“DKI Jakarta dialiri 13 aliran sungai, tetapi hanya sekitar 5 persen yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Kondisi ini harus kita benahi bersama. Sungai jangan lagi dipandang sebagai sumber masalah, melainkan berkah – sumber kehidupan bagi warga ibu kota,” ungkap Tri Waluyo.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggencarkan transformasi fungsi sungai di ibu kota. Tak lagi dipandang hanya sebagai saluran air, sungai diarahkan menjadi ruang publik yang mendukung wisata, edukasi lingkungan, sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, mengatakan penataan sungai menjadi salah satu prioritas utama Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, hal ini juga selaras dengan program Gubernur yang beberapa waktu lalu melakukan susur sungai sebagai bagian dari evaluasi lapangan.
“Fokus kami saat ini adalah penataan Banjir Kanal Barat (BKB) yang ditargetkan rampung pada akhir 2026. Keberhasilan program ini tidak bisa bergantung pada pemerintah semata, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat,” kata Afan, Minggu (28/9/2025).
Afan mengajak warga mulai dari langkah kecil, seperti menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan. “Sungai bersih adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menambahkan Festival Parade Perahu Cinta Lingkungan (Cilung) 2025 merupakan salah satu cara memperkenalkan sungai sebagai ruang rekreasi yang menyenangkan.
“Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa sungai bisa menjadi bagian dari gaya hidup warga Jakarta yang positif dan berkelanjutan,” ujar Asep.
PKB: Sungai Harus Jadi Sumber Kehidupan, Bukan Masalah
Mendukung inisiatif tersebut, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB, H. Tri Waluyo, SH, menegaskan pentingnya pembenahan menyeluruh terhadap sungai-sungai di Jakarta.
“DKI Jakarta dialiri 13 aliran sungai, tetapi hanya sekitar 5 persen yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Kondisi ini harus kita benahi bersama. Sungai jangan lagi dipandang sebagai sumber masalah, melainkan berkah – sumber kehidupan bagi warga ibu kota,” ungkap Tri Waluyo.
Ia mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk lebih serius mengelola sungai, baik sebagai sumber air baku, ruang hijau, maupun sarana rekreasi. “Jika sungai dikelola dengan baik, ini akan menjadi warisan ekologis sekaligus penopang ketahanan air untuk generasi mendatang,” tambahnya. (AKH)