“Beliau pejuang NU luar biasa. Siapa pun yang tidak tahu, tidak usah banyak omong. Pengabdian tidak di struktur saja, tetapi mulai awal sampai kita mati,” katanya di Malang, Sabtu (6/1/2024).
PKBTalk24 | Jakarta ~ KH Marzuki Mustamar ulama asal Malang, Jawa Timur yang baru saja diberhentikan dari ketua Pengurus Wilayah Nahdlatyul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) merupakan sosok pejuang NU luar biasa. Tulus dan ikhlas dalam membimbing para santrinya.
Demikian penilaian KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau yang akrab disapa Gus Kautsar, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Gus Kautsar menilai selama ini rekam jejak kiai Marzuki sangat luar biasa. Ia selalu memberikan uswah atau keteladanaan serta tidak segan membimbing santri maupun kader NU lainnya.
Meski demikian, Gus Kautsar mengatakan apa yang PBNU putuskan terhadap kiai Marzuki sudah terjadi, sehingga semua pihak diminta untuk menghormati. Selain itu, pengabdian tidak hanya di tubuh struktur organisasi, melainkan bisa dimana pun.
“Beliau pejuang NU luar biasa. Siapa pun yang tidak tahu, tidak usah banyak omong. Pengabdian tidak di struktur saja, tetapi mulai awal sampai kita mati,” katanya di Malang, Sabtu (6/1/2024).
Perjuangan patut di contoh
Gus Kautsar menilai jejak perjuangan kiai Marzuki di NU sangat patut untuk dicontoh. Selain ahli hadis, dakwah-dakwah KH Marzuki di masyarakat juga mengobarkan semangat kader untuk loyal terhadap NU.
Dalam dakwahnya Marzuki kerap mengajak masyarakat untuk saling bertoleransi dan selalu menjaga NKRI. “KH Marzuki adalah santri yang berjuang untuk NU, kami ikuti jejak beliau,” ujarnya.
Sementara itu, dukungan kader NU terhadap KH Marzuki terus mengalir setelah pengasuh ponpes Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang tersebut diberhentikan dari ketua PWNU Jatim.
Dukungan terhadap Marzuki tidak hanya dari ribuan santrinya, tetapi dari sejumlah ponpes besar yang memiliki ribuan santri, baik di Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Termasuk masyarakat umum dari berbagai organisasi lainnya yang berguru kepada kiai Marzuki.
Alasan Pemberhentian KH Marzuki
Sebagaimana diberitakan, PBNU telah memutuskan untuk memberhentikan KH Marzuki Mustamar dari ketua PWNU Jatim.
Keputusan pemberhentian itu tertuang dalam Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua PWNU Jawa Timur yang ditandatangani oleh Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, Rais Aam KH Miftachul Akhar, dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori.
Alasan PBNU memberhentikan Marzuki Mustamar berdasarkan tindakan dan pernyataan Marzuki yang dinilai sebuah pelanggaran organisasi.
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Jombang, KH Abdussalam Sohib, sebelumnya membeberkan kronologi pemberhentian KH Marzuki Mustamar dari PWNU oleh PBNU. Kiai Marzuki, katanya, telah mendapatkan tiga surat peringatan yang berujung pada pemecatan dari ketua PWNU Jatim.
“Jadi begini, beliau ini mendapatkan tiga SP dari sebuah insiden di organisasi yang menurut kami prosedural. Pertama, moratorium kaderisasi yang dilakukan PWNU Jatim. Kedua, konfederasi cabang (konfercab) di Jombang. Ketiga, NU Award yang digelar PWNU di Ponpes Lirboyo Kediri,” ungkap Gus Salam.
Dia menjelaskan untuk moratorium kaderisasi berawal dari PBNU yang memutuskan moratorium di PCNU. Dengan adanya putusan moratorium itulah PWNU berinisiatif mengundang PCNU untuk menyampaikan keluhannya, dengan tujuan menyampaikan aspirasi dari PCNU ke PBNU.
“Itu kami PWNU dianggap mendeligitimasi kebijakan PBNU, akhirnya di-SP. Padahal, pertemuan itu juga dihadiri semua pengurus NU, tetapi kenapa beliau (KH Marzuki Mustamar) bertanggung jawab sendirian,” beber Gus Salam yang juga mantan Wakil PWNU Jatim ini
Kedua, terkait konfercab Jombang yang sudah berjalan, tiba-tiba PBNU mengirimkan surat yang mengakui pemilihan syuriah, tetapi tidak mengakui tanfidziyah. Sedangkan, yang ketiga gara-gara mengadakan NU Award yang dipersoalkan PBNU hanya karena tidak mencantumkan sambutan ketua umum PBNU. (***)