“Saya kira ini satu program bukan hanya unik tapi bagus, melaksanakan sekolah politik di sebuah pesantren besar seperti Bina Insan Mulia ini, itu menegaskan hubungan organik antara PKB dengan basis utama PKB yaitu NU,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan.
PKBTalk24, Cirebon ~ Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menilai, Sekolah Pendidikan Politik yang digelar oleh Pesantren Bina Mulia dan LPP DPP PKB untuk calon anggota legislatif (caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menunjukkan adanya hubungan organik antara PKB dan Nahdlatul Ulama (NU).
Kegiatan tersebut juga merupakan langkah strategis guna mempersiapkan bakal wakil rakyat dari PKB untuk bisa duduk di parlemen.
“Saya kira ini satu program bukan hanya unik tapi bagus, melaksanakan sekolah politik di sebuah pesantren besar seperti Bina Insan Mulia ini, itu menegaskan hubungan organik antara PKB dengan basis utama PKB yaitu NU,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan di Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (16/7/2023).
Dalam pandangan Djayadi Hanan, NU berarti pesantren serta kiai. Sudah seharusnya rumah para caleg dan politisi PKB adalah pesantren, terutama yang segaris dengan NU.
Sebagai informsi, Pesantren Bina Insan Mulia asuhan KH Imam Jazuli, Lc. MA, sebelumnya pernah menggelar Sekolah Politik Bina Insan Mulia, menjelang Pemilu 2019. Jika sebelumnya tidak hanya untuk satu partai politik.
Kali ini, Sekolah Pendidikan Politik yang bertajuk, The Winning Workshop dikhususkan bagi para Caleg PKB di Dapil Jakarta-Banten selama tiga hari, dari 13-15 Juni 2023. Kali ini, The Winning Workshop PKB, membahas strategi serta taktik pemenangan Pemilu 2024, dan dihadiri oleh 550 caleg PKB Dapil Jakarta dan Banten.
Hadir sebagai narasumber tokoh-tokoh terkemuka dengan kompetensi mumpuni. Para narasumber memberikan materi terakait dengan ideologi, strategi, taktik, hingga logistik dalam rangka persiapan pemilu 2024. Mereka juta membedah berbagai aspek yang dibutuhkan para caleg PKB untuk memenangkan pertarungan di Pemilu 2024.
“Ini unik karena menggunakan dua pendekatan sekaligus yaitu pendekatan ilmiah dalam memahami lanskap politik bagi para Caleg. Juga sekaligus dengan pendekatan yang sifatnya spiritual. Ini dibutuhkan caleg PKB karena menjadi caleg itu bukan hanya memerlukan stamina fisik, stamina intelektual, tapi juga stamina mental dan spiritual, dan itu harus disiapkan secara keseluruhan,” Kata Djayadi.
Menempatkan Sekolah Politik seperti di Bina Insan Mulia bisa memenuhi persyataran itu. “Saya kira output dari ini bukan hanya bagus bagi para caleg PKB mampu memetakan secara objektif kondisi dirinya maupun lingkungan dimana dirinya akan bertarung,” katanya.