Jumat, 9 Mei, 2025
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
NEWSLETTER
PKBTalk24.Com
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event
No Result
View All Result
PKBTalk24.Com
No Result
View All Result
Home Humaniora

Saat Gen Z Tiba-tiba Hilang Fokus di Serang ‘Jam Koma’ di Tengah Aktivitas, Ini yang Sesungguhnya Terjadi

by Redaksi
23 Oktober 2024
in Humaniora
0
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

Hilang fokus dan konsentrasi di tengah aktivitas harian atau terserang ‘jam koma’. Sebenarnya apa yang terjadi? Berikut ini penjelasan psikolog Rosdiana Setyaningrum. 

 

PKBTalk24 | Jakarta ~ Tanpa sebab tanpa aba-aba, tetiba seseorang kehilangan fokus dan hilang kosentrasi di jam kerja. Itulah yang belakangan sering dialami oleh para pekerja dari kalangan Gen Z. Mereka menamakan istilah tersebut dengan istilah ‘jam koma’.

Kebanyakan dari mereka adalah kalangan Gen Z, meski sebenarnya juga bisa dialami oleh semua kelompok usia. Namun ditengarai kelompok Gen Z, yang paling banyak mendokumentasikan aktivitas harian mereka di sosial media, sehingga membuat fenomena ini viral.

Ada beberapa penyebab ‘jam koma’ bisa terjadi di kalangan Gen Z.  Mulai dari kurangnya kesadaran penuh ( mindfulness ), hingga gaya hidup yang tidak seimbang.

RelatedPosts

Ikuti Jejak Jabar, Tangerang dan Singkawan Siapkan “Sekolah Disiplin” di Barak Militer

Demi Uang Instan, Warga Antre Pindai Retina: Tapi Siapa yang Sebenarnya Diuntungkan?

PBNU Buka Beasiswa Kuliah ke Maroko, Khusus Santri Hafizh 30 Juz!

Dikutip dari detik.com ( Rabu, 23/10/2024), psikolog Rosdiana Setyaningrum, menuturkan beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab jam koma terjadi pada Gen Z, yaitu:

1. Kurangnya Mindfulness dalam Aktivitas Sehari-hari

Salah satu faktor utama dari jam koma adalah kurangnya mindfulness, atau kesadaran penuh dalam melakukan aktivitas.

“Kalau istilah anak zaman sekarang kan very demure, very mindfull, beneran dijalanin nggak tuh mindfull-nya? Sering kali banyak mikir macam-macam pada satu waktu. Yang kita kerjain itu biasanya rutinitas, jadinya bikin nggak fokus,” jelas Rosdiana seperti dikutip dari detikcom, Rabu (23/10/2024).

Mindfulness berarti menghadirkan diri sepenuhnya, baik pikiran maupun fisik di saat melalukan sesuatu.

Sayangnya, banyak orang sering kali terjebak dalam rutinitas yang membuat mereka melakukan berbagai aktivitas tanpa benar-benar fokus.

Misalnya, seseorang lupa mengambil uang di ATM, lupa mengembalikan helm, atau kehilangan kata-kata saat berbicara karena pikirannya melayang ke hal-hal lain. Kehilangan fokus ini adalah tanda bahwa mindfulness tidak diterapkan dengan optimal.

2. Gaya Hidup dan Pola Makan Tidak Seimbang

Pola makan yang tidak sehat turut berkontribusi pada menurunnya kemampuan berkonsentrasi. Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula berlebih dapat menyebabkan kadar insulin turun drastis, yang membuat tubuh merasa lesu dan mengantuk. Rasa kantuk ini, tentu saja, berdampak langsung pada kemampuan otak untuk fokus.

“Anak zaman sekarang itu kan banyak ya yang makan manis. Sebaiknya dikurangi, ganti nutrisi yang lebih bagus,” kata Rosdiana.

3. Pengaruh Media Sosial terhadap Penurunan Konsentrasi

Media sosial juga berperan besar dalam fenomena jam koma. Menurut Rosdiana, banyak beredar bahwa kebiasaan berlebihan menggunakan media sosial menyebabkan turunnya kemampuan seseorang untuk fokus dalam jangka waktu lama.

