Menurut ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin, Indonesia memiliki waktu sekitar 13 tahun dari sekarang, untuk keluar dari jebakan middle income trap alias bergerak menjadi negara maju dengan memanfaatkan surplus demograsi sebaik mungkin.
PKBTalk24, Jakarta ~ Indonesia mengahadapi situasi menentukan untuk naik kelas menjadi negara maju atau terjebak dan tetap berada dalam barisan negara kelas menengah atau negara berkembang (middle income trap).
Sebagaimana diketahui, kelompok negara berkembang adalah negara-negara dengan pendapatan per kapita masih tergolong menengah ke bawah, yaitu berada di bawah angka Rp57.279.663 sampai Rp177.386.343,75 (USD 3.996 – USD 12.375), dan tidak mampu menaikkan pendapatan per kapitanya alias tetap berada dalam kelompok negara middle income trap, karena beragam alasan.
Menurut ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin, Indonesia memiliki waktu sekitar 13 tahun dari sekarang, untuk keluar dari jebakan middle income trap alias bergerak menjadi negara maju dengan memanfaatkan surplus demograsi sebaik mungkin.
Demikian disampaikan oleh Gus Muhaimin, menanggapi soal potensi bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia, yang harus bisa menjadi nilai tambah atau daya ungkit untuk meningkatkan level kesejahteraan rakyat Indonesia, sehingga bisa keluar dari jebakan middle income trap.
Visioning Indonesia menuju Indonesia sejahtera
Ustadz Jaya Sukma, Koordinator Forum Masyarakat Duren Sewit (Formadu) Jakarta Timur mendukung gagasan Gus Muhaimin agar Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan negara menengah atau berkembang. Sudah saatnya Indonesia menjadi negara besar dan maju.
“Karena itu kami dari Formadu bulat tekad deklarasi mendukung Gus Muhaimin untuk maju sebagai Calon Presiden 2024 agar bisa mewujudkan cita-cita dan visi Indonesia sejahtera,”ujar Ustadz Jaya Sukma, seusai gelaran deklarasi Dukung Gus Muhaimin Presiden 2024 yang dilaksanakan di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (30/7/2023).
Agar bisa keluar dari jebabakan negara berkembang – middle income trap – Gus Muhaimin ujar perwakilan dari Formadu, Jaya Sukma menginginkan adanya transformasi ekonomi, di mana Indonesia harus mendorong tumbuhnya entrepreneur atau wiraswasta muda sebanyak mungkin.
Syaratanya mempermudah akses permodalan untuk mendorong inovasi produk-produk baru berkualitas, penciptaan lapangan kerja, dan mendorong pengusaha muda mengembangkan produk dalam negeri dengan fokus pada pemanfaatan bahan baku dari dalam negeri.
Indonesia sebagai negara agraris dan kaya sumber mineral juga harus bisa memanfaatkan potensi seperti, hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan mineralnya, sehingga Indonesia bisa menjadi negara kuat secara ekonomi dengan swasembada pangan, sehingga ketercukupan pangan dalam negeri bisa terjamin.
Di sisi lain, pemerintah perlu menyetop kebiasaan ekspor barang dan komoditi mentahan asal Indonesia. Negara harus hadir membantu rakyatnya mengembangkan keterampilan dan skil mengolah bahan baku menjadi produk berkualitas. Untuk itu, sistem birokrasi dan dan layanan perizinan produksi dan usaha harus dipermudah.
Pemerintah harus pandai membaca setiap peluang dan potensi di setiap daerah dan mengembangkannya menjadi pusat-pusat produksi dan industri baik skala mikro, kecil maupun menengah (UMKM) yang berkelanjutan.
Gus Muhaimian dalam berbagai kesempatan menenkankan pentingnya investasi, khususnya pada sumber daya manusia (SDM), dengan mendorong anak-anak muda potensial bisa melanjutkan studi melalui program beasiswa yang massif, sesuai bakat dan potensi yang dimiliki.
Gagasan-gagasan Gus Muhaimin tersebut, akan mudah dilaksanakan jika Gus Muhaimin berhasil menjadi pemimpin melalui Pilpres 2024. “Itu mengapa, kami bertekad mendukung Gus Muhaimin maju, baik sebagai capres maupun cawapres di Pilpres 2024 nanti,”ujar Ustdz Jaya Sukma. (*)