwa pesantren kita jumlahnya lebih dari 40 ribu,” ujar Gus Muhaimin.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menemui Menteri Agama Nasaruddin Umar di kediamannya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Pertemuan tersebut membahas secara serius kondisi ribuan pondok pesantren (ponpes) yang belum memenuhi standar bangunan layak dan aman.
“Hari ini kita akan membahas pembangunan pondok pesantren yang belum memenuhi standar. Kita tahu bahwa pesantren kita jumlahnya lebih dari 40 ribu,” ujar Gus Muhaimin.
Langkah ini menjadi tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto, yang meminta Gus Muahimin atau sering juga disapa Cak Imin untuk melakukan pengecekan struktur bangunan seluruh pondok pesantren di Indonesia, menyusul tragedi robohnya mushala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan puluhan korban jiwa santri.
Santri dari Keluarga Miskin, Pesantren Harus Diperkuat Negara
Cak Imin menegaskan bahwa pesantren selama ini menjadi lembaga pendidikan rakyat yang bertahan dengan keterbatasan, karena sebagian besar santrinya berasal dari kelompok ekonomi bawah.
“Yang harus jujur diakui, semuanya dalam posisi terbatas. Santrinya rata-rata dari desil satu, dua, dan tiga — kelompok paling miskin. Tradisinya pesantren memang begitu, lembaga pendidikan yang sangat sederhana,” jelasnya.
Ia menilai, perhatian pemerintah terhadap infrastruktur pesantren harus ditingkatkan. Tidak hanya karena fungsinya sebagai lembaga pendidikan agama, tapi juga sebagai pusat pembentukan karakter dan pemberdayaan ekonomi umat.
Data dan Aksi Cepat: Pemerintah Siapkan Pemetaan Nasional Pesantren
Cak Imin juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama telah memiliki direktorat khusus yang menangani pesantren. Ke depan, data yang dimiliki Kemenag akan dijadikan dasar untuk pemetaan risiko dan pembangunan fisik ponpes secara nasional.
“Pak Menteri Agama punya direktur khusus untuk pesantren. Datanya nanti kita update bersama, supaya bisa jadi bahan bagi kementerian lain dalam mengambil langkah-langkah cepat untuk penanggulangan kerawanan,” tambahnya.
Sementara itu, Menag Nasaruddin Umar disebut akan melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah pesantren rawan, terutama di wilayah-wilayah padat santri seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.
Tragedi Al Khoziny Jadi Alarm Nasional
Seperti diketahui, runtuhnya mushala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan Islam. Ratusan santri yang tengah melaksanakan salat ashar berjamaah tertimpa reruntuhan bangunan. Tim gabungan SAR telah mengevakuasi 63 jenazah santri dari lokasi kejadian.
Tragedi ini, menurut Cak Imin, menjadi peringatan keras bagi pemerintah untuk memastikan keselamatan ribuan santri di seluruh Indonesia. “Kita tidak boleh lagi menunggu korban. Pesantren harus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan sehat bagi para santri,” tegasnya. (AKH).