“Kurangin main media sosial, lebih baik yang bertemu langsung biar langsung bersosialisasi,” jelas Rosdiana.

Saat ini, banyak anak muda hanya mampu mempertahankan fokus selama 10-12 detik. Otak mereka mudah lelah ketika diminta berkonsentrasi lebih lama, karena terbiasa dengan konten yang terus berganti secara cepat. Padahal, idealnya orang dewasa bisa fokus hingga 50 menit tanpa gangguan.

4. Kualitas Tidur yang Buruk dan Dampaknya pada Kesehatan Otak

Kualitas tidur juga memiliki dampak besar pada kemampuan untuk fokus. Kurangnya tidur berkualitas dapat menyebabkan otak tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Ketika gelombang otak teta yang berperan penting dalam penyimpanan memori berkurang, seseorang cenderung menjadi pelupa.

Menurut Rosdiana, kebiasaan begadang karena terlalu banyak scrolling media sosial menyebabkan otak bekerja terus menerus, bahkan ketika tubuh seharusnya beristirahat.

Akibatnya, meskipun waktu tidur panjang, kualitas tidur tetap buruk dan tubuh tidak merasa segar keesokan harinya. Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk memastikan regenerasi sel dan istirahat yang optimal bagi otak.

5. Overthinking dan Kurangnya Aktivitas Fisik

Faktor lain yang memicu jam koma adalah overthinking. “Terlalu mementingkan omongan orang lain itu juga nggak baik, mending berpikir hal lain yang lebih penting,” kata Rosdiana.

Ketika otak kiri terlalu aktif namun otak kanan kurang terstimulasi, keseimbangan otak terganggu. Hal ini bisa menyebabkan emosi menjadi sulit diatur dan memori melemah.

Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan silang, seperti berenang, yoga, atau olahraga permainan. Jenis olahraga ini tidak hanya melatih tubuh tetapi juga membantu menyeimbangkan aktivitas otak kiri dan kanan, sehingga kemampuan fokus dan ingatan menjadi lebih baik.

Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan seimbang, termasuk menjaga pola makan, tidur berkualitas, mengurangi penggunaan media sosial, dan berolahraga, kondisi ini bisa diminimalisir. Mengutamakan keseimbangan antara tubuh dan pikiran akan membantu seseorang tetap fokus dan produktif sepanjang hari. (***)

 

Penulis

  • Redaksi
    Redaksi

    Lihat semua pos

RelatedPosts

Ikuti Jejak Jabar, Tangerang dan Singkawan Siapkan “Sekolah Disiplin” di Barak Militer

Ikuti Jejak Jabar, Tangerang dan Singkawan Siapkan “Sekolah Disiplin” di Barak Militer

by Redaksi
8 Mei 2025
0

Remaja yang kerap terlibat tawuran, balap liar, atau pelanggaran sosial lainnya, kini tak hanya akan dimarahi guru atau diberi surat...

pindai retina

Demi Uang Instan, Warga Antre Pindai Retina: Tapi Siapa yang Sebenarnya Diuntungkan?

by Redaksi
6 Mei 2025
0

Dibalik iming-iming “cuan cepat”, ada satu fakta mengkhawatirkan: data biometrik Anda bisa jadi alat dagang perusahaan global.   PKBTalk24 |...

beasiswa santri PBNU 2025

PBNU Buka Beasiswa Kuliah ke Maroko, Khusus Santri Hafizh 30 Juz!

by Redaksi
6 Mei 2025
0

“Perubahan ini ( memiliki hafalan Al-Qur’an 30 Juz penuh-Red.)  bagian dari penyaringan kualitas. Kami ingin mengirimkan santri-santri terbaik yang siap...

