“Lebaran sebentar lagi dan tentu antusias masyarakat untuk menukarkan uang lama dengan yang baru juga akan tinggi. Nah ini harus kita waspadai, jangan sampai malah menukarnya dengan uang palsu,” ujar Gus Muhaimin atau Cak Imin dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2023).
PKBTalk24, Jakarta ~ Pertukaran uang lama ke uang baru. Atau uang pecahan untuk berlebaran ramai jelang Perayaan Hari Raya Idul Fitri 144 H. Terkait dengan masalah ini, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi peredaran uang palsu di akhir Ramadan dan jelang Lebaran 2023.
Hal ini patut diwaspadai lantaran jelang hari Lebaran, antusias masyarakat untuk menukarkan uang lebih tinggi dari biasanya.
“Lebaran sebentar lagi dan tentu antusias masyarakat untuk menukarkan uang lama dengan yang baru juga akan tinggi. Nah ini harus kita waspadai, jangan sampai malah menukarnya dengan uang palsu,”ujar Gus Muhaimin atau Cak Imin dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2023).
Ia pun meminta masyarakat agar menukarkan uang di tempat yang legal dan aman seperti perbankan. Sehingga masyarakat bisa terhindar dari aksi kejahatan uang palsu.
“Kalau mau nukar uang baiknya langsung di bank saja, atau (bank) yang mobile itu bisa. Sebisa mungkin hindari penukaran uang yang tidak legal, yang di pinggir-pinggir jalan itu misalnya,” ungkapnya.
Selain itu, ia turut meminta aparat Kepolisian agar mengusut temuan kasus uang palsu yang dilaporkan oleh masyarakat. Serta memastikan pelaku yang mengedarkan uang palsu mendapatkan sanksi tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
“Aparat kepolisian saya kira perlu lebih intensif lagi mengamankan dan menindaklanjuti kalau ada laporan kasus uang palsu ini. Tentu masyarakat akan sangat dirugikan kalau sampai jerih payahnya bekerja malah tertukar dengan uang yang palsu,” jelasnya.
Cak Imin turut mendorong Bank Indonesia (BI) berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) dan Kepolisian untuk melakukan langkah preventif dengan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi maraknya beredar uang palsu.
“Penting juga BI menggencarkan lagi edukasi masyarakat untuk lebih cermat dalam mengecek uang yang diterima. Sambil lalu kehati-hatian kita juga harus ditingkatkan,” tutupnya. (***)