“Nanti kalau sudah menjadi perseroda, saya minta IPO segera dilakukan. Kenapa? Supaya siapa pun yang jadi direksi, jadi komisaris, publik yang menilai, bukan lagi Gubernur,” tegas Pramono.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan transformasi Perumda PAM Jaya menjadi perseroan daerah (perseroda) akan diikuti dengan penawaran saham perdana (IPO). Langkah ini diambil bukan untuk liberalisasi, melainkan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan air di Jakarta.
“Perubahan ini dilakukan bukan untuk liberalisasi, tapi supaya perusahaan ini diawasi publik, bukan hanya Gubernur atau Dewan Pengawas. Ada Dewan Komisaris, ada DPR, ada masyarakat,” kata Pramono dalam Seminar Nasional Unhan bertema Water Governance Towards Global Cities di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025).
Publik Ikut Awasi Lewat Bursa
Menurut Pramono, setelah PAM Jaya resmi menjadi perseroda, maka IPO menjadi langkah penting agar siapapun bisa ikut mengawasi kinerja manajemen.
“Nanti kalau sudah menjadi perseroda, saya minta IPO segera dilakukan. Kenapa? Supaya siapa pun yang jadi direksi, jadi komisaris, publik yang menilai, bukan lagi Gubernur,” tegasnya.
Ia menambahkan, fleksibilitas badan usaha juga penting agar PAM Jaya bisa lebih leluasa berkolaborasi lintas sektor dalam memperkuat layanan air bersih. Transformasi ini, lanjutnya, bukan semata mencari keuntungan, tetapi mendorong profesionalisme dan tata kelola modern.
Profesionalisme, Bukan Kedekatan
Pramono mencontohkan bagaimana ia menerapkan sistem rekrutmen profesional di sejumlah BUMD maupun lembaga lain. Menurutnya, direksi yang dipilih benar-benar hasil seleksi tim independen, bukan karena kedekatan pribadi.
“Direktur bank, BUMD, bahkan BUMN saya nggak kenal satu pun. Karena semua lewat tim seleksi. Itu namanya profesionalisme,” ujarnya.
Ia berharap, model serupa bisa diterapkan di PAM Jaya sehingga saat melantai di bursa saham, kepercayaan publik semakin kuat.
Pramono juga menekankan, restrukturisasi PAM Jaya ini bukan hanya soal bisnis, melainkan memastikan akses air bersih yang lebih merata, terutama bagi warga tidak mampu.
“Kita ingin PAM Jaya jadi modal awal yang baik, bukan hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk masyarakat Jakarta. Harapannya layanan air bersih semakin merata dan tepat sasaran,” pungkasnya. (AKH)