Next Post
Kampanye di Pasar Jabon Meruya, Ridwan Kamil Janji Lestarikan Lenong Betawi

Hasil Survei Poltracking: Ridwan Kamil-Suswono 51,6%, Dharma-Kun 3,9%, Pramono-Rano 36,4%

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Raker Desk Pilkada PKB Jakarta Hasilkan 3 Keputusan, Salah Satunya Usulkan Anies sebagai Cagub di Pilkada Jakarta

Raker Desk Pilkada PKB Jakarta Hasilkan 3 Keputusan, Salah Satunya Usulkan Anies sebagai Cagub di Pilkada Jakarta

11 bulan ago
BSI Dapat Alokasi Penyaluran KUR Syariah Rp 17 Triliun di 2025

BSI Dapat Alokasi Penyaluran KUR Syariah Rp 17 Triliun di 2025

4 bulan ago

Popular News

  • beasiswa santri PBNU 2025

    PBNU Buka Beasiswa Kuliah ke Maroko, Khusus Santri Hafizh 30 Juz!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • M. Fu’adi Luthfi: Pansus Aset Dibentuk untuk Optimalkan Pendapatan Daerah Menuju Jakarta sebagai Kota Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FPKB DPRD Jakarta Apresiasi Gebrakan Gubernur Pramono, Lantik 59 Pejabat Baru di Lingkungan Pemprov Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Jakarta Buka 1.652 Lowongan Petugas PPSU, Lulusan SD Boleh Daftar!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anggota DPR dari PKB Desak Hukuman Maksimal untuk Predator Seksual Jepara: “Kebiri Kimia Wajib Diterapkan!”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

INFO HAJI & UMROH

terowongan istiqlal
Feature

“Terowongan Silaturahmi” Masjid Istiqlal – Gereja Katedral : Jembatan Hati di Tengah Ibu Kota

8 Mei 2025
biasiswa santri NU
Feature

Ketum IPPNU Ajak Santriwati Se-Indonesia Daftar Beasiswa BIB: “Ini Jalan Jihad Intelektual Kita!”

8 Mei 2025
Lakspesdam NU Malang
Feature

Lakpesdam NU Malang Luncurkan Forum Intelektual Nahdliyin: Gaungkan Gagasan Islam Klasik di Tengah Era AI dan Krisis Global

8 Mei 2025
aplikasi layanan haji terintegrasi
Ekbis

Kemenag Luncurkan Hajj Command Center dan Aplikasi “Satu Haji”: Layanan Haji Kini Lebih Canggih dan Terintegrasi!

8 Mei 2025
Dirjen PHU, Hilman Latief : PIHK Wajib Punya Mitra Rumah Sakit di Arab Saudi, Demi Jemaah Haji Lebih Aman!
Ekbis

Dirjen PHU, Hilman Latief : PIHK Wajib Punya Mitra Rumah Sakit di Arab Saudi, Demi Jemaah Haji Lebih Aman!

8 Mei 2025

Newsletter

Dapatkan update Berita dan info terbaru dari PKBTalk24.com...

Category

  • Arsip
  • Berita Eksekutif
  • Berita Parlemen
  • Berita PKB
  • Budaya Kita
  • Daerah
  • Dunia Usaha
  • Eco-Living
  • Ekbis
  • Ekonomi Syariah
  • Event
  • Feature
  • Figure
  • Haji dan Umrah
  • Headline
  • Healthy Living
  • Humaniora
  • IKNNews
  • NU Today
  • Nusantara
  • NUTrip
  • Opini
  • Pendidikan
  • PKBTalk24
  • PolitisiTalks
  • SalebTalks
  • Santri Digital
  • UlamaTalks
  • Wawancara
  • WIBTalks
  • WITATalks
  • WITTalks
  • WomenTalks

About Us

Sebagai platform lierasi berita rintisan, PKBTalk24.com hadir dengan menggabungkan tiga unsur kebutuhan dasar pembaca, pembuat dan penyedian konten sosial media yang serba cepat dan instant, sekaligus edukasi seputar pentingnya informasi yang valid, terpercaya, utuh-menyeluruh sesuai kontek peristiwanya, selaras  kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga nilai berita dan informasi yang disampaikan tetap valid, relevan, dan bermakna.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Arsip
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • Event

© 2023 - 2025 pkbtalk24.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In