“Kita harus mencari celah agar warga NU ini bisa kompak, sepakat untuk memenangkan partai ini (PKB). Kalau ada orang NU yang memilih partai selain PKB itu agak aneh sebenarnya, apalagi memusuhi,” ungkapnya.
PKBTalk24, Jakarta ~ Mantan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Prof. Dr. Alwi Shihab, menyatakan bahwa ulama adalah pilar utama yang menopang eksistensi dan kebesaran PKB. Hal itu disampaikan saat adik kandung ulama ahli tafsir terkemuka, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, itu tampil menjadi pembicara pada acara Ijtima’ Ulama Nusantara bertajuk, ‘Ulama Bangkit Bersatu Menjaga Indonesia’ di Jakarta, Jumat (13/1).
Alwi Shihab pun berharap para ulama dan PKB bisa saling sinergi untuk satu tujuan bersama. “Ini penting untuk dibicarakan, mungkin di level ulama khususnya di daerah. Dewan Syuro PKB kita harapkan bisa bersinergi sehingga hasil kesepakatan kerja sama akan terlihat perolehan suara PKB,” jelas Alwi.
“Kita harus mencari celah agar warga NU ini bisa kompak, sepakat untuk memenangkan partai ini (PKB). Kalau ada orang NU yang memilih partai selain PKB itu agak aneh sebenarnya, apalagi memusuhi,” katanya lebih lanjut.
Alwi Shihab sendiri mengaku sangat senang bisa hadir dalam acara bertajuk, Ijtima’ Ulama Nusantara. Ia merasa kehadirannya bisa menjadi sesuatu menjadi sesuatu yang bersifat nostalgia, karena bisa berjumpa dengan jajaran pengurus dan ulama PKB dalam Ijtima’ Ulama Nusantara.
“Saya kembali merasa nostalgia pada tahun-tahun 2000-an di mana saya aktif di PKB. Saya bersyukur sampai sekarang PKB tetap eksis dan tambah kuat,” ungkap Alwi.
Menurutnya, ia tertarik untuk hadir lantaran PKB adalah partai yang didirikan oleh para ulama, khusunya oleh ulama-ulama NU atau PBNU. “Saya tertarik untuk hadir karena acaranya Ijtima’ Ulama. Ulama ini yang menjadi pilar utama kebesaran PKB karena didirikan para ulama. Kita tidak boleh puas dengan apa yang telah dicapai,” ujar Alwi.
Berharap PKB bisa memenangkan Pemilu
Lebih jauh, Alwi Shihab berharap PKB yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) bisa terus meningkatkan perolehan suaranya pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya harapan tersebut harus dicapai dengan kerja keras dan menyatukan seluruh kekuatan dan potensi yang dimiliki.
“Kita sebentar lagi menghadapi Pemilu dan diharapkan ada peningkatan suara (PKB). Tak hanya bisa dengan doa saja, kita harus bekerja. Itu harus dipelopori oleh para ulama,” kata Alwi Shihab dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/1/2023).
Warga NU sudah semestinya kompak dalam gerbong politik PKB
Mantan menteri luar negeri di era Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Menko Kesra pada Kabinet Indonesia Bersatu ini mengatakan salah satu kunci untuk membesarkan PKB adalah bagaimana warga NU bisa kompak dalam satu gerbong politik PKB.
“Kita harus mencari celah agar warga NU ini bisa kompak, sepakat untuk memenangkan partai ini (PKB). Kalau ada orang NU yang memilih partai selain PKB itu agak aneh sebenarnya, apalagi memusuhi,” ungkapnya.
Menurutnya, harus ada kesadaran bersama untuk mencari cara supaya warga NU bisa merasakan urgensi untuk bersatu dalam perjuangan politik PKB.
Langkah ini, kata Alwi, bisa tercapai jika para ulama bisa menginisiasi pertemuan-pertemuan dengan seluruh elemen, salah satunya dengan jajaran PBNU.
“Jangan dianggap jalan sendiri bisa besar. Para ulama di sini yang bisa mengambil inisiatif bagaimana caranya organisasi Islam terbesar di dunia, NU namanya luar biasa, apalagi di luar negeri,” tutur Alwi.
Ia mengatakan saat ini banyak orang di luar negeri yang mau mencari tahu tentang NU lebih dalam lagi. “Dan dengan sendirinya mereka ingin mengetahui bahwa PKB ini didirikan oleh ulama-ulama NU. Jadi menurut saya banyak pekerjaan rumah ulama-ulama,” sebut Alwi.
Lebih lanjut Alwi Shihab yang mantan Ketum DPP PKB, ini menyatakan jika PKB yang didirikan oleh para ulama PBNU, salah satunya Gus Dur, menang dalam Pemilu, maka apa yang diperjuangkan oleh NU bisa dilaksanakan oleh PKB di jalur politik. (***)