Sebagai Ketua Umum PKB, yang merupakan partai politik dengan basis masa Islam terbesar yang masih solid saat ini, serta tokoh politisi berasal dari kalangan santri nahdliyin, Gus Muhaimin memiliki modal besar untuk menang, jika maju sebagai Presiden atau Wakil Presiden di Pilpres 2024.
PKBTalk24, Jakarta ~ Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin dinilai sebagai figur tepat untuk melanjutkan estafet kememimpinan Indonesia selanjutnya. Hal ini lantaran Gus Muhaimin merupakan pimpinan partai dengan basis dukungan masa Islam terbesar di Indonesia saat ini.
Demikian disampaikan oleh Koordinator Perkumpulan Pedagang Kaki Lima (PKL) se-Jakarta Pusat, Rahmansyah, saat menggelar acara deklarasi dukungan untuk Gus Muhaimin Presiden 2024, di Jalan Serdang Baru XII, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Rahmansyah, mengungkapkan, Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB, yang merupakan partai politik dengan basis masa Islam terbesar yang masih solid saat ini, serta tokoh politisi yang berasal dari kalangan santri nahdliyin, Gus Muhaimin memiliki modal besar untuk menang, jika maju sebagai Presiden atau Wakil Presiden di Pilpres 2024.
Mendukung Realisasi Politik Kesejahteraan
Gagasan Gus Muhaimin tentang politik kesejahteraan, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil seperti petani, buruh, dan nelayan, perlu mendapatkan dukungan agar cita-cita kejahteraan dan keadilan sosial yang sesungguhnya bisa diwujudkan di bumi Indonesia.
“Gagasan Cak Imin tentang peningkatan anggaran Desa menjadi 5 milyar per desa/ tahun, misalnya adalah upaya meningkatkan kesejahteraan rakayat kecil di desa. Kami mendukung ide dan gagasan tersebut,”ujar Rahmansyah.
Bagi Perkumpulan PKL se-Jakarta Pusat, gagasan Gus Muhaimin untuk membantu dan menfasilitasi pedang kecil, nelayan, dan buruh dengan kebijakan yang pro rakyat, mendorong munculnya inovasi produk, dan munculnya semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda, dengan akses permodalan yang mudah, patut didukung.
Di sisi lain, Gus Muhaimin juga memiliki track record yang bagus sebagai politisi muda yang berwawasan luas. Memiliki basis idiologi aswaja an-nahdliyah, yang moderat, terbuka dan merangkul semua golongan, ulama, kyai, dan kelompok umat non muslim. “Cocok untuk memimpin Indonesia selanjutnya,”terang Rahmansyah. (***)