Salah satu masalah utama ialah ketidakmampuan ibu-ibu muda memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup. Produksi ASI yang rendah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, asupan gizi yang tidak mencukupi, serta kondisi kesehatan ibu (Mardiana et al., 2023).
PKBTalk24 | Jakarta ~ Meskipun memberikan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif sangat penting bagi bayi, terutama di trimester pertama sejak kelahiran, namun tidak sedikit ibu muda memiliki masalah krusial. Salah satunya, jumlah ASI yang diproduksi oleh seorang ibu yang tidak memadai karena berbagai alasan.
Bahkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), menyebutkan hanya ada sekitar 37 persen ibu di Indonesia yang memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
Salah satu masalah utama ialah ketidakmampuan ibu-ibu muda memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup. Produksi ASI yang rendah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, asupan gizi yang tidak mencukupi, serta kondisi kesehatan ibu (Mardiana et al., 2023).
Peduli terhadap masalah tersebut, sekelompok pelajar yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Liberika Akademi, yang merupakan gabungan dari beberapa SMA di Jakarta, mengadakan penelitian dan menciptakan sebuah inovasi produk yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI, memberikan energi tambahan, memperbaiki kualitas ASI.
Mereka menamai produk hasil inovasinya dengan Cookies Booster, yaitu jenis biskuit yang memiliki adonan lunak, renyah, dan bila dipatahkan tampak penampangnya bertekstur kurang padat.
Anggota KIR yang terdiri dari Hanifa Khusnul Hasanah (X-7, SMAN 81 Jakarta), Qanita Adara Darmawan ( X-5, SMAN 81 Jakarta), Aime Damara Idelia (XII-4, SMAN 21 Jakarta), Mukhamad Ulil Albab (XI-B, MAN 9 Jakarta), dan Humaira Aqila Kayla Muhtar ( X-7, Al Azhar Islamic High School 4 Bekasi), berhasil menciptakan formula ASI Cokies Boster yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI bagi ibu-ibu muda yang memiliki problem dalam memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
Kelompok KIR Liberika Akademi, ini telah menciptakan formula Cookies Booster dengan empat varian unggulan dan masing-masing memiliki bahan baku alami dari tanaman yang telah diketahui memiliki khasiat dan manfaat untuk membantu meningkatkan produksi ASI.
Keempat varian tersebut, ialah pertama, Cookies Katuk. Dibuat dengan bahan baku daun katuk yang mengandung alkaloid dan sterol pada dun katuk, dan berperan dalam meningkatkan produksi ASI. Ini karena daun katuk juga mengandung polifenol yang mampu meningkatkan kadar hormon prolaktin, yang berperan penting dalam produksi ASI.
Kedua, Cookies Torbagun, dengan kombinasi bahan alami dari daun torbagun, yang mengandung senyawa antioksidan, immunoglobulin,antihipertensi, antiinflamasi,serta vitamin C, dan Vitamin B12. Kandungan tersebut bermanfaat dalam membantu ibu menyusui memenuhi kebutuhan ASI bagi bayinya.
Ketiga, Cookies Fenugrek, yang mengandung beberapa zat yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Di antaranya phytoestrogen, yang yang mirip dengan hormon estrogen pada wanita, dan bekerja pada reseptor hormon estrogen, sehingga meningkatkan produksi ASI.
Keempat, Cookies kombinasi atau diformulasi dengan menggunakan bahan baku gabungan dari daun katuk, torbagun, dan fenugreek, sehingga lebih efektif dalam meningkatkan produksi ASI dari ibu muda yang sedang menyusui.
Produk Cookies Booster dari KIR Liberika Akademi, pimpinan Uum Mukarromah, telah diujicobakan di terhadap 5 orang ibu menyusui di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Ripublik Indonesia, hasilnya menunjukkan produksi ASI responden meningkat.
“Dari hasil uji terhadap 5 orang ibu menyusui, hasilnya rata-rata pump ASI terbanyak menunjukkan Cookies dengan campuran kombinasi mampu meningkatkan produksi ASI sebanyak 458 ml. Cookies tersebut efektif merangsang produksi ASI dengan baik, menunjukkan kombinasi bahan alami tersebut mampu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui,”demikian bunyi paparan presentasi yang disapaikan oleh anggota KIR Liberika Akademi di Posyandu Harapan Bunda I, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/10/2024).