“Alhamdulillah saya berterima kasih pak Ridwan Kamil sudah bisa datang ke DPW PKB dengan waktu yang kurang dari 20 hari. Insyaallah ini tanda-tanda menyambut kemenangan RIDO untuk pilkada 2024,” ucap Hasbiallah Ilyas.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Jelang 20 hari pemungutan suara Pilkada Jakarta, partai-partai pengusung yang tergabung dalam KIM+ menegaskan solid memenangkan pasangan Ridwan Kamil – Suswono (RIDO).
Hal tersebut dibuktikan dalam kegiatan sapa warga yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Ridwan Kamil dengan melakukan blusukan memberikan paket sembako murah kepada warga Jakarta.
Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas menyebut kehadiran Ridwan Kamil bersama pengurus DPW PKB Jakarta yang disambut antusias warga Kampung Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta, membuktikan mesin – mesin partai pengusung telah siap memenangkan pasangan RIDO untuk memimpin Jakarta lima tahun kedepan.
“Alhamdulillah saya berterima kasih pak Ridwan Kamil sudah bisa datang ke DPW PKB dengan waktu yang kurang dari 20 hari. Insyaallah ini tanda-tanda menyambut kemenangan RIDO untuk pilkada 2024,” ucap Hasbiallah Ilyas dilokasi.
Lebih lanjut, Hasbi menegaskan terkait dengan caleg gagal yang bertemu dengan Pramono Anung beberapa Waktu lalu, sama sekali tak mengubah pendirian PKB memenangkan Ridwan Kamil- Suswono. Ia, menyebut caleg PKB yang bertemu dengan paslon cagub nomor tiga itu, hanya maju menggunakan bendera PKB dan bukan sebagai kader partai yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).
“Dia hanya nyaleg ke PKB, bukan pengurus PKB dan bukan kader PKB. Dia, datang hanya mencalonkan diri setelah itu selesai. PKB sangat solid dan 1.000 persen ke pasangan RIDO,” tegas Hasbi.
Survei Kompas terhadap PKB lebih sering meleset
Sementara itu, Hasbi menegaskan terkait survei Litbang Kompas yang menyebut pemilih PKB lebih condong ke Pramono Anung dirasa sangat tidak tepat. Ia, menyebut kader-kader PKB wilayah Jakarta, sangat solid untuk memenangkan pasangan RIDO dalam pilgub Jakarta 2024.
“jadi gini. PKB itu partai yang tidak bisa (berpatokan) survei, itu selalu meleset dengan PKB itu. Salah satu contoh misalnya, setiap pemilu PKB itu dibilang di pemilu DKI kemarin itu PKB itu dibilang dua persen atau tiga persen. Nyatanya PKB itu 10 persen,” ucap Hasbi
“Dari pemilu ke pemilu PKB itu selalu seperti itu karena pemilih PKB itu solid. Coba sahabat sahabat lihat PKB dari pemilu 1999 sampai pemilu 2024 PKB selalu rendah. Tapi beda survei dengan hasil. Saya rasa PKB insyaallah solid,”imbuhnya (